Ziyech & Hadji
Libero.id - Bergabung dengan Chelsea pada 14 Februari 2020, Hakim Ziyech dengan cepat muncul sebagai favorit penggemar The Blues menyusul penampilannya yang impresif sejak direkrut dari Ajax dan kini ia juga dihitung sebagai salah satu playmaker terbaik Liga Premier saat ini.
Sejauh ini, pemain internasional Maroko itu telah mengemas 24 caps bersama Chelsea dan mencetak dua gol serta tiga assist untuk tim London barat tersebut. Ziyech juga menjadi orang Maroko pertama yang mewakili Chelsea, meskipun ia bukan yang pertama dari rekan senegaranya yang membuat penampilan di persepakbolaan Inggris.
Pada catatan itu, mari kita lihat bersama 5 pesepakbola Maroko terbaik dalam sejarah Liga Premier,
5.Mustapha Hadji
Kedatangan Mustapha Hadji di Coventry City pada akhir tahun 90an memecahkan rekor transfer klub. Gelandang Maroko tersebut direkrut dari Deportivo La Coruna setahun setelah tampil mengesankan di Piala Dunia 1998.
Di tahun 1998, Hadji sukses finis di depan Jay-Jay Okocha untuk dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika dan ia tiba di Coventry Building Society Arena itu berkat bakat yang menarik, seorang gelandang serang yang memiliki kecepatan dan skill gocekan yang berada di atas rata-rata.
Ia membuat 62 penampilan untuk Sky Blues dan mencetak 12 gol, meskipun tidak mampu membantu klub keluar dari zona degradasi Liga Premier pada tahun 2001.
Hadji – yang mencetak dua gol dalam kekalahan 3-2 dari Aston Villa yang memastikan degradasi Coventry – telah cukup mengesankan rival Midlands mereka untuk menarik minat transfer dan pindah ke Villa Park musim panas itu.
Mantranya dengan Aston Villa terbukti agak tidak bahagia karena selama 3 tahun di sana ia berjuang untuk mendapatkan tempat utama, hanya mengemas 35 penampilan di Liga Premier.
? WATCH:
On this day in 2000, the Sky Blues beat Sunderland 3-2 at Highfield Road, thanks to goals from Robbie Keane, Mustapha Hadji and Cedric Roussel. #PUSB pic.twitter.com/nZ8Mq95W86
— Coventry City (@Coventry_City) February 12, 2021
4.Adel Taarabt
Taarabt adalah pemain berbakat yang kemampuannya terbuang sia-sia, namun untuk waktu yang singkat, ia sukses memukau seluruh mata pecinta sepak bola Inggris.
Setelah gagal membuat dampak di Tottenham, ia turun ke tingkat kedua di QPR, kedatangannya membuktikan katalis di balik kembalinya klub ke Liga Premier untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade.
Pemain Maroko itu adalah pemain yang menolak untuk tampil sesuai 'standar' pada umumnya, di mana ia sering kali merepotkan pemain bertahan dengan trik dan tendangannya. Di antara keterampilan yang ia pamerkan, mungkin dua gol melawan Fulham adalah yang terbaik.
Adel Taarabt Goal - 15/12/2012 vs. Fulham.@QPR #QPR #COYRS #SuperHoops pic.twitter.com/kYcKeLPLMv
— NEF Azza (@azzafnr) October 25, 2018
3.Marouane Chamakh
Penandatanganan Marouane Chamakh dipandang sebagai kudeta bagi Arsene Wenger setelah ia mengamankan pemain tersebut dengan status bebas transfer dari Bordeaux, pemain internasional Maroko itu telah menikmati delapan musim yang sukses bersama tim Prancis, termasuk meraih gelar Ligue 1 pada 2009.
Chamakh sendiri memiliki catatan gol yang sangat baik sebelum memulai karier cermelangnya di London utara, ancamannya di udara memberikan Arsenal permainan dengan dimensi yang berbeda dan pemain kelahiran Tonneins itu sukses mencetak 11 gol di semua kompetisi selama musim debutnya.
Rekor itu datang meskipun sebagian besar tampil sebagai pemain pengganti dan itu adalah peran yang biasa ia lakukan dan pada musim beriktunya, penampilan Chamakh mulai mengalami penurunan. Ia kemudian gagal untuk benar-benar menghidupkan kembali kariernya setelah meninggalkan Emirates, menghabiskan masa pinjaman di West Ham sebelum bermain untuk Crystal Palace pada 2013.
Ia kemudian menghabiskan tiga musim dengan Eagles dan kini membela tim asal Wales, Cardiff City.
2.Sofiane Boufal
Sofiane Boufal mungkin tidak pernah memenuhi ekspektasi para penggemar The Saints setelah menyelesaikan rekor transfer klub ke pada 2016, tetapi ia sukses mengikuti jejak rekan senegaranya yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan momen magis.
Selama waktunya di sana, Boufal merupakan pemain sayap dengan kemampuan menggiring bola yang fantastis, mampu melewati pemain dengan mudah dan mencetak upaya spektakuler.
Dan kemampuan olah bolanya saat Southampton melawan West Bromwich Albion benar-benar menunjukan sebuah kecemerlangan individu yang sangat baik.
Tipuan dan perubahan arah membawanya melewati para pemain lawan termasuk satu momen yang tak terlupakan saat tipuannya mengarah ke dua bek West Brom yang secara lucu saling bertabrakan.
1.Hakim Ziyech
Debut impresif Hakim Ziyech di Chelsea sudah lebih dari cukup untuk melihat mantan pemain Twente itu masuk ke dalam daftar ini.
Ziyech tiba di Liga Premier dengan reputasi yang tengah naik daun menyusul kesuksesannya di Ajax, memenangkan dua gelar domestik pada musim 2018/2019 dan mencatatkan 130 gol hanya dalam 165 penampilan untuk tim Amsterdam.
Kualitas kreatif itu telah ditunjukkan dengan keterlibatan lima gol hanya dalam empat penampilan untuk Chelsea.
Pemain berusia 28 tahun itu bermain dominan dari sayap kanan dan memotong ke dalam untuk menciptakan gol yang indah melalui sontekan kaki kirinya yang lebih kuat. Selain itu, pemain yang lahir di Dronten itu juga mampu menciptakan umpan-umpan berbahaya atau mengarah langsung ke gawang dengan tembakan jarak jauhnya.
(muflih miftahul kamal/muf)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini