Libero.id - Tidak akan lama lagi Liga Champions akan bergulir. Klub-klub unggul dari kompetisi terbaik Eropa akan berhadapan satu sama lain. Diantara laga big match yang banyak dinanti-nanti penggemar adalah laga antara Manchester City melawan Paris Saint-Germain (PSG). Dua klub raksasa itu tergabung dalam group yang sama di group A bersama Leipzig dan Club Brugge.
Leg pertama akan digelar akhir bulan September, tepatnya tanggal 29, lebih dulu di markas PSG, lalu kurang dari satu bulan kemudian, 25 November, gantian Manchester City yang akan jadi tuan rumah.
Dengan skuad yang sama-sama mewah,
adakah rasa gentar dalam hati kedua pelatih, antara Pep Guardiola dan Pochettino?
Lebih-lebih untuk Pep Guardiola, karena mengingat ada beberapa pemain yang Pep tahu kehebatan mereka dan tak lagi asing bahkan sangat dekat dengannya yang jadi bagian skuad PSG : Sergio Ramos, Lionel Messi.
Terutama nama yang terakhir disebut. Nama Messi memang lebih dari cukup untuk seorang pelatih merasa was was.
Pep harus menerima kenyataan bahwa reuni dengan mantan anak asuhnya adalah sebagai lawan bukan lagi satu tim.
¡QUÉ REENCUENTRO! ?
Messi vs. Pep
PSG vs. Manchester CityNO AGUANTO MÁS... ⌛ pic.twitter.com/MQnRIzxgf7
— Bolavip Colombia (@BolavipCo) August 26, 2021
Tetapi pelatih dengan tingkat pengalaman seperti Pep, menghadapi Lionel Messi dan PSG --- meski sulit --- bukanlah sesuatu yang perlu dirisaukan berlebihan.
Ada banyak alasan lain mengapa Pep sangat tenang dan tak gentar. Misalnya pada matchday kedua nanti, hampir dipastikan The Citizen turun dengan skuad penuh, Kevin De Bruyne siap diturunkan setelah Pep dengan sadar mengistirahatkannya pada lanjutan Liga Premier melawan Leicester City, dan mungkin juga pada laga pembuka melawan RB Leipzig rabu malam (15/9) mendatang.
Dengan nada yang percaya diri, Pep berkata, “Pertandingan tersulit yang kami miliki di grup akan menjadi yang pertama adalah melawan Leipzig,” katanya. “Ini adalah pertandingan paling penting di babak penyisihan grup."
Ketika ditanya soal PSG, mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu menjawab, “Saya tidak berpikir sedetik pun tentang PSG."
Lebih Berbahaya RP Leipzig
Alih-alih menempatkan PSG sebagai lawan yang berbahaya, Pep justru mengaku lebih fokus ke perwakilan Bundesliga yang dalam beberapa musim terakhir banyak membuat kejutan.
Keempat klub di group A itu harus berebut posisi finis di dua teratas, apalagi kalau bukan untuk lolos ke fase sistem gugur.
Leipzig memiliki awal yang buruk untuk musim domestik mereka, kalah tiga kali dari empat pertandingan, termasuk kekalahan kandang 1-4 dari Bayern Munich kemarin.
Tapi Guardiola mengatakan tidak ada yang boleh tertipu oleh hal tersebut: “Leipzig berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari bukan klub apa-apa, menjadi pengganggu dan pesaing berat di Bundesliga,"
12 - Mauricio Pochettino has lost more games against Pep Guardiola than he has vs any other manager in his career (12). Pep Guardiola’s total of 12 wins vs Pochettino is his joint-most against a manager in his career as a top-flight boss (level with Pellegrini & Dyche). Thorn. pic.twitter.com/9GRDfjpJsm
— OptaJoe (@OptaJoe) May 4, 2021
Lebih lanjut Pep berkata, “Saya tahu ritme dan kualitas, kecepatan yang mereka miliki. Ini akan menjadi ujian yang bagus tetapi penting untuk tiba dalam ujian seperti yang kami mainkan melawan Leicester.”
Kunci Kesuksesan Pep Guardiola
Ketika ditanya apakah De Bruyne siap untuk kembali, Guardiola berkata: “Kita lihat saja nanti. Dia membuat sesi latihan yang sangat bagus minggu ini dan ketika dia kembali dia melakukannya dengan sangat baik. Selangkah demi selangkah.
Dan lalu Pep berkicau lagi soal apa-apa yang sudah mereka mulakan di Liga Premier, dan itu cukup layak disebut pemanasan menuju laga yang lebih serius di Liga Champions.
“Dalam dua pertandingan terakhir, melawan Norwich dan Arsenal, para pemain yang bermain luar biasa dan berada di level yang sangat tinggi maka mereka pantas untuk tetap bermain. Tapi para pemain yang tidak bermain saat melawan Leciester juga harus siap."
" Kami memiliki skuat yang dalam." ucap Pep.
“Ini adalah satu-satunya alasan kami sukses di musim sebelumnya, semua pemain memberikan kontribusi dan para pemain yang bermain bagus memiliki lebih banyak pilihan untuk bermain di musim berikutnya.
“Para pemain yang tidak bermain bagus dan memiliki lebih banyak masalah musim sebelumnya, sekarang mereka harus menunggu momen mereka dan tiba saatnya untuk menunjukkan kualitas mereka.” tutup Pep.
(gigih imanadi darma/gie)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini