Stadion Aderito Sena
Libero.id - Pada tahun 2019, semua orang yang terlibat dalam sepak bola di pulau kecil São Vicente, di Tanjung Verde, memiliki mimpi yang sama; mendirikan fasilitas yang layak untuk menjadi tuan rumah Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan pada 8 September lalu, melalui pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Tanjung Verde dan Nigeria di Stadion Aderito Sena, impian tersebut terealisasikan.
Stadion milik pemerintah kota Mindelo itu mendapat dukungan finansial dari program FIFA Forward funding dan merupakan bagian dari proyek berkelanjutan FIFA untuk meningkatkan fasilitas sepak bola di seluruh Cape Verde.
I N F O
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Karier Milan Jovanovic di Liverpool, Seperti Mimpi BurukLa Fédération capverdienne ⚽ vient de recevoir une note de la CAF, suite à sa demande de jouer le match Cap-Vert ?? – Nigéria ?? avec un public limité.
La CAF confirme le huis-clos du match qui aura lieu le mardi 7 septembre 2021 au Estádio Adérito Sena Stadium. pic.twitter.com/8EnlwW0Ys8
— Ablam GNAMESSO ?® (@AblamGnamesso) September 3, 2021
"Saya merasa bangga dan terutama berterima kasih kepada FIFA dan program Forward-nya," ujar Mario Semedo, Presiden Federasi Sepak Bola Tanjung Verde (FCF) kepada fifa.com.
“Tanjung Verde memiliki kebutuhan spesifiknya sendiri; kami adalah negara kecil dan miskin. Olahraga sangat berarti bagi kami. Kami memiliki banyak tantangan dalam membimbing anak-anak kami. Oleh karena itu, olahraga sangat penting untuk pembangunan negara kita."
“Semuanya, semua aktivitas Asosiasi Sepak Bola Cabo Verde saat ini adalah berkat FIFA Forward. Dalam hal infrastruktur, saya harus menyoroti hal ini: setelah 20 tahun, kami berhasil mengadakan pertandingan tim nasional senior di kota Mindelo, karena perubahan yang dilakukan pada stadion Adérito Sena. Kami memiliki infrastruktur olahraga lain yang kami tingkatkan melalui program FIFA Forward dan kantor pusat kami sendiri di Praia telah direnovasi melalui program ini.”
Pekerjaan renovasi termasuk memasang kamar mandi baru dan ruang ganti, memastikan tanah dapat diakses oleh semua penonton, meningkatkan fasilitas pers dan area perhotelan baru, semuanya menggunakan dana dari program FIFA Forward funding dan total ada lebih dari 600.000 Dolar untuk proyek tersebut.
Pelatih timnas Tubarões Azuis, Pedro 'Bubista' Leitão, mengungkapkan rasa bangganya bisa kembali bermain di Aderito Sena.
“Saya sangat bangga karena terakhir kali kami bermain di sini, saya masih seorang pemain sepak bola! Saya adalah kapten Tanjung Verde,” ujarnya.
“Dana FIFA Forward telah membantu kami, saya pikir di sini kami menghormati dana tersebut.”
Timnas Tanjung Verde mungkin kalah tipis dari Nigeria dengan skor 1-2 karena gol bunuh diri di babak kedua, tetapi harapan untuk lolos ke Piala Dunia masih tinggi, karena pasukan pelatih kepala Bubista masih memiliki segalanya untuk dimainkan. Mereka saat ini berada di urutan ketiga grup bersama Nigeria, Liberia, dan Republik Afrika Tengah.
“Sayang sekali, karena gol bunuh diri terjadi di saat tim sedang segar bugar,” ujar mantan pelatih Académica do Mindeloa tersebut.
“Kami selalu memperbaiki masalah kami sebagai sebuah tim, kami sedih, tetapi tidak ada tim yang bisa kalah atau memenangkan (kampanye) kualifikasi dalam dua pertandingan. Saya sangat bangga, terutama karena kami akan menghadapi tim-tim besar di Afrika, dan kami bersaing di level yang sama. Rasanya menyenangkan berada di stadion. Kami harus berterima kasih kepada semua orang.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini