Libero.id - Sepak bola bukan cuma 2x45 menit lalu wasit meniup peluit dan pertandingan berakhir dengan salah satu tim menang dan yang lain kalah atau keduanya bermain dengan skor yang sama. Bukan itu saja.
Sepak bola juga bisa kita baca dan nikmati sebagai rangkaian momen-momen atau pada momen tertentu yang indah, atau sebaliknya, momen mencekam, sedikit unsur tidak sportif, dan lain-lain.
Dalam setiap pertandingan hampir selalu ada irisan momen-momen di atas. Dan pada pertandingan Pantai Gading melawan Kamerun momen semacam itu
terjadi. Adalah ketika bek yang bermain untuk Manchester United, Eric Bailly, mengangkat kaki nya tinggi-tinggi dan menyasar dada pemain lawan.
Bailly semacam melakukan tendangan karate atau kungfu, atau apalah, mungkin Bailly terinspirasi dari Bruce Lee, dan yang harus menanggung itu semua adalah Karl Toko Ekambi, penyerang Kamerun yang saat ini memperkuat Olympique Lyon.
Bailly ? pic.twitter.com/gT0hx4fuIe
— United Zone (@ManUnitedZone_) September 6, 2021
Beruntungnya Bailly tidak diberi kartu merah melainkan hanya kartu kuning sebagai peringatan keras. Boleh dibilang Bailly adalah bek yang bagus. Tapi ia kadang kala rentan terhadap beberapa kesalahan fatal, seperti yang terjadi pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Kamerun itu
Hasil dan Jalannya Pertandingan
Bermain di kandang sendiri, di Stade Olympique D'ebimpé pada Senin malam (6/9) waktu setempat, Pantai Gading berhasil mengalahkan Kamerun dengan skor tipis 2-1.
Eric Bailly dan rekan-rekan sudah memimpin pada menit ke-20 lewat Sebastien Haller yang menjebloskan bola dari titik penalti.
Tak berselang lama, sekitar sembilan menit kemudian, pemain Ajax Amsterdam itu menggandakan keunggulan Pantai Gading.
Usai jeda babak pertama, dan ketika babak kedua baru memasuki 15 menit, Kamerun mendapat kesempatan untuk memangkas skor, giliran mereka yang mendapat hadiah tendangan penalti.
Dan tendangan Eric Bailly itulah yang jadi penyebabnya. Dengan bola berada di udara, alih-alih membuang atau menghalau bola dengan kepalanya, Bailly memutuskan untuk menguji kekuatan kakinya.
Dan itu berarti sebuah tendangan ke arah kepala Karl Toko Ekambi, yang sudah pasti berguling dan menahan sakit dan wasit tidak punya pilihan selain memberikan penalti kepada tim tamu.
Nicolas Moumi Ngamaleu mengonversi tendangan penalti dan setengah jam berikutnya jadi laga yang seru.
Tapi sial bagi Kamerun, skor tidak berubah hingga peluit akhir dibunyikan.
Kemenangan itu berarti Pantai Gading telah meraih enam poin dari dua pertandingan pembukaan kualifikasi Piala Dunia dan sementara duduk di puncak klasmen Grup E. Kamerun, sementara itu, tiga poin lebih buruk tapi berada di urutan kedua.
Back to business. ?
Blessed by God. ☝? pic.twitter.com/SPv6rPFMRC
— Eric Bailly (@ericbailly24) August 16, 2021
(gigih imanadi darma/gie)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini