Gianfranco Zola, David Moyes, Slaven Bilic
Libero.id - Dari empat pertandingan Liga Premier di awal musim ada lima tim yang belum pernah kalah. Selain Manchester United, Chelsea, dan Liverpool, dua lainnya adalah Everton dan West Ham United. Jika mampu bertahan hingga musim dingin, ini akan menjadi pencapaian membanggakan bagi The Toffees dan The Hammers.
Tapi, kali ini kita akan membahas West Ham terlebih dulu. Itu karena mereka memang tim medioker di kompetisi Inggris yang sempat naik-turun dari Liga Premier ke Championship Division.
Terhitung, West Ham memiliki 11 pelatih permanen yang berbeda sejak dimulainya Liga Premier pada 1992/1993 dan beberapa di antaranya tidak terlalu bagus.
Dan, untuk itu kami telah melihat 11 pelatih yang ditunjuk permanen untuk mengurusi West Ham. Kami juga telah mengurutkannya dari yang terburuk hingga terbaik berdasarkan seberapa baik kinerja mereka saat menangani klub London Timur tersebut.
Berikut ini peringkatnya:
11. Avram Grant
Penunjukan Avram adalah bencana lanjutan. Setelah sebelumnya West Ham finish di urutan terbawah dan tradisi itu masih dirawat oleh Avram. Pelatih sebelumnya, Thomas Hitzlsperger meninggalkan klub dalam keadaan compang camping. Banyak pemain yang absen karena cedera panjang, sementara Pablo Barrera, Tal Ben-Haim, Wayne Bridge dan Robbie Keane tampil dengan sangat buruk.
West Ham kemudian terdegradasi setelah dengan hanya mengumpulkan satu poin dari delapan pertandingan terakhir.
10. Glenn Roeder
Roeder memulai dengan sangat buruk. Dia membawa West Ham dalam jurang kekalahan memalukan saat melawan Everton (0-5) dan Blackburn (1-7). Tapi, paling tidak, Roeder dalam perkembangan karier Jermain Defoe dan pada eranya Joe Cole ditunjuk sebagai kapten tim.
West Ham's Paulo Di Canio points something out to Glen Roeder pic.twitter.com/vmF8W4h73m
— The League Magazine (@Theleaguemag) August 1, 2013
9. Billy Bonds
West Ham kembali ke Liga Premier pada musim 1993/1994 dan itu berkat kerja keras Bonds. Tapi, catatan bagusnya cuma berhenti di situ.
8. Gianfranco Zola
Zola memberi ruang untuk sekelompok talenta muda yang benar-benar berhasil di lapangan. Mulai dari Jack Collison, James Tomkins, dan Freddie Sears. Semuanya bermain belasan kali atau lebih.
Pada musim pertamanya, 2008/2009, Zola memimpin West Ham finis di urutan yang lumayan. Sayang, pada musim berikutnya adalah bencana, dengan poin akhir mereka hanya 35 dan itu telah membuat West Ham terdegradasi lagi.
West Ham haven't done the league double over Sunderland since the 2008/09 season when Gianfranco Zola was in charge #SUNWHU pic.twitter.com/HCoycYTT5Q
— Premier League (@premierleague) April 15, 2017
7. Manuel Pellegrini
Musim pertama yang menjanjikan dan kemudian buruk. Penunjukan Pellegrini adalah upaya untuk memberikan klub baru, kilau glamor, dan pemilik membuang uang baik setelah mengejar tujuan buruk itu. Tapi, untuk semua uang yang terbuang untuk orang-orang seperti Felipe Anderson dan Sebastien Haller.
6. Alan Curbishley
West Ham di bawah kepelatihan Curbishley secara bertahap mampu bangkit, terutama karena Curbishley meraih lebih banyak poin di sembilan pertandingan terakhir musim 2006/2007 daripada yang mereka dapatkan di 29 pertandingan pertama. Satu musim penuhnya juga cukup berguna, membawa klub ke posisi papan tengah.
5. Alan Pardew
Pardew memimpin West Ham ke final Piala FA dan finish di babak pertama. Tapi, dia juga membawa tim ke jalur degradasi di musim berikutnya sebelum dipecat setelah kalah 0-4 dari Bolton Wanderers.
11 Dec 2006: Sacked by West Ham
22 Dec 2016: Sacked by Crystal Palace
Merry Christmas Alan Pardewhttps://t.co/lmFH6aNSvL pic.twitter.com/MCsl1xn6d0
— BBC Sport (@BBCSport) December 22, 2016
4. Sam Allardyce
Allardyce tidak akan pernah menjadi favorit banyak penggemar West Ham. Tapi, faktanya, dialah pelatih yang mengembalikan West Ham ke Liga Premier dan mempertahankan posisi klub itu untuk tidak terdegradasi lagi, dan dia berhasil.
West Ham sempat berada di urutan keempat saat Natal. Tapi, hanya menang tiga kali lagi sebelum akhir musim, melawan tim yang finish di peringkat 16, 18 dan 19 di liga. Tapi, West Ham juga perlu bangga, di bawah Allardyce mereka pernah memenangkan laga melawan Liverpool dan Manchester City.
3. Slaven Bilic
Bilic adalah orang yang memberi penggemar West Ham salah satu musim yang paling menyenangkan dalam memori hidup mereka. Itu cukup untuk menebus beberapa kesengsaraan kampanye kedua dan ketiga pelatih asal Kroasia itu. West Ham benar-benar menyenangkan untuk ditonton di musim 2015/2016, dengan Dimitri Payet sebagai orkestra utama.
2. David Moyes
Moyes didatangkan untuk membuat West Ham tidak terdegradasi lagi pada November 2017, dan dia melakukan tugasnya dengan baik. Apakah dia dibeli untuk memberi West Ham musim terbaik mereka dalam beberapa dekade, lolos ke Liga Europa, dan mengubah Michail Antonio menjadi penyerang paling unik di liga?
Tentu saja tidak. Tapi, Moyes yang berjasa untuk itu semua. Setidaknya hingga pekan ini.
1. Harry Redknapp
Redknapp mengambil alih West Ham yang telah kembali ke Liga Premier hanya untuk satu musim dan menyeretnya secara bertahap ke atas meja selama beberapa tahun.
Puncaknya terjadi pada musim 1998/1999 dengan finish kelima. Redknapp juga membawa Paolo di Canio ke klub dan memberikan debut kepada Joe Cole, Michael Carrick, Rio Ferdinand, serta Jermain Defoe. Tapi, masa jabatannya tidak berakhir dengan baik.
Harry Redknapp says West Ham need someone to buy the club and take the great club ‘to where they belong to be’. pic.twitter.com/Sb2xxo3c0G
— Uber West Ham (@UberWestHam) October 5, 2020
(atmaja wijaya/anda)
17-12-2023 | ||
West Ham United | 3 - 0 | Wolverhampton Wanderers |
10-12-2023 | ||
Fulham | 5 - 0 | West Ham United |
08-12-2023 | ||
Tottenham Hotspur | 1 - 2 | West Ham United |
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini