Anthony Taylor
Libero.id - Anthony Taylor adalah wasit asal Inggris yang banjir penghargaan saat "menyelamatkan" nyawa Christian Eriksen di Euro 2020. Tapi, dalam kondisi normal, pria kelahiran Manchester, 20 Oktober 1978, itu terkenal sebagai wasit yang mudah memberi kartu merah. Laga Dynamo Kiev versus Benfica contohnya.
Taylor mulai menjadi wasit di Northern Premier League pada 2002. Lalu, berkembang menjadi wasit di Conference North pada 2004. Semuanya di kompetisi kasta bawah Inggris atau yang bisa dikenal sebagai non-liga.
Kariernya terus berkembang. Taylor diangkat ke daftar wasit Football League pada awal musim 2006/2007 dan penunjukan pertamanya adalah hasil imbang 0-0 antara Wrexham dan Peterborough United dalam pertandingan League Two, Agustus 2006. Lalu, pada November 2006, dia memimpi laga persahabatan Inggris U-19 melawan Swiss U-19.
Butuh waktu empat tahun bagi Taylor untuk jadi wasit Liga Premier. Laga pertama Taylor adalah Fulham versus Portsmouth pada Februari 2010. Dia menjadi wasit satu pertandingan lagi di papan atas selama musim itu sebelum dipromosikan ke daftar wasit utama untuk 2010/2011.
Setelah menjadi wasit elite, tidak butuh waktu lama bagi Taylor untuk memantapkan dirinya sebagai sosok "kejam". Taylor mengeluarkan tiga pemain pada pertandingan pertamanya di musim 2011/2012.
Saat itu, Middlesbrough menang 1-0 di kandang Leeds United. Dia mengusir Jonny Howson dan Max Gradel dari Leeds, serta Tony McMahon dari The Boro. Semuanya untuk kartu kuning kedua. Dan, hingga akhir musim, dia mengusir delapan pemain dari 34 pertandingan.
Reputasinya sebagai wasit yang kejam terus berlanjut. Bahkan, ketika menjadi wasit FIFA pada 1 Januari 2013. Contohnya saat pada hari pembukaan musim 2013/2014. Taylor menjadi wasit kemenangan 3-1 Aston Villa di kandang Arsenal. Dia menghadiahi The Villans dua penalti dan mengusir Laurent Koscielny. Saat itu, Arsene Wenger menggambarkan Taylor sebagai "keras kepala".
Lol... Anthony Bald Taylor at it again.
Until he gives a ball boy red card before you guys know he's not ok to ref. https://t.co/SElADXd6B5
— ?GBEMISOLA? (@QueenOfDBlues) September 15, 2021
Aksi terbaru Taylor yang membuat suporter terkejut terjadi di NSC Olimpiskiy Stadium, Kiev, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.
Taylor mengeluarkan keputusan aneh saat memberi gelandang Dynamo, Denys Garmash, kartu kuning kedua alias kartu merah. Dia mengirim pemain berusia 31 tahun itu keluar lapangan saat waktu normal di babak kedua menyisakan sekitar 10 menit. Padahal, Garmash baru masuk lapangan 20 menit sebelumnya.
Skor masih imbang tanpa gol ketika Garmash membuat sebuah tekel yang tidak berbahaya kepada Joao Mario. Dan, yang dianggap fatal adalah kelalaian Taylor yang langsung mengeluarkan apa yang dia pikir sebagai kartu kuning kedua untuk mengusir Garmash keluar.
Padahal, itu sebenarnya hanya kartu kuning pertama untuk Garmash. Akibatnya, pemain asal Ukraina itu tampak benar-benar terkejut melihat kartu merah yang diterimanya dan dengan cepat mulai memprotes sembari mencoba memberitahu Taylor atas kesalahannya.
Dynamo Kyiv's Denys Garmash was shown a second yellow and a red card by referee Anthony Taylor. ?
But, he hadn't even been booked first yellow card.?
Luckily the mistake was pointed out!#DynamoBenfica #DynamoKyiv #UCL pic.twitter.com/XPOP0hevik
— Noxwin (@noxwin12) September 15, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini