Lucas Paqueta
Libero.id - Menjelang beberapa saat sebelum berakhirnya pertandingan Ligue 1 antara Olympique Lyon melawan Troyes pada midweek lalu, Lucas Paqueta tampaknya sangat bersemangat dan ingin sedikit bermain-main dengan cara unjuk kebolehan.
Saat itu Lyon dalam posisi unggul 3-1. Pada awal pertandingan, Lyon tertinggal lebih dulu dari gol yang dicetak Xavier Chavalerin, Lyon kemudian bangkit untuk memimpin di babak kedua, berkat gol dari mantan pemain Liverpool Xherdan Shaqiri dan kemudian membalikan keadaan lewat gol pemain pinjaman dari Chelsea, Emerson Palmieri.
Kemudian giliran Paqueta yang memastikan tiga poin untuk Lyon. Dan, itu merupakan kemenangan Lyon pada musim ini di kasta tertinggi sepakbola Prancis.
Dengan tiga poin yang sudah pasti, Paqueta memutuskan untuk memamerkan tekniknya. Saat Lyon menguasai bola di sudut kanan pertahanan, Paqueta memutuskan untuk menghibur penonton di Groupama Arena.
Pemain berusia 24 tahun mencoba untuk mengelabuhi bek Troyes di byline dengan melakukan trik rainbow flick. Dia mengangkat bola dengan dua ujung tumit kaki belakang.
Lucas Paquetá booked for attempting a rainbow flick.
The beautiful game is gone.
pic.twitter.com/uPMTX3C2jR— Big H. (@Hxnz99) September 23, 2021
Sayang, aksinya itu tak berjalan mulus dan sebagus Neymar. Sebab, pemain lawan berhasil menghalau bola dengan tubuhnya. Yang menarik justru momen setelah itu. Paqueta secara mengejutkan mendapat kartu kuning dari wasit wanita yang memimpin laga itu, Stephanie Frappart.
Paqueta sendiri terlihat sangat terkejut dengan keputusan tersebut. Dia mencoba untuk berpikir apakah wasit salah memberi kartu kuning, mengingat bek Troyes telah menggunakan tangannya untuk mencegah bola melewatinya.
Keputusan aneh tersebut bisa kita rasionalisasikan. Mungkin saja wasit mengingat kejadian saat Neymar hampir menyebabkan perkelahian massal dengan melakukan trik serupa saat Barcelona meraih kemenangan di final Copa del Rey 2014/2015 melawan Athletic Bilbao. Dan, wasit tampak ingin menghindari skenario serupa dalam laga di Ligue 1 itu.
Tapi, entahlah semua masih jadi tanda tanya. Yang, jelas keputusan wasit tersebut bagi Paqueta benar-benar membingungkan.
Pasalnya, dalam konteks Neymar beberapa tahun lalu, terjadi perbedaan budaya antara Spanyol dan Brasil. Di Brasil, rainbow flick dianggap normal dan wajar dalam pertandingan resmi. Sebaliknya, di Spanyol hal itu bermakna penghinaan. Lalu, dalam konteks Prancis seperti apa? Kemungkinan mirip Spanyol.
Did you know the rainbow flick in a football match is illegal in Europe? Like this one Neymar did against Bilbao pic.twitter.com/rTjYjw1E3s
— Mr. JuiCY (@juicypascal) September 23, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini