Libero.id - Untuk kesekian kalinya Barcelona kalah dari Bayern Muenchen. Pernah dipermalukan habis-habisan dengan skor 8-2 pada 2017, kini Barcelona terjungkal dengan skor 3-0. Klub raksasa Catalunya dibuat tak berdaya oleh raksasa Bundesliga.
Kekalahan itu ternyata menyisakan luka yang perih, ketidakpercayaan, termasuk di antaranya kritikan. Para penggemar kecewa dan beberapa legenda sepakbola sampai menyuarakan pendapat mereka karena tak menyangka atas kegagalan tersebut.
Ambil contoh Fabio Capello dan Alessandro Costacurta. Dua nama besar pada masanya, dua pesepakbola legenda Italia, yang lama berkiprah di Milan.
Keduanya sama-sama tak bisa menduga kekalahan Barcelona pada fase awal pembukaan grup F Liga Champions.
Costacurta mengatakan bahwa dia sebetulnya menaruh ekpetasi tinggi, sementara Fabio Capello yakin klub Catalunya tidak memiliki kualitas yang cukup.
Dua hal yang beririsan itu dikemukakan saat mereka berbicara di Sky Sport Italia.
“Saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari Barcelona, tetapi saya harus mengatakan bahwa Bayern adalah tim terbaik yang harus dihadapi di pertandingan penyisihan grup pertama,” kata Costacurta.
“Namun, sudah seperti ini selama dua tahun terakhir. Musim lalu, Camp Nou diperebutkan untuk semua orang. Juventus dan PSG menang di sana dengan mudah,” timpalnya.
Sementara Capello, yang merupakan mantan pelatih Milan, Real Madrid, dan juga Inggris, juga tidak terkesan sama sekali. Dia dengan tegas memperingatkan Ronald Koeman tentang kurangnya kualitas Barcelona, terutama di lini depan.
“Barcelona dulu memiliki kualitas yang begitu tinggi, sehingga bermain di sana akan membuat Anda pusing,” kata Capello.
“Mereka gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran, ada komitmen, tetapi kualitas tidak cukup untuk membuat masalah bagi Bayern. Ini akan sangat-sangat sulit,” ungkapnya.
“Jika Anda tidak memiliki tembakan tepat sasaran, itu berarti Anda tidak memiliki kekuatan fisik dan teknis untuk membuat masalah di level ini,” tambah mantan pelatih itu.
Capello, pelatih yang memenangkan Liga Champions sebagai pelatih Milan pada 1993/1994, berharap Koeman dapat melakukan evaluasi menyeluruh agar tak lagi mengalami masalah saat berkompetisi di Eropa.
Kritikan Capello sebenarnya cukup relevan dengan hasil Blaugrana di pentas domestik. Mereka memang masih berada di papan atas La Liga setelah mengoleksi tujuh angka dari tiga pertandingan musim ini.
Akan tetapi, statistik mencetak gol Memphis Depay dkk cukup memprihatinkan. Mereka sudah mencetak tujuh gol, tapi juga kebobolan empat gol. Ini menandakan ada masalah serius. Tak hanya di lini depan, tapi juga barisan belakang.
Hengkangnya Lionel Messi ke Paris Saint-Germain dianggap sebagai pukulan besar bagi Blaugrana. Mereka terpaksa melepas La Pulga karena masalah aturan La Liga saat Barcelona dalam situasi keuangan yang sulit.
(mochamad rahmatul haq/yul)
AC Monza
Opini