Yoane Wissa
Libero.id - Setelah mengalahkan Arsenal di laga pembuka Liga Premier, Brentford yang hanya klub promosi kembali membuat kejutan dengan menahan imbang 3-3 Liverpool. Dan salah satu pahlawannya, Yoane Wissa, yang mencetak gol di menit-menit krusial.
Diluar penampilan gemilangnya tersebut, Yoane Wissa punya cerita hidup yang tak kalah menarik. Sebetulnya lebih mengarah ke tragis.
Cerita dimulai sebelum Wissa bergabung dengan Brentford. Pemain asal Kongo tersebut dibeli pada musim panas lalu. Dia didatangkan dengan mahar 8,5 juta pounds (Rp166 miliar) dari klub Ligue 1, FC Lorient.
Tapi, beberapa bulan sebelum pindah ke Inggris, Wissa mengalami kejadian yang mengerikan, yang mungkin saja membuat karier sepakbolanya tamat. Wissa disiram air keras yang mengandung asam klorida. Pelakunya adalah seorang perempuan berusia 32 tahun yang berpura-pura sebagai pekerja sosial yang mendatangi tempat tinggal Wissa
Maksud kedatangan perempuan asing itu adalah untuk meminta tanda tangan dan sejumlah dana demi kegiatan sosial. Sebagai pemain yang bergelimang harta dan sosok yang mempunyai hati nurani, Wissa tersentuh dan memenuhi permintaan tersebut.
Ternyata, hal di atas dimaksudkan perempuan itu sebagai modus. Pasalnya, beberapa hari setelah pertemuan, perempuan tersebut balik ke rumah Wissa pada tengah malam dan masuk tanpa izin. Sang perempuan berniat melakukan tindak pidana pencurian.
(Via @GFFN) This story is crazy…
-Lorient player Yoane Wissa was victim of an acid attack by a woman, leaving him needing surgery
-The next day, the woman attacked another lady and kidnapped her child
-Turns out, the woman suffered a miscarriage and wanted Wissa’s kidWhat?! pic.twitter.com/x4sBv9pLSv
— Row Z (@RowZMedia) July 5, 2021
Sialnya, Wissa terbangun di tengah malam dan memergoki perempuan tersebut. Tanpa diduga, sang perempuan membawa "senjata". Bukan pisau atau pistol, melainkan air keras. Dia langsung menyiramkannya ke wajah Wissa, yang dengan refleks berusaha menangkis.
Perempuan itu berhasil melarikan diri dan baru tertangkap beberapa hari kemudian. Sebaliknya, Wissa harus mengerang kesakitan dan dilarikan ke rumah sakit. Dia harus menjalankan beberapa prosedur operasi dan perawatan setelah itu.
Ajaibnya, ketika proses penyelesaian kontrak dan kepindahan ke Brentford, kondisi Wissa sudah membaik. Dia dipastikan pulih dan bisa langsung memainkan pertandingan pertamanya untuk klub promosi tersebut.
Sampai saat ini, pelaku penyiraman air keras pada Wissa ditahan di penjara wanita di Rennes dan terus menjalani proses pengadilan. Sementara Wissa sudah berhasil melupakan kejadian itu dengan gol demi golnya di Brentford. Yang terbaru saat melawan Liverpool, dan merupakan gol pertama di Liga Premier.
Catatan menunjukkan, Wissa sudah tampil lima laga The Bees di semua kompetisi. Pemain bernomor punggung 11 itu telah mencatatkan empat gol dan satu assist. Tiga golnya lahir di Piala Liga.
GOAL!
Scenes at the Brentford Community Stadium!
Yoane Wissa equalises for the Bees ?
3-3 ?#beINPL #BRELIV #BrentfordFC
Watch Now ? https://t.co/hkoevnV6B4 pic.twitter.com/7PaTqfpZW7
— beIN SPORTS (@beINSPORTS_EN) September 25, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini