Ini Alasan Marcos Alonso Tak akan Berlutut Lagi Sebelum Kick-Off

"Gerakan tersebut kini telah kehilangan nilainya"

Berita | 22 September 2021, 03:06
Ini Alasan Marcos Alonso Tak akan Berlutut Lagi Sebelum Kick-Off

Libero.id - Marcos Alonso menjelaskan alasan mengapa dirinya tidak akan lagi berlutut sebelum pertandingan timnya musim ini.

Bek Chelsea berusia 30 tahun itu menjelaskan bahwa protes soal anti-rasisme yang sempat ramai setelah kejadian Minnesota dan berdampak luas, termasuk dalam dunia sepakbola, kini telah kehilangan dampaknya.

Eks pemain Real Madrid itu telah tampil di semua tujuh pertandingan The Blues sejauh ini dan tidak pernah mengalami cedera lutut yang pada musim lalu mengganggu performanya.

Kembali pada pembahasan,  pemain internasional Spanyol itu memilih untuk membuat gerakannya sendiri untuk melawan diskriminasi rasial.

"Saya sepenuhnya menentang rasisme dan saya menentang setiap jenis diskriminasi, dan saya lebih suka meletakkan jari saya di lencana yang mengatakan tidak untuk rasisme, seperti yang mereka lakukan di beberapa olahraga dan sepak bola lain di negara lain," ujar Alonso kepada Sky Sports.

"Saya lebih suka melakukannya dengan cara ini dan, tentu saja, untuk mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya menentang rasisme dan saya menghormati semua orang."

Dalam perkembangan terakhir, posisi berlutut sebelum bertandingan ditengarai oleh banyak pengamat sebagai bentuk kepentingan politik beberapa kelompok dan Alonso sendiri menolak untuk terlibat dalam perdebatan itu.

“Saya tidak tahu, saya hanya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Ini cara saya, saya pikir itu cara lain."

“Dan mungkin saya pikir itu kehilangan sedikit kekuatan dengan cara lain, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini dan untuk menunjukkan bahwa saya sepenuhnya mendukung memerangi rasisme.”

Rekan setimnya, Romelu Lukaku juga menghadapi pelecehan rasis selama waktunya di Italia, sementara Reece James menghapus sementara akun Instagram-nya awal tahun ini karena rasisme, begitu juga yang dialami oleh Antonio Rudiger serta N'Golo Kante.

"Belum, kami belum membicarakannya," ujar Alonso soal diskusi rasisme kepada sesama pemain Chelsea.

“Kami berada di ruang ganti dan kami seperti keluarga. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua orang, saya mencintai semua orang dan sampai sekarang kami belum membicarakannya."

"Saya rasa tidak perlu, tetapi, tentu saja, jika saya harus berbicara dengan siapa pun, saya akan mengatakan hal yang sama yang baru saja saya katakan dan saya pikir tidak akan ada masalah. Ya, untuk saat ini saya lebih suka menunjuk ke lengan baju dan itulah yang akan saya lakukan."

Sebelum pria Spanyol tersebut, pemain sayap Crystal Palace, Wilfried Zaha adalah pemain Liga Premier pertama yang memilih untuk tidak menggunakan lagi gerakan tersebut.

“Tumbuh dewasa, orang tua saya hanya memberi tahu saya bahwa saya harus bangga menjadi kulit hitam, tidak peduli apa, dan saya hanya berpikir kita harus berdiri tegak,” ujar Zaha kepada FT Business of Football.

"Saya pikir makna di balik semuanya menjadi sesuatu yang baru saja kita lakukan sekarang. Itu tidak cukup. Aku tidak akan bertekuk lutut."

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network