Gavin dan Gordon Strachan
Libero.id - Gavin Strachan telah ditunjuk sebagai pelatih tim utama Glasgow Celtic sejak awal musim 2020/2021. Itu membuat dirinya mengikuti jejak sang ayah, Gordon Strachan, yang menjadi pelatih kepala The Bhoys pada 2005-2009.
Saat menukangi Celtic, Strachan senior berhasil meraih tiga gelar juara Liga Premier Skotlandia dan empat piala domestik lainnya. Strachan, yang merupakan mantan pemain Manchester United, juga membawa Celtic mengukir sejarah dengan tampil dua kali di babak 16 besar Liga Champions.
Lalu, apakah Strachan junior mampu mengikuti jejak sukses sang ayah? Untuk sementara tidak. Sebab, musim lalu gelar juara Liga Premier Skotlandia harus jatuh ke tangan Glasgow Rangers.
Tapi, Gavin tidak perlu cemas karena statusnya hanya first team coach, bukan pelatih kepala seperti ayahnya. Dalam tradisi Britania Raya, "pelatih tim utama" sama dengan asisten pelatih di Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, atau Indonesia. Musim lalu, dia membantu Neil Lennon, dan sekarang Ange Postecoglou.
Gavin memulai karier bermain di Coventry City pada 1997. Saat itu, ayahnya menjadi pemain merangkap pelatih. Dia hanya membuat 16 penampilan dalam enam tahun di The Sky Blues, dan sempat dipinjamkan ke Dundee serta Motherwell di Skotlandia.
Pada Maret 2003, Strachan junior bergabung dengan Peterborough United. Tapi, dia hanya tampil dua kali di pertandingan resmi. Selanjutnya, dirinya bergabung dengan Southend United dengan status bebas transfer, tapi dibebaskan oleh klub dua bulan kemudian.
Strachan junior kemudian akhirnya mencapai karier penting dengan pindah ke Hartlepool United pada akhir 2003. Di sana, dia tampil dalam 78 pertandingan dan mencetak tujuh gol. Sayang, Gavin kemudian dipinjamkan dan kembali bermain untuk Peterborough sebelum akhirnya pindah secara permanen pada Januari 2007. Tapi, dia hanya mengumpulkan dua pertandingan untuk Peterborough.
Dalam setahun, Gavin dibebaskan dan bergabung dengan Notts County. Di sana, dia mencetak satu gol dalam 25 pertandingan sepanjang musim 2008/2009. Lalu, dia pensiun pada 2011 setelah sempat bermain untuk Corby, Hinckley United, dan St Neots Town.
?
— Garry Anderson ? (@GAnder79) September 20, 2021
Shite Gavin Strachan,
yer just a shite Gavin Strachan
?#bbcscotland#bbcfootball pic.twitter.com/BnIV3TURdM
Menjadi pelatih sepakbola
Tak lama setelah pensiun Gavin ditunjuk sebagai pelatih tim junior Peterborough dan segera dipromosikan ke peran yang sama ke tim utama. Tapi, pada Juni 2015 Gavin justru mengambil alih posisi pelatih di klub non-liga, Ilkeston. Tapi, baru empat bulan menjabat, Gavin pergi untuk bergabung dengan Doncaster Rovers sebagai asisten Darren Ferguson.
Pasangan itu tidak bisa menyelamatkan klub dari degradasi ketika mengambil alih bench. Tapi, pada musim berikutnya, mereka berhasil mengembalikan Doncaster ke League One setelah finish di posisi ketiga League Two.
Setelah kembali ke League One, Ferguson dan Strachan mengokohkan posisi Doncaster dengan finish di urutan 15. Keberhasilan di Doncaster mendorong Peterborough menawarkan pekerjaan kepada Ferguson setelah memecat Steve Evans dan Paul Raynor.
Ferguson menerima peran itu dan mengundang Strachan untuk bergabung dengannya di The Posh sekali lagi. Di bawah bimbingan Ferguson dan Strachan, Peterborough menyelesaikan satu tempat di luar zona play-off League One 2018/2019. Lalu, klub kembali berada di urutan ketujuh pada musim 2019/2020.
Kini, dengan berada di klub besar, Gavin sedang berusaha mengikuti jejak ayahnya. Dia masih punya banyak waktu untuk melihat cara mengelola sebuah klub yang memiliki banyak trofi untuk menjadi beka di masa depan.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini