Momen Sedih Ketika 6 Tim Terbaik Afrika Gagal Lolos Piala Dunia

"Tim-tim besar dengan pemain kelas dunia, tapi gagal mencapai ajang terbesar."

Biografi | 28 September 2021, 03:01
Momen Sedih Ketika 6 Tim Terbaik Afrika Gagal Lolos Piala Dunia

Libero.id - Dalam setiap era selalu saja ada pemain maupun tim terbaik yang menghadirkan penampilan membanggakan, dipuja banyak orang, dan dianggap sebagai ikon. Contohnya Barcelona era Lionel Messi atau Real Madrid era Los Galacticos.

Di level negara predikat seperti itu juga sering diberikan kepada beberapa tim besar. Sebut saja Argentina era Diego Maradona, Brasil era Ronaldo dan Ronaldinho, Prancis era Zinedine Zidane, hingg Spanyol era Vicente del Bosque.

Bukan hanya negara-negara besar, di beberapa konfederasi istilah-istilah tersebut juga bermunculan. Sebut saja di Afrika. Di konfederasi ini, ada beberapa negara yang dianggap menjadi ikon sebuah era. Mereka menampilkan sepakbola yang bagus dengan balutan banyak pesepakbola hebat.

Uniknya, meski menyandang status tim terbaik Afrika di eranya, beberapa diantaranya ternyata gagal lolos ke Piala Dunia. Berikut ini 6 tersebut:


1. Nigeria 2006

Satu-satunya momen ketika The Super Eagles absen di Piala Dunia sejak penampilan debut pada 1994 adalah 2006. Ketika itu, mereka dikejutkan oleh Angola dalam perjalanan ke Jerman. Padahal, materi pemai Nigeria sangat mewah untuk level Afrika. Sebaliknya, Angola baru bangkit setelah perang saudara yang panjang.

Tapi, sepakbola bukan matematika. Kedua tim memiliki hasil yang sama di Grup 4 yang terdiri dari enam tim. Nigeria telah mencetak lebih banyak gol dan memiliki selisih gol yang lebih baik. Rekor head to head mereka dengan Angola juga lebih bagus sebelum pertandingan penentuan.

Angola kemudian melaju ke Piala Dunia berkat kemenangan 1-0 di Luanda. Sebaliknya, Nigeria gagal mengalahkan Angola di Kano.


2. Kamerun 2006

Kamerun masuk ketegori raksasa di sepakbola Afrika bersama Nigeria. Tapi, di tahun yang sama, mereka gagal lolos ke Jerman. Dengan Samuel Eto'o sebagai motor dan maskot, tampaknya tidak akan ada yang bisa menghentikan langkah Singa-singa Perkasa Kamerun.

Namun, mereka disingkirkan Pantai Gading, yang mengumpulkan 22 poin. Sementara Kamerun 21 poin di klasemen akhir Grup 3.

Kegagalan The Indomitable Lions terjadi di pertandingan terakhir di kandang melawan Mesir. Bukan karena Mesir lebih baik, melainkan kesalahan mereka sendiri. Itu karena kegagalan penalti Pierre Wome pada menit 95, yang akhirnya hanya menghasilkan hasil imbang 1-1.

Kegagalan itu ikonik dan berbuntut panjang. Wome mendapatkna ancaman pembunuhan. Dia juga menolak disalahkan. Wome kemudian mengklaim bahwa baik Samuel Eto'o maupun Rigobert Song, selaku pemain senior, telah menolak untuk maju menjadi eksekutor.


3. Mesir 2010

Tim gemilang Mesir pada 2004-2010 akan selamanya dikenang sebagai salah satu tim terbesar Afrika. Itu karena mereka memenangkan Piala Afrika tiga kali berturut-turu. Itu sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tentu saja sangat langka di konfederasi manapun.

Namun, kesuksesan di Piala Afrika benar-benar kontras dengan kegagalan konsisten untuk mencapai Piala Dunia. Merek baru lolos ke Piala Dunia pada 2018 bersama generasi Mohamed Salah.

Pada 2010, sebenarnya menjadi kesempatan terbaik Mesir untuk lolos. Sebab, dalam usaha menuju Afrika Selatan mereka hanya perlu mencetak satu gol lagi di babak penyisihan grup atau kebobolan satu gol lebih sedikit dari Aljazair. Tapi, yang terjadi, poin san selisih gol keduanya di klasemen akhir Grup C sama persis.

Hal itu menyebabkan play-off harus digelar sekali di tempat netral. Dan, pada laga di Sudan, Aljazair unggul 1-0 lewat Antar Yahia pada menit 40.


4. Mesir 2014

Generasi emas Mesir yang gagal kembali memiliki kesempatan lolos ke Piala Dunia pada 2014 dengan Mohamed Salah muda yang bergabung ke barisan untuk bermain bersama pahlawannya, Mohamed Aboutrika.

Mesir menduduki puncak grup yang berisi Guinea, Mozambik, dan Zimbabwe untuk melaju ke putaran ketiga. Mereka diadu melawan Ghana dalam pertandingan penentuan home-away. Hasilnya, Mesir kalah agregat 3-7 (1-6, 2-1). 


5. Aljazair 2018

Setelah mencapai Piala Dunia 2010 dan 2014, Aljazair diberikan grup berat menuju Rusia 2018. Kamerun, Nigeria, dan Zambia akan selalu menjadi lawan yang tangguh. Tapi, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa Aljazair akan dikalahkan dengan sangat mengerikan.

Mereka gagal memenangkan satu pun pertandingan. Mereka seri dua kali dan kalah empat kali dari enam pertandingan yang dimainkan untuk finish di posisi terbawah grup.


6. Kamerun 2018

Setelah Mesir gagal ke Piala Dunia dengan status juara Piala Afrika, kutukan itu terus berlanjut. Sebut saja juara 2012, Zambia, juga tersingkir pada 2014. Kemudian, Kamerun, yang juara pada 2017, gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Kamerun benar-benar tidak berdaya di kualifikasi. Dengan hanya ada satu tiket lolos dari setiap grup, mereka harus bertemu Nigeria, Aljazair, dan Zambia. Hasilnya, mereka hanya memenangkan satu pertandingan dari enam yang dijalani dengan empat hasil imbang dan sekali kalah.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network