Libero.id - Carles Puyol telah tercatat dalam sejarah sebagai salah satu bek terhebat yang pernah berkiprah di sepak bola. Hebatnya lagi, pemain asal Catalonia itu memainkan seluruh kariernya untuk satu klub saja, ia bersetia dari awal hingga akhir di Barcelona.
Puyol mengawali kariernya sedari remaja pada musim 1999 dan lalu diberi kepercayaan menjadi kapten klub pada tahun 2004.
Sepanjang itu Puyol berperan penting membantu Barcelona meraih 18 trofi di semua level kompetisi.
Puyol adalah tipe memimpin dengan memberi contoh. Teladan yang ia berikan baik di atas lapangan maupun di luar lapangan tak lekang waktu, meski Puyol se sendiri memutuskan untuk pensiun dari permainan pada tahun 2014.
Salah satu yang tak mungkin dilupakan adalah dalam pertandingan La Liga antara Barcelona melawan Rayo Vallecano, tepatnya 29 April 2012.
Saat itu Rayo tengah berjuang untuk menghindari zona degradasi. Tapi di sisi lain, Barcelona juga tengah bersaing ketat dengan Real Madrid untuk memastikan gelar La Liga.
Dan Barcelona tanpa ampun menghajar Rayo Vallecano 7-0. Dan pada satu titik, saat Thiago Alcantara mencetak gol kelima pada menit ke-78, adalah hal wajar jika para pemain melakukan selebrasi.
Tetapi situasinya agak lain saat itu, Thiago yang selebrasi dengan gaya menari bersama Dani Alves di hadapan suporter Rayo yang tampak sedih dan putus asa mendapat teguran dari sang kapten.
Puyol yang melihat aksi dua pemain itu langsung menghampiri dan menghentikan selebrasi yang menurut Puyol berlebihan dan tidak perlu itu.
Barcelona sudah unggul telak, dan Puyol tak mau para rekan nya kehilangan rasa hormat pada lawan.
Dan momen Puyol menghentikan aksi keduanya, mendorong Alves dan Thiago untuk meminta maaf kepada Rayo Vallecano setelah pertandingan.
"Saya ingin meminta maaf kepada para penggemar Rayo yang merasa tersinggung dengan tarian itu. Saya tidak pernah bermaksud menyinggung siapa pun, saya hanya ingin bersenang-senang," kata Alves usai pertandingan, dilansir dari Tribuna.
Sementara itu Thiago juga berkomentar, "Saya minta maaf jika saya telah menyinggung Rayo selama selebrasi. Emosi yang mengalir dalam diri saya membuat saya melakukan kesalahan dan itu tidak akan terjadi lagi."
Kalau pemain bola terbaik sepanjang masa menurutku Cristiano Ronaldo. Kalau Captain club atau Timnas terbaik adalah Carles Puyol
Mampu menjaga tim tetap solid dan menjaga agar pemain tidak emosional pic.twitter.com/3SNZwabVUm
— Andi Mahfuri (@andimahfu_ri) July 25, 2020
Tindakan Puyol hari itu adalah salah satu dari banyak alasan mengapa ia dianggap sebagai salah satu kapten terhebat yang juga patut diteladani sampai kapanpun.
Respect untuk Puyol.
(gigih imanadi darma/mag)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini