Apa yang Sebenarnya Terjadi di Laga Brasil vs Argentina dan Bagaimana Selanjutnya

"Ada banyak analisis tentang hal ini. Salah satunya kesengajaan karena semua pemain Liga Premier milik Brasil absen."

Analisis | 07 September 2021, 19:53
Apa yang Sebenarnya Terjadi di Laga Brasil vs Argentina dan Bagaimana Selanjutnya

Libero.id - Salah satu pertandingan paling besar dan berapi-api dalam kalender sepakbola internasional pada awal bulan ini berubah menjadi lelucon saat Brasil menjamu Argentina.

Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL di Corinthians Arena, Sao Paulo, dibatalkan setelah hanya sembilan menit berjalan setelah pejabat kesehatan Brasil menghentikan pertandingan karena empat pemain Argentina yang berbasis di Liga Premier (Emi Martinez, Giovani Lo Celso, Christian Romero, Emi Buendia).

Apa yang salah dari empat pemain itu? Sportsmail secara eksklusif melaporkan pada 4 September bahwa empat pemain Argentina itu sedang diselidiki oleh otoritas Brasil atas kecurigaan bahwa mereka telah memalsukan dokumen terkait Covid-19 sebelum memasuki negara itu.

Keempatnya mengklaim berada di Venezuela sebelum memasuki Brasil, bukan Inggris. Tampaknya mereka berpikir mereka bisa lolos dengan melanggar protokol Covid-19 di Brasil karena mereka semua bermain atau berada di bangku cadangan dalam pertandingan Liga Premier terakhir.

Hukum Brasil menyatakan bahwa siapa pun yang memasuki negara itu setelah berada di Inggris dalam dua minggu sebelumnya harus dikarantina selama 14 hari pada saat kedatangan. Uniknya, hal yang sama diterapkan otoritas Inggris kepada orang yang baru tiba dari Brasil.

Brasil telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi, dengan hampir 21 juta kasus tercatat dan 584.000 kematian. Dan, hingga kini belum sepenuhnya teratasi. 


Mengapa intervensi dilakukan di lapangan?

Itu adalah pertanyaan yang Lionel Messi ajukan saat kekacauan terjadi di sekelilingnya. Menurut RMC Sport, kapten Argentina itu mengatakan: "Kami sudah di sini selama tiga hari. Kami menunggu untuk memainkan pertandingan. Mengapa anda tidak datang lebih awal? Ini berantakan, kita berangkat".

Badan kesehatan Brasil, Anvisa, merilis pernyataan pada hari Minggu, sekitar empat jam sebelum kick-off, setelah menyimpulkan penyelidikan yang telah dilaporkan Sportsmail beberapa hari sebelumnya. Mereka mengklaim bahwa keempatnya telah memasuki negara itu secara ilegal dan tidak menyatakan bahwa mereka dari Inggris. 

Siapa yang harus disalahkan? "Bukan saya," kata pelatih Argentina, Lionel Scaloni. Dia mengarahkan jarinya dengan kuat ke arah Anvisa, menggemakan sentimen "anti-Messi" dan takut kejadian di final Copa America 2021 terulang lagi.

"Jika sesuatu terjadi, itu bukan waktunya untuk melakukan intervensi ini. Ini seharusnya menjadi pesta untuk semua orang, untuk menikmati para pemain terbaik di dunia," tambah Scaloni sembari heran dan bertanya apakah di negara sepakbola besar seperti Brasil tidak tahu jika ada pemain Argentina yang merumput di Liga Premier.

"Saya ingin orang-orang Argentina memahami bahwa sebagai pelatih saya harus membela pemain saya. Kami tidak pernah diberitahu bahwa mereka tidak dapat memainkan pertandingan. Kami ingin memainkan pertandingan ini, para pemain dari Brasil juga," lanjut Scaloni.

Namun, klaim Anvisa berbeda. Direktur Antonio Barra Torres melakukan siaran langsung di Globo TV Brasil ditengah masalah yang terjadi di lapangan, mengatakan bahwa polisi telah pergi ke hotel tim Argentina pada hari sebelumnya dan memerintahkan empat pemain yang berbasis di Inggris untuk tidak ambil bagian dalam permainan dan menganjurkan mereka karantina.

Sebaliknya, Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) berpendapat bahwa tim tersebut telah berada di wilayah Brasil sejak Jumat (3/9/2021)dari pukul 8 pagi sehingga semua harus mematuhi protokol Covid-19 termasuk tim, perwakilan CONMEBOL, dan panitia penyelenggara pertandingan.


Dicurigai sebagai aksi kesengajaan Brasil

Di kubu Brasil, ada sedikit frustrasi menjelang pertandingan itu karena pemain mereka seperti Alisson, Fabinho dan Roberto Firmino dari Liverpool seta Gabriel Jesus dan Ederson dari Manchester City dilarang untuk pergi ke negara daftar merah. Brasil tanpa 11 pemain utama dalam pertandingan itu.

Sportsmail melaporkan bahwa ada kecurigaan bahwa Asosiasi Sepakbola Brasil (CBF) yang menekan pihak berwenang untuk memastikan para pemain Argentina tidak dapat tampil dalam pertandingan.

Dan, itu adalah sentimen yang digaungkan oleh media di Argentina. Diario Ole menulis dalam artikel Senin (6/9/2021) pagi bahwa ada kesengajaan dari CBF. "Banyak yang mengatakan bahwa langkah tersebut didukung oleh petinggi sepakbola Brasil".

Namun, petinggi sepakbola Brasil telah meneliti langkah yang dilakukan Anvisa. "Kami menekankan bahwa kami benar-benar terkejut dengan tindakan Avinsa saat permainan sudah dimulai. Seharusnya Anvisa dapat melakukan aktivitasnya dengan cara yang jauh lebih efektif, pada waktu dan hari yang berbeda sebelum pertandingan," bunyi pernyataan CBF.

"Peran CBF dalam upaya untuk mempromosikan pemahaman antara entitas yang terlibat sehingga protokol dapat dipenuhi dengan memuaskan dan permainan dapat dimainkan," bunyi pernyataan lanjutan.

Sementara itu Flavio Bolsonaro, putra tertua Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mentweet, "Orang-orang Argentina memainkan trik. Mereka tahu mereka melanggar hukum Brasil. PF (Polisi Federal) Brasil harus menyelidiki siapa yang tidak mengambil tindakan sebelum pertandingan dan Argentina harus dihukum berat".


Bagaimana keempat pemain itu masuk ke Brasil?

Skuad Argentina tiba di Sao Paulo pada hari Jumat dan Anvisa menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa tak lama setelah itu, mereka diberitahu tentang beberapa kemungkinan perbedaan dalam informasi yang telah diberikan kepada mereka.

"Para pemain ini tiba di Brasil dengan penerbangan dari Caracas. Pesawat mendarat di Guarulhos (Sao Paulo). Mereka menyatakan bahwa mereka tidak berada di salah satu dari empat negara yang dibatasi selama 14 hari terakhir. Anvisa diperingatkan tentang informasi yang dianggap tidak benar yang diberikan oleh para pemain ini," bunyi penjelasan Anvisa.

Setelah itu, Anvisa mengirimkan pemberitahuan ke CIEVS (lembaga yang menangani pembatasan Covid-19 di negara bagian Sao Paulo). "Kami harus mengklarifikasi bahwa informasi palsu yang diberikan kepada otoritas Brasil mungkin merupakan pelanggaran hukum kesehatan negara dan mungkin pelanggaran hukum pidana kami," kata Anvisa lagi.

Setelah insiden itu, keempat pemain telah dideportasi. Sesuai laporan TyC Sport, tim tersebut melakukan perjalanan dengan anggota skuad lainnya kembali ke Buenos Aires. Tapi, mereka berempat telah diklasifikasikan telah dideportasi saat meninggalkan Brasil oleh negara bagian Sao Paulo.

Sialnya, karena Brasil adalah negara daftar merah di Inggris, keempat pemain tersebut harus menghadapi isolasi 10 hari setelah kembali. Untuk mengakali aturan itu, Aston Villa dilaporkan telah merencanakan duo pemain mereka untuk terbang dari Argentina ke Kroasia. Di sana, mereka dapat berlatih selama 10 hari sebelum kembali ke Inggris dan tidak harus karantina di hotel.

"Satu-satunya hal yang dia tahu adalah bahwa dia tidak akan dapat melakukan perjalanan dari Brasil ke Kroasia, dia dideportasi dan harus melalui Argentina," kata saudara Emi Martinez, Alejandro Martinez, kepada Radio Rviadavia.

Dalam jangka panjang, tampaknya keempat pemain itu tidak mungkin menghadapi hukuman lebih lanjut dan denda. Untuk Romero dan Lo Celso, itu akan datang di level klub juga karena mereka menentang perintah Tottenham untuk bermain untuk negara mereka.


Kelanjutan pertandingan di tangan FIFA

Keputusan sangat tergantung pada FIFA dan CONMEBOL. Mereka mengatakan bahwa wasit pertandingan dan komisaris pertandingan akan menyerahkan laporan kepada komite disiplin FIFA. "Ini adalah kompetisi FIFA," tambah mereka, dan langkah selanjutnya ada di tangan mereka.

FIFA mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi tentang insiden itu. "FIFA menyesali kejadian ini dalam pertandingan antara Brasil dan Argentina untuk Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 di CONMEBOL yang mencegah jutaan penggemar menikmati pertandingan antara dua negara sepakbola paling penting di dunia," tulis FIFA.

Laporan resmi pertandingan pertama telah dikirim ke FIFA. Informasi ini akan dianalisis oleh badan disiplin yang kompeten dan keputusan akan diambil pada waktunya.

Tapi, kalender sepakbola dikemas seperti itu, dan mengatur ulang permainan sebesar ini yang melibatkan pemain bintang yang sebagian besar berbasis di Eropa bukanlah hal yang mudah.

Masalah dalam menyelesaikan pertandingan tetap diingat di tengah kekacauan pada pertandingan lelucon itu. Saat petugas kesehatan berhasil masuk ke lapangan, pemain Brasil itu tetap berada di luar lapangan dan disarankan untuk tidak pergi sehingga tidak ada yang bisa menuduh mereka kehilangan pertandingan lebih jauh.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network