Libero.id - Motivasi besar menjadi pemain sepakbola adalah satu hal yang penting, terlebih ketika motivasi itu datang dari Keluarga. Hal tersebut dapat memacu semangat berlatih untuk mengembangkan bakat dan tentu saja gairah dalam bermain.
Salah satu contohnya adalah gelandang muda Real Madrid, Eduardo Camavinga. Motivasi kuat untuk menjadi pemain sepak bola datang dari keluarga, hingga dengan cepat berbuah hasil dan memperbaiki nasib keluarganya.
Camavinga lahir di Miconge, Angola, 10 November 2002. Dia bukan lahir dari keluarga kaya raya, melainkan serba kekurangan. Bahkan, keluarga Camavinga tergolong berada di bawah garis kemiskinan.
Pada 2003, keluarga Camavinga mendapat musibah rumah kebakaran, hingga seluruh harta yang mereka punyai, meski tak seberapa, ludes dilalap si jago merah.
Saat Camavinga berusia dua tahun, ibu dan bapaknya memutuskan hijrah ke Prancis karena di negara asal mereka sedang terjadi perang saudara. Pada saat berusia tujuh tahun, ibunya mendaftarkan Camavinga ke Akademi Sepakbola Drapeau-Fougeres. Dari situlah, karier sepakbola Camavinga dimulai.
Empat tahun digembleng di Drapeau-Fougeres, Camavinga kemudian dipindahkan oleh ibunya ke Akademi Rennes, yang lebih prestisius karena klub seniornya bermain di Ligue 1.
Dari situlah kemampuan Camavinga semakin terasah. Dia merangkak dari tim junior ke senior hingga kemudian nasib baiknya datang ketika dipinang Los Blancos jelang penutupan bursa transfer musim panas 2021.
Camavinga terlihat sangat bahagia di Estadio Santiago Bernabeu. Untuk anak laki-laki yang baru berusia 18 tahun, dia tentu tidak merasakan tekanan untuk pindah ke ibu kota Negeri Matador dan bermain di salah satu klub terbaik dunia.
Salah satu alasannya adalah Camavinga menandatangani kontrak dengan Los Blancos adalah untuk memperbaiki nasib keluarganya. Terlepas dari bakat yang dia miliki, keluarga adalah salah satu rahasia di balik kesuksesannya.
Pada hari presentasinya sebagai pemain Madrid, dia didampingi orang tua dan empat saudara kandungnya. Mereka adalah pendukung utamanya sejak pindah ke Spanyol. Mereka juga megikuti Camavinga tinggal dan menetap di Spanyol agar bisa tenang bermain sepakbola.
Setelah keluarga tersebut melalui masa-masa sulit, kini mereka dapat memasuki masa-masa bahagia bersama. Ayah Camavinga memang dari dulu mengatakan bahwa putranya akan menjadi penyelamat keluarga. Kini, harapannya menjadi kenyataan dengan Camavinga sukses sebagai pesepakbola yang bermain di salah satu klub terbesar di dunia.
Keluarga Camavinga sekarang berada di Madrid dan dia adalah pria yang bahagia, menunjukkan kesenangannya pada minggu-minggu pertamanya di klub dengan cara dia berlatih dan bereaksi terhadap penggemar.
Gelandang itu selalu ingin membalas orang tua dan keluarganya atas semua yang mereka lakukan untuknya, karena ibunyalah yang mendorongnya untuk menjadi pesepakbola serta dukungan kuat dari ayahnya.
Camavinga sangat senang senang dan tentu saja bisa kita dia memberikan kesan baik kepada Carlo Ancelotti setelah mencetak gol dan assist untuk kemenangan Los Blancos.
(atmaja wijaya/anda)
Opini