Libero.id - Striker Skotlandia, Leigh Griffiths melakukan hal yang tidak masuk akal saat Dundee kalah 0-2 dari St Johnstone di Piala Liga Skotlandia pada Kamis dini hari (23/9/2021) WIB.
Pemain berusia 31 tahun itu sendiri bergabung dengan Dundee dengan status pinjaman selama satu musim dari Celtic tetapi tampanya ia menemukan jalan karier yang tidak mudah Dens Park, di mana sejak kedatangannya pada 31 Agustus lalu ia tidak pernah mencetak gol untuk The Dark Blues.
Griffiths yang mengemas 123 gol dalam 261 penampilan untuk Celtic, mendapatkan ujian berat untuk membobol gawang St Johnstone - dan menjadi target banyak barak dari para pendukung yang hadir dalam laga tersebut.
Gol di babak kedua dari Shaun Rooney dan Ali Crawford sudah cukup untuk membawa St. Johnstone lolos ke empat besar kompetisi. Namun, perilaku Griffiths selama pertandingan adalah daya tarik utama selama 90 menit permainan berjalan.
Dalam sebuah video amatir yang dibagikan melalui Twitter, Griffiths tertangkap sedang mendekati suar yang telah dilemparkan ke lapangan dan ia kemudian menendang suar tersebut untuk dikembalikan ke tribun para penggemar St. Johnstone berkumpul.
Terkait penggunaan suar, memang seharusnya dalam pertandingan sepakbola penggunaan benda panas itu dilarang, tapi respons Griffith adalah hal yang sangat tidak tepat. Untungnya, tidak ada laporan tentang siapa pun yang terluka dalam insiden itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Dundee, eks pemain Wolves itu sendiri bersikeras bahwa ia hanya ingin menyingkirkan suar itu secepat mungkin agar permainan bisa terus dilanjutkan setelah para pemain St. Johnstone sukses mencetak gol.
"Sangat disesalkan bahwa kembang api itu berakhir kembali di tribun karena niat saya hanya untuk mengeluarkannya dari lapangan," ujar Griffiths.
"Baru saja kehilangan satu gol, saya sangat ingin memulai kembali pertandingan secepat mungkin dan saya ingin meminta maaf atas segala kesulitan yang disebabkan oleh tindakan ini."
Akibat tindakannya tersebut, Griffiths harus berurusan dengan kepolisian setempat.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini