Henrik Larsson
Libero.id - Pada akhir 2006, lini depan Manchester United sempat menunjukkan gejala yang tidak stabil. Ruud van Nistelrooy hengkang ke Real Madrid, sementara Ole Gunnar Solskjaer dan Alan Smith harus absen karena cedera.
Hal tersebut membuat pusing Sir Alex Ferguson. Dengan jadwal kompetisi yang padat, Man United hanya punya Wayne Rooney dan Louis Saha.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ferguson dengan berani mendatangkan striker veteran, Henrik Larsson. Mantan pemain Celtic dan Barcelona itu diboyong dengan status pinjaman dari klub Swedia, Helsingborgs.
Tapi, apa yang dilakukan Larsson, saat itu berusia 35 tahun, tak bisa dibilang buruk saat merumput di Old Trafford. Di usianya saat itu, Larsson berhasil menyumbang tiga gol dari 13 penampilan.
This kid for @ManUtd looking good @IJesseLingard
— Henrik Larsson MBE (@7HenrikLarsson) November 9, 2015
Dilihat dari segi kontribusi, banyak pihak berpikir Larsson mengecewakan. Tetapi, statistik itu tidak cukup mewakili sumbangsih yang sebenarnya. Tiga bulan di Manchester bukan hanya tentang gol. Tetapi, dampak positif yang dia berikan kepada pendukung Man United dan rekan satu timnya jauh lebih berarti.
Larsson melakukan debutnya melawan Aston Villa di Old Trafford di Piala FA. Dia mencetak mencetak satu gol lewat tendangan voli.
Larsson ingin memperlihatkan bahwa dia masih punya kemampuan khas seorang striker kelas dunia : penyelesaian dan ketenangan di depan gawang.
Di luar sebagai seorang penyerang, Larsson adalah inspirator bagi skuad Man United saat itu.
Man United memiliki ruang ganti yang relatif tidak berpengalaman dan belum pernah memenangkan liga sejak 2003. Skuad sangat membutuhkan pemimpin lain dan seorang dengan mental pemenang yang berpengalaman. Dan, Larsson mengisi pos kekurangan itu.
“Saat tiba, dia tampak seperti sosok yang dipuja oleh para pemain kami. Mereka akan menyebut namanya dengan nada kagum. Status pahlawan bisa hilang dalam dua menit jika seorang pemain tidak melakukan tugasnya, namun Henrik mempertahankan aura itu selama dia bersama kami," tegas Ferguson.
“Dia fantastis untuk kami, profesionalismenya, sikapnya, semua yang dia lakukan sangat bagus,” timpal pelatih legenda Setan Merah tersebut.
Balik ke Helsingborg
Pada Maret 2007, Larsson harus kembali ke Helsingborg. Man United yang telanjur terkesan dengannya mencoba mempertahankan sang striker hingga akhir musim, tetapi Larsson telah berjanji untuk kembali ke klub induknya.
"Kami akan senang dia bertahan, tetapi dia telah membuat janjinya kepada keluarganya dan Helsingborg. Saya pikir kami harus menghormati itu - tetapi saya akan melakukan apa saja untuk mempertahankannya," kata Ferguson.
Dalam laga terakhirnya melawan Middlesbrough di Piala FA, Larrson menerima semacam salam perpisahan. "Sekembalinya ke ruang ganti, semua pemain berdiri dan bertepuk tangan untuknya dan staf bergabung," tambah Ferguson. “Dibutuhkan beberapa pemain hebat untuk membuat dampak seperti itu dalam tiga bulan.”
Selama 13 penampilannya untuk klub, Man United memenangkan 10 pertandingan dan tidak pernah tertinggal di papan skor saat Larrson berada di lapangan.
Man United kemudian memenangkan Liga Premier musim itu. Adapun Larrson sempat berharap bisa menghabiskan satu musim lagi di Man United setelah memutuskan pensiun.
“Saya seharusnya bertahan. Itulah satu-satunya penyesalan yang saya miliki dalam karier saya. Tetapi, saya masih memiliki kontrak dengan Helsingborg dan saya merasa bahwa ketika Anda menandatangani kontrak, Anda harus melihatnya,” timpal Larsson.
Larsson adalah salah satu pemain pinjaman sukses dalam sejarah Manchester United. Dengan waktu yang sedikit, dampak positif yang dia berikan sangatlah banyak.
(atmaja wijaya/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini