Ronnie Brunswijk
Libero.id - Pemimpin negara bermain sepakbola menjadi hal biasa di sepakbola internasional. Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, pernah melakukannya di pertandingan uji coba tidak resmi. Tapi, yang dilakukan Wakil presiden Suriname, Ronnie Brunswijk, benar-benar beda.
Lahir pada 7 Maret 1961, Brunswijk adalah seorang politikus, pengusaha, pesepakbola, mantan pemimpin pemberontak, dan Wakil presiden Suriname saat ini.
Brunswijk bertugas pada awal 1980-an sebagai pengawal pribadi Pemimpin junta militer Suriname, Desi Bouterse, yang menggulingkan pemerintah pada 1980 dalam kudeta militer. Brunswijk diberhentikan setelah meminta kenaikan gaji, dan pada 1985 membentuk Tentara Pembebasan Suriname, atau yang lebih dikenal sebagai Komando Hutan.
Brunswijk berusaha untuk mendapatkan pengakuan dan hak bagi minoritas Maroon di pedalaman, keturunan budak Afrika yang melarikan diri, yang telah mendirikan komunitas independen pada abad 17 dan 18.
Selain itu, dia ingin membebaskan Suriname dari kediktatoran militer. Pasukannya berperang melawan junta militer di era Bouterse dalam perang saudara pada 1986-1992. Konflik mengakibatkan ratusan kematian dan lebih dari 10.000 pengungsi di Guyana Prancis. Perdamaian muncul dengan perjanjian pada 1992.
Ketika perang berakhir, Brunswijk tetap aktif di politik. Dia menjabat sebagai ketua Partai Pembebasan Umum dan Pembangunan (ABOP), dan sebagai perwakilan di Majelis Nasional.
Selain itu, dia adalah pemain sekaligus pemilik klub sepakbola yang berbasis di Marowijne, Inter Moengotapoe. Pada 29 Juni 2020, Brunswijk menjadi ketua Majelis Nasional Suriname. Lalu, pada 13 Juli tahun yang sama, dia terpilih sebagai wakil presiden secara aklamasi dalam pemilihan yang tidak terbantahkan. Dia dilantik pada 16 Juli.
Pada 2005, Brunswijk diskorsing karena diduga mengancam pemain dengan pistol selama pertandingan. Hukuman kemudian dihentikan karena kurangnya bukti. Kemudian, dia diskorsing lagi pada 2012 karena melecehkan wasit secara verbal dalam sebuah pertandingan.
Ronnie Brunswijk, 60-year-old vice president of Suriname played 54 minutes for Inter Moengotapoe which he owns in a CONCACAF match vs Olimpia. They lost 6-0.
The former rebel leader was prosecuted for drug trafficking and convicted in absentia in 1999. pic.twitter.com/R81RKOJXw9
— . (@ElijahKyama) September 22, 2021
Meski sudah sibuk sebagai Wakil presiden, Brunswijk ternyata tidak lupa dengan sepakbola. Rabu (22/9/2021) pagi WIB, Brunswijk memutuskan memperkuat klubnya pada leg pertama babak 16 besar Liga CONCACAF melawan Olimpia Tegucigalpa dari Honduras. Ini adalah kompetisi antarklub di Amerika Utara, Tengah, dan Karibia, yang setara Liga Europa di Eropa atau Piala AFC di Asia.
Entah apa alasannya, Brunswijk memutuskan ikut bermain dalam pertandingan yang dimenangkan Olimpia 6-0 tersebut. Dia menjadi gelandang sekaligus kapten tim.
Hebatnya, usia tidak menghalangi fisik Brunswijk. Meski sudah berusia 60 tahun, dia mampu bermain 54 menit sebelum akhirnya ditarik keluar dan digantikan Rievaldo Doorson saat timnya tertinggal 0-3.
Fakta menunjukkan, sejak didirikan pada 1 Januari 1992, klub milik Brunswijk termasuk jagoan di Suriname. Inter memiliki 10 gelar Liga Suriname, tiga Piala Suriname, dan enam Piala Presiden. Klub juga rajin tampil di kompetisi regional seperti Piala Karibia Antarklub dan Liga CONCACAF.
Video was streamed tonight from Olimpia's locker room that appears to show Ronnie Brunswijk giving people in the locker room cash. He also leaves with an Olimpia shirt.pic.twitter.com/eQ1Vk928Bl
— Jon Arnold (@ArnoldcommaJon) September 22, 2021
(atmaja wijaya/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini