Libero.id - Pep Guardiola menjadi pelatih Barcelona pada musim 2008 hingga 2012, dan ia menciptakan standar yang sulit diikuti oleh juru taktik Barcelona berikutnya. Dalam periode 4 tahun, Pep mampu mempersembahkan 14 dari 19 trofi yang tersedia.
Termasuk 3 gelar Liga Spanyol dan 2 gelar Liga Champions. Kecuali Quique Setien, sejak tahun 2013 ke atas siapapun yang menjadi pelatih Barcelona selalu ada gelar yang dapat mereka persembahkan. Gerrard Moreno, Tito Vilanova, Luis Enrique, Ernesto Valverde, dan lain-lain.
Dan pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman, sadar betul bahwa Barcelona belum sampai pada tingkat yang oleh setiap penggemar klub harapkan.
Klub Catalunya lagi-lagi hampir kehilangan poin saat menjamu Granada pada Senin malam (20/9/21), "Lihat daftar skuad kami," kata Koeman setelah pertandingan, ketika ditanya tentang gaya bermain Barcelona.
Granada unggul lebih dulu pada menit ke-2 lewat gol Duarte. Barcelona bahkan harus menunggu sampai dengan perpanjangan waktu untuk bisa menyamakan kedudukan lewat Ronald Araujo.
Ronald Araujo scores a 90th-minute equalizer for Barcelona against Granada ? pic.twitter.com/4HPEPHXLSJ
— B/R Football (@brfootball) September 20, 2021
“Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri." ucapnya.
Untuk sedikit menegakkan martabatnya, Koeman berkata, “Saya pikir kami melakukannya dengan baik dan, dengan beberapa waktu lagi, kami bisa menang."
Mengenai strategi lebih lanjut Koeman mengatakan, "Sistem dasarnya adalah 4-3-3 di babak pertama, kemudian saya harus melakukan perubahan berdasarkan apa yang saya miliki di bangku cadangan.
Lantas pelatih asal Barcelona itu berkata lagi, “Ini bukan Barcelona delapan tahun lalu. Begitulah adanya."
Harus diakui Granada tampil mengesankan di Camp Nou dan Koeman hanya bisa mengangkat topinya atas seberapa baik para pemain Granada mengatur lini pertahanan mereka, sehingga tak banyak kebobolan,
"Mereka bertahan dengan banyak pemain belakang. Setidaknya kami menyamakan kedudukan, tapi sayang sekali kami kehilangan dua poin."
Namun bagaimanapun, Koeman tidak terkesan dengan taktik membuang-buang waktu tim tamu, yang ia tuduh Granada terapkan sejak awal.
“Anda tidak bisa senang dengan hasil imbang melawan Granada ,” kata Koeman .
“Kami berjuang dan melakukannya dengan baik di babak kedua. Tetapi sejak menit kedua mereka membuang-buang waktu, dan itu harus berubah."
"Kami kehilangan banyak waktu untuk omong kosong, dan cedera yang bukan cedera. Wasit harus menghentikan ini sebelum menit ke-88." ucapnya.
Yang jelas masih sangat banyak sekali pekerjaan yang harus dibenahi oleh Ronald Koeman.
TIKI - TAKI ... TIKI TAKI.... #KoemanOUT
— JoniSuper ? (@joni_super) September 21, 2021
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini