Lee Seung-woo
Libero.id - Lee Seung-woo memecahkan rekor pada awal bergabung ke La Masia. Tapi, pemain Korea Selatan yang sekarang berusia 23 tahun itu saat ini bermain di Belgia setelah tahun-tahun terakhir yang penuh gejolak.
Ketika masuk dalam daftar NXGN 50 pemain remaja terbaik di planet ini pada 2016, tampak Seung-woo memiliki dunia di kakinya. Dijuluki "Messi dari Korea" selama tahun-tahun awalnya di Akademi Barcelona, dia seperti ditakdirkan untuk menjadi bintang besar, baik di Eropa maupun di negara asalnya.
Lima tahun kemudian, dia berada di klub papan tengah Belgia, Sint-Truiden, dan menghadapi karier yang mungkin tidak akan pernah mencapai prediksi dari orang-orang di awal kariernya.
"Pertama kali saya melihat Lee Seung-woo adalah ketika dia berusia sembilan tahun. Dia bermain di turnamen futsal. Dia keras kepala dan terobsesi dengan bola. Dia bermain dengan sabar dan ulet," kenang Choi Gwang-won, salah satu pelatih masa kecil Seung-woo di Daedong FC.
"Tahun berikutnya, saya menemukan bakatnya. Saya terkejut bahwa dia telah berkembang pesat. Saat itu, dia bermain sebagai gelandang. Tapi, kecepatannya sangat bagus. Jadi, saya ingin memainkannya sebagai penyerang," ujar Gwang-won.
"Di lapangan, keinginannya untuk menang sangat kuat. Penampilannya juga kuat. Dia punya akal sehat. Meski saya mengajarinya satu atau dua hal, dia menyerapnya sendiri. Saat itu, dia hanya menggunakan kaki kanannya. Jadi, saya menunjukkan kekurangan kaki kirinya. Lalu, dia melakukan latihan pribadi. Sekarang dia bisa menggunakan kedua kakinya dengan baik," tambah Gwang-won.
Tekad, bakat, dan tidak mementingkan diri sendiri itulah yang menarik Barcelona pada Seung-woo. Dan, setelah melihatnya mendominasi di Danone Nations Cup 2010 saat berusia 12 tahun, mereka langsung bergerak.
"Kami berpartisipasi dalam Danone Cup di Afrika Selatan, dan seorang pencari bakat Barcelona bersama Asosiasi Sepakbola Pemuda Korea melalui agen turnamen. Saya memberi tahu Seung-woo dan keluarganya tentang minat dari Barcelona. Itu diluar imajinasi kami. Rasanya semua orang akan pingsan!" kenang Gwang-won.
"The new Messi" :
06: Bojan Krkic
07: Gerardo Bruna
08: Mauro Zarate
09: Amir Sayoud
10: Gai Assulin:
11: Iker Muniain
12: Ryo Miyaichi
13: Ryan Gauld
14: Alen Halilovic
15: Martin Odegaard
16: Lee Seung-Woo
17: Pietro Pellegri
2019: Thiago AlmadaThere's only one..? pic.twitter.com/vywRpjZZwr
— Messi Worldwide (@Messi_Worldwide) May 25, 2020
Sepertinya, langkah impian utama bagi setiap pesepakbola muda dan bercita-cita tinggi, dan itu dimulai dengan sempurna. Seung-woo mencetak 39 gol hanya dalam 29 pertandingan untuk tim Barcelona U-13 selama musim pertamanya. Dia memecahkan rekor yang sebelumnya dimiliki Lionel Messi.
Sayang, langkah itu juga harus dibayar mahal. Transfer Seung-woo, bersama dengan lima orang lainnya melanggar Pasal 19 Regulasi FIFA tentang Status dan Transfer Pemain. Itu berkaitan dengan perlindungan anak di bawah umur, yang melarang transfer internasional di bawah usia 18 tahun.
Namun, ada pengecualian, seperti orang tua pemain pindah ke negara tempat klub berada. Pada saat itu, orang tua Seung-woo dilaporkan bersiap untuk melakukan hal tersebut. Tapi, ternyata sudah terlambat. Dia dilarang mewakili Barcelona sampai berusia 18 tahun.
Meski terhalang regulasi, Seung-woo masih bisa mewakili negaranya. Tapi, dia dikritik karena sikapnya. Konon, dia tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada rekan satu timnya, termasuk menendang papan iklan setelah kehilangan peluang dalam pertandingan persahabatan praturnamen jelang Piala Dunia U17 2015.
"Saya memiliki masalah dengan sentuhan saya dan ada banyak hal yang secara pribadi saya sesali. Ini adalah pertandingan pertama saya di tanah Korea dengan jersey Taegeuk Warrior. Tapi, itu tidak memuaskan," kata Seung-woo tentang insiden tersebut.
Penalti gagal yang krusial dalam kekalahan di babak 16 besar melawan Belgia hanya menambah tekanan yang mulai diberikan kepadanya. Gwan-won percaya bahwa dengan melihat ke belakang, lebih banyak waktu di Korea akan menguntungkan Seung-woo, baik dalam arti sepakbola maupun perkembangannya secara pribadi.
"Saya merasa dia akan tumbuh lebih besar di Korea. Ada beberapa kasus pemain Korea bermain sampai usia 18 tahun, dan kemudian pindah ke Eropa. Tapi, saat itu, kami tidak punya pilihan," kata Gwang-won.
"Itu adalah situasi yang luar biasa dalam sejarah sepakbola Korea Selatan dan tawarannya sangat bagus. Saya pikir Seung-woo juga memiliki hal-hal eksternal yang sulit, seperti larangan transfer pemain muda oleh FIFA," tambah Gwang-won.
Karena pelanggaran aturan pemain muda itu, Barcelona dilarang mengontrak pemain baru untuk dua jendela transfer. Sehari setelah ini berakhir, klub mendaftarkan 76 pemain baru. Tak lama setelah itu, pada ulang tahunnya yang ke-18, Lee mendapatkan nomor 77 di skuad junior Barcelona.
Gagal mengikuti jejak Messi di tim utama Barcelona, Seung-woo akhirnya membuat satu penampilan tunggal untuk Barcelona B. Bakatnya tidak tenggelam oleh persaingan lulusan-lulusan La Masia.
Seung-woo kemudian dijual ke Hellas Verona pada 2017. Tapi, seperti yang berlaku pada pemain lulusan La Masia lainnya, Barcelona juga menempatkan klausul pembelian kembali dalam kesepakatan itu. Klausul itu pada akhirnya tidak diaktifkan karena Seung-woo kurang cemerlang di Italia.
? Signed by Barcelona after impressing as a 12 year old
? Scored 39 goals in 29 games in his first season at La MasiaWhat happened to #NXGN wonderkid Lee Seung-woo? pic.twitter.com/I1KdRpwE3h
— Goal (@goal) September 4, 2021
Sekarang, Seung-woo berusia 23 tahun, dan menghabiskan paruh kedua musim lalu dengan status pinjaman di Portugal bersama Portimonense. Seung-woo siap melanjutkan karier di Belgia.
"Sebagai pemain yang mewakili Korea di Eropa, saya berusaha bekerja lebih keras dan melakukan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Saya berusaha lebih baik di setiap pertandingan karena tanggung jawab saya sebagai pemain Korea di sini," kata Seung-woo kepada South China Morning Post pada awal tahun ini.
Seung-woo telah menunjukan kreditnya. Dia menikmati lebih banyak kesuksesan di tingkat internasional. Dia dipanggil ke skuad Korea Selatan untuk Piala Dunia 2018 asuhan Shin tae-yong. Dan, pada usia 20 tahun dia menjadi pemain termuda di daftar mereka.
Di Rusia, dia membuat dua penampilan pengganti saat Korea Selatan tersingkir di babak penyisihan grup, meski mengalahkan juara bertahan Jerman. Lalu, Seung-woo mendapatkan tempat di skuad Korea Selatan U-23 untuk Asian Games 2018, yang berakhir dengan kemenangan.
"Menurut pendapat saya, saya berharap Seung-woo menemukan tim baru untuk waktu bermain yang lebih banyak. Jangan khawatir tentang reputasi liga. Bahkan, jika itu bukan negara yang baik atau liga yang bagus, saya ingin menyarankan dia untuk pergi ke tim dengan dia bisa bermain," ujar Gwang-won.
"Seung-woo masih muda. Dia bisa menunjukkan kemampuannya ketika dia bisa bermain lebih lama, dan jika dia bertemu pelatih yang mengakui kemampuannya. Saya pikir dia bisa mendekati potensi masa kecilnya," pungka Gwang-won.
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini