Frank Lampard-Al-Saadi Gaddafi
Libero.id - Menjadi seorang pesepakbola profesional adalah impian banyak orang, apalagi profesi yang satu ini makin hari makin menjanjikan. Banyak uang yang bisa dihasilkan dari seorang pesepakbola.
Ambil contoh upah rata-rata pemain Liga Premier yang sekarang melebihi 50.000 pounds (Rp 984,5 juta) per minggu. Jadi, jangan heran apabila anak laki-laki di seluruh dunia tumbuh dengan bermimpi menjadi seorang pesepakbola profesional.
Namun, ada juga pesepakbola yang datang dari latar belakang keluarga kaya raya. Mereka tumbuh di lingkungan itu sebelum mereka berhasil mendapat gaji berlimpah ketika bermain di liga-liga besar.
Berikut dikutip dari SunSport daftar pemain yang sudah kaya sebelum mereka jadi pesepakbola profesional:
Gianluca Vialli
Legenda Chelsea dan Italia ini dibesarkan oleh ayahnya yang seorang pengusaha hotel. Sang ayah memiliki kawasan kastil dengan 60 kamar yang disebut Castello di Belgioioso di Cremona.
Tak mengherankan kalau pemenang Liga Champions dan Serie A itu menyukai permainan golf yang identik dengan kemewahan.
Vialli saat ini bekerja bersama Roberto Mancini di timnas Italia.
Frank Lampard
Lampard berasal dari keluarga dengan latar sepak bola yang kuat. Pamannya adalah Harry Redknapp dan ayah Frank Lampard menunjukkan kepadanya jalan untuk bermain di West Ham United.
Lampard bersekolah di Brentwood yang terkenal mewah dan pastilah menghabiskan banyak uang untuk biaya sekolah.
Menurut seorang mantan gurunya, Lampard sebetulnya berpotensi menjadi seorang akuntan.
Gerard Pique
Pique menjalani kehidupan nyaman di Catalunya. Ayahnya bernama Joan adalah seorang pengacara dan pengusaha yang sukses. Sementara ibunya bernama Montserrat adalah direktur sebuah rumah sakit di Barcelona.
Kakek Pique, Amador Bernabeu, tercatat sebagai mantan direktur Barcelona.
Faiq Bolkiah
Mantan pemain Leicester City yang saat ini bermain untuk klub Portugal, Maritimo, Faiq Bolkiah adalah keponakan Sultan Brunei, yang memiliki kekayaan diperkirakan senilai 15 miliar pounds.
Ayahnya adalah Jefri Bolkiah, seorang pengusaha minyak yang sukses.
Pada ulang tahun sang ayah ke-50, ayah Faiq Bolkiah menyewa Michael Jackson untuk memainkan pertunjukan pribadi hanya untuk mereka sekeluarga.
Al-Saadi Gaddafi
Putra ketiga mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, Al-Saadi bermain untuk Perugia, Udinese, dan tercatat pernah merumput di Sampdoria.
Pada 2011, dia pensiun dan menjadi komandan Pasukan Khusus Libya. Dia memimpin tentara dalam Perang Saudara Libya. Pada 2018, dia dibebaskan dari tuduhan pembunuhan setelah dia diekstradisi dari Niger kembali ke Libya.
Selama hari-harinya bermain, dia pernah mempekerjakan Diego Maradona sebagai konsultan teknis, dan sprinter Kanada Ben Johnson sebagai pelatih pribadinya.
Hugo Lloris
Tumbuh di Nice, di Prancis Selatan, ibunya adalah seorang pengacara. Sementara ayahnya adalah seorang bankir.
Lloris sempat menikmati olahraga tenis sebelum berkutat di lapangan sepakbola.
Robin van Persie
Ayah Robin van Persie, Bob, adalah seorang seniman dan pematung terkenal. Sedangkan ibunya, Jose Ras, adalah seorang pelukis, guru, dan desainer perhiasan.
Orang tua Van Persie berpisah ketika dia masih muda. Dia adalah remaja yang bermasalah. Ayahnya mengharapkan dia untuk menjadi seorang seniman, tapi nasib berkata lain.
Mario Balotelli
Balotelli awalnya berasal dari Palermo dan orang tuanya adalah seorang imigran asal Ghana.
Tapi, dia diadopsi oleh keluarga Francesco dan Silvia Balotelli. Ketika ibu dan ayahnya tidak mampu membiayainya. Mereka mengirim Mario ke pasangan kaya yang tinggal di daerah Brescia.
Andrea Pirlo
Seorang pesepakbola dan pria yang elegan, Pirlo belajar tentang hal-hal yang lebih baik dalam hidup ketika dia masih kecil.
Ayahnya, Luigi, mendirikan perusahaan baja di Brescia pada 1982, di mana Andrea masih memiliki saham.
Mantan bintang Juventus itu menikmati kehidupan kelas atas, yang kemudian dia manfaatkan dengan caranya sendiri.
Pirlo, yang mengakhiri karirnya di MLS, juga memiliki kebun anggurnya sendiri, seperti halnya orang kaya.
Patrick Bamford
Bamford bukanlah pesepakbola biasa. Dia pernah menjadi pemain biola dan piano yang terampil dan bersekolah di Nottingham High School.
Bamford bahkan ditawari beasiswa di Harvard, AS, yang mengakui kecakapan akademisnya.
Kaka
Sebagian besar pesepakbola terbaik Brasil menjalani kehidupan yang susah sewaktu mereka kecil. Tapi, mantan pemenang Ballon d'Or ini berbeda.
Kaka dibesarkan oleh ayah Bosco Izecson Pereira Leite. Dia adalah seorang insinyur, sementara ibunya Simone dos Santos adalah seorang guru sekolah.
Kaka hidup dengan nyaman, dan tidak dibesarkan dalam kemiskinan seperti banyak rekan satu tim di negaranya.
(atmaja wijaya/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini