Denis Cheryshev, Sergio Busquets, Marcos Llorente
Libero.id - Ayah dan anak menjadi pemain sepakbola adalah pemandangan umum dan biasa di seluruh dunia. Ada ayah yang sukses, tapi anaknya tidak. Ada yang ayahnya gagal, tapi anaknya sukses. Ada lagi yang keduanya sukses.
Beberapa pemain sepakbola yang tenar pada 1990-an, sekarang juga banyak memiliki anak laki-laki yang menjadi pemain bola. Bahkan, beberapa diantaranya menikuti jejak sang ayah di kompetisi yang sama.
La Liga contohnya. Di kompetisi sepakbola kasta tertinggi Spanyol itu, ada sejumlah pemain masa kini yang ayahnya merumput pada 1990-an. Ada yang sesukses ayahnya. Ada pula yang lebih sukses dari ayahnya. Tapi, ada lagi yang tidak sesukses ayahnya.
Berikut ini sembilan pemain La Liga yang ayahnya bermain di kompetisi ini pada 1990-an:
1. Carles Busquets (Barcelona, Lleida) dan Sergio Busquets (Barcelona)
Sergio Busquets, gelandang bertahan Barcelona sabgat dikenal hingga saat ini berkat keterampilannya, bukan karena dia adalah putra Carles. Ayah Sergio adalah seorang penjaga gawang yang sangat tangguh. Dia bermain di Barcelona pada era Johan Cruyff.
Sergio Busquets poses with his dad Carles Busquets, who played as a goalkeeper for Barcelona in the 90s. pic.twitter.com/X4pe7OCO2t
— 90s Football (@90sfootball) July 30, 2017
2. Angel Merino (Osasuna, Celta Vigo) dan Mikel Merino (Osasuna, Real Sociedad)
Mikel Merino adalah bakat yang lahir dari Akademi Osasuna. Setelah bersinar di El Sadar, dia direkrut oleh Borussia Dortmund dan sekarang bermain untuk Real Sociedad setelah sempat berkelana ke Liga Premier membela Newvastle United.
Ayahnya tidak sesukses dirinya. Tapi, Merino senior pernah bermain beberapa musim di La Liga bersama Osasuna dan Celta Vigo.
3. Miguel Baston (Burgos) dan Borja Baston (Atletico Madrid, Real Zaragoza, Deportivo La Coruna, Eibar, Malaga, Deportivo Alaves)
Tahukah anda bahwa ayah Borja Baston sangat terkenal dan pernah bermain di La Liga pada tahun 1990-an? Dia memperkuat Burgos, yang memiliki pertahanan terbaik di Segunda Division dan kemudian berujung tiket promosi.
Putranya lebih terkenal dari ayahnya saat bermain untuk Atletico Madrid. Setelah bermain di beberapa klub Segunda, Baston junior sempat bermain di Eibar dan beberapa klub lain seperti Malaga dan Deportivo Alaves. Musim ini, Baston kembali ke Segunda Division bermain untuk Real Oviedo.
4. Meho Kodro (Real Sociedad, Barcelona, Tenerife, Deportivo Alaves) dan Kenan Kodro (Osasuna, Athletic Bilbao, Real Valladolid)
Meho Kedro tiba di La Liga pada 1990-an dan dengan cepat mengubah dirinya menjadi salah satu striker terbaik di kompetisi. Tapi, gayanya tidak cocok untuk Barcelona sehingga membuat Kodro dipinjamkan ke Tenerife dan Deportivo Alaves. Di sanalah dia lebih sukses.
Sementara sang putra, Kenan, dipromosikan ke La Liga bersama Osasuna dan sednag mencari kesempatan bermain di tim papan atas seperti yang dilakukan ayahnya. Kenan juga sempat bermain untuk Athletic Bilbao dan Real Valladolid sebelum pergi ke Hungaria membela Fehervar sejak awal musim 2021/2022.
Kenan Kodro is following in his dads (Meho Kodro) footsteps slowly but surely. https://t.co/k0Z71vUUzP pic.twitter.com/dz7nCgKcPQ
— Denis Suhopoljac (@heysuho) March 6, 2017
5. Paco Llorente (Atletico Madrid, Real Madrid, Compostela) dan Marcos Llorente (Real Madrid, Deportivo Alaves, Atletico Madrid)
Marcos Llorente sedang populer saat ini karena penampilannya yang bagus di Atletico Madrid sebagai gelandang serang atau second striker. Sebelum itu, dia dipinjamkan ke Deportivo Alaves oleh Real Madrid.
Para pendukung Atletici berharap karier Marcos bisa seperti ayahnya, Paco, yang yang menjadi bintang saat bermain di kandang lama Los Colchoneros, Estadio Vicente Calderon. Dari Atletico, Llorente senior kemudian bergabung dengan Los Blancos, meski gagal bersinar dan kemudian pindah ke Compostela.
Jika dilihat jalan karier Paco berlawanan dengan Marcos yang dari Madrid ke Atletico. Sementara Paco dari Atletico ke Madrid.
Marcos Llorente [19] who is getting all the hype at Real Madrid is Paco Llorente's son & Gento's nephew pic.twitter.com/d0oXW5jthX
— Ali (@NaboAli23) July 26, 2014
6. Dimitri Cheryshev (Sporting Gijon) dan Denis Cheryshev (Real Madrid, Sevilla, Villarreal, Valencia)
Denis Cheryshev sempat tidak bermain di level atas untuk waktu yang lama karena cedera. Tapi, sudah bisa dikatakan bahwa dia telah melakukan jauh lebih banyak dari ayahnya, Dimitri.
Cheryshev senior adalah pencetak gol yang sangat bagus untuk Sporting Gijon, terutama saat bermain di Segunda Division. Dia bukan pemain yang buruk di La Liga, meski statistik mencetak golnya tidak sebaik yang diharapkan padanya ketika direkrut oleh Sporting.
Sementara Denis bermain di klub-klub terkenal Negeri Matador. Memulai dari Real Madrid Castilla, dia kemudian bergabung dengan tim utama Los Blancos. Kemudian, dpinjamkan ke Sevilla, Villarreal, dan Valencia. Dia pindah permanen ke Villarreal sebelum dipinjamkan lagi ke Valencia. Dan, sejak 2019, Denis dipermanenkan Valencia.
7. Mazinho (Celta Vigo, Valencia) dan Thiago Alcantara (Barcelona), Rafinha Alcantara (Barcelona, Celta Vigo)
Kisah keluarga Mazinho di sepakbola adalah salah satu yang paling sempurna. Sang ayah adalah salah satu gelandang terbaik pada 1990-an. Dia bermain di Valencia dan Celta Vigo, serta membawa Brasil yang memenangkan Piala Dunia 1994.
Seperti ayahnya, Thiago dan Rafinha juga memilih jalur sepakbola dan memulai semuanya dari La Masia. Sekarang, Thiago menjadi salah satu pemain andalan Liverpool setelah meninggalkan Barcelona. Sementara Rafinha bermain di Paris Saint-Germain. Keduanya sama-sama menyumbang banyak piala untuk publik Camp Nou.
Bedanya, Thiago memilih Spanyol sebagai tim nasional dan sukses di skuad junior. Sementara Rafinha memilih Brasil dan menjadi salah satu anggota tim peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Rafinha and Thiago Alcântara. Their dad Mazinho is a World Cup 94' winner and Valencia's Rodrigo Moreno, is their cousin.
Sporting talent runs in their family. ??? pic.twitter.com/ZzcYEivx3e
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) April 27, 2020
8. Michel (Real Madrid) dan Adrian (Eibar, Rayo Vallecano, Racing Santander, Getafe, Malaga)
Michel alias Jose Miguel Gonzalez Martin del Campo punya reputasi yang bagus saat menjadi pemain Real Madrid. Enam gelar La Liga dan dua Piala UEFA menjadi sumbangan Michel untuk Los Blancos pada 1990-an. Dia juga punya 70 caps untuk Spanyol dan tampil di dua Piala Dunia.
Tapi, anaknya, Adrian Gonzalez Morales, tidak sehebat Michel. Meski memulai dari Real Madrid Castilla, Adrian lebih banyak menghabiskan karier di klub-klub kecil seperti Eibar, Rayo Vallecano, Racing Santander, Getafe, Malaga.
9. Juan Eduardo Esnaider Belen (Real Madrid, Atletico Madrid, Espanyol, Real Zaragoza) dan Juan Esnaider Ruiz (Real Zaragoza, Huesca)
Berasal dari Argentina, Eduardo adalah striker yang berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya di Spanyol bersama Real Madrid dan Atletico Madrid. Sayang, anaknya, Juan, tidak sebagus dirinya. Setelah bermain di Real Zaragoza dan Huesca, Juan kini ada di Finlandia bersama KTP.
? ¿Recuerdas al mítico Juan Eduardo Esnáider, ídolo del @RealZaragoza y ex del @realmadrid, @Atleti o @RCDEspanyol, entre otros?
? Pues hoy su hijo Juan Esnáider ha hecho historia con el @CDANavalcarnero: doblete al Eibar que mete al club de Segunda B en octavos de #CopaDelRey pic.twitter.com/yBUNo3UdV7
— MARCA (@marca) January 17, 2021
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini