Kisah Debut Ikonik Wayne Rooney di Man United, Langsung Hattrick

"Kepercayaan dibayar lunas."

Analisis | 30 September 2021, 01:51
Kisah Debut Ikonik Wayne Rooney di Man United, Langsung Hattrick

Libero.id - Wayne Rooney mungkin menjadi contoh terbaik dalam sepakbola saat dirinya menunjukan kualitasnya, terutama saat melawan Fenerbahce dalam debutnya bersama Manchester United.

Musim panas 2004 terasa sangat lama bagi Rooney. Setelah disibukkan dengan turnamen internasional, dia tahu bahwa cedera yang diderita saat membela Inggris di Euro melawan Portugal akan membuatnya absen beberapa waktu.

Kepindahannya dari Everton ke Manchester United pada Agustus berarti memikirkan tentang cedera yang dialaminya. Apalagi, dia akan bermain dengan klub yang berbeda.

Untuk seseorang yang tidak pernah menunjukkan keraguan dalam kariernya di masa muda, dia menjawabnya sesegera mungkin.

"Ada tekanan besar kepada Rooney karena dia bukan pemain mudaa yang datang dan orang-orang akan menunggu dia untuk masuk ke tim itu. Dia diharapkan membuat dampak nyata," kata Alan Hansen.

“Satu hal yang pasti. Jauh lebih sulit baginya untuk masuk ke tim Manchester United dari pada empat tahun lalu. Akan ada lebih banyak yang diharapkan dan dituntut darinya daripada sebelumnya,” timpalnya.

Man United hanya memenangkan satu dari lima pertandingan liga. Mereka membutuhkan dua gol di babak kedua dari Ruud van Nistelrooy untuk bangkit dari ketinggalan melawan Lyon dalam pertandingan pembuka penyisihan grup Liga Champions.

Namun sebaliknya, mereka justru ditahan imbang pada pertandingan pembuka Eropa di kandang melawan juara Turki, Fenerbahce.

Fenerbahce telah memenangkan pertandingan pertama mereka, mengalahkan Sparta Prague berkat gol Pierre van Hooijdonk, dan membanggakan beberapa pemain timnas Turki yang sukses mencapai semifinal Piala Dunia 2002.

Kemenangan di Old Trafford pada 1996 adalah kemenangan tandang Liga Champions pertama mereka saat itu, dan mereka tidak diharapkan memperbaiki catatan itu.

Namun, setelah Ryan Giggs memberikan harapan dengan mencetak gol dari sundulan, Rooney menjadi pusat perhatian.

Rooney yang kita lihat di Portugal adalah pemain yang tak terbendung, dan masuk akal untuk mengatakan bahwa patah kaki mungkin baru akan menghentikannya.

Saat itu, kami tidak tahu apakah Rooney hanya bintang pelarian atau seseorang yang masih berada di puncak permainan dalam satu dekade kemudian. Dia jelas tidak ingin memberi kami waktu untuk menjadikan yang pertama sebagai opsi.

Gol kedua dikirim dengan kepercayaan diri. Rooney menerobos dari luar kotak penalti dan masuk melalui celah untuk menambah keunggulan.

Ada perdebatan tentang siapa yang diberi tugas untuk mengeksekusi penalti. Dengan kepergian David Beckham dan Cristiano Ronaldo yang biasa menjalani tugas bola mati, butuh orang dengan tanggung jawab besar.

Ada sesuatu yang indah tentang bagaimana para pendukung begitu bersemangat saat itu, seolah-olah mereka menyeretnya berimajinasi tentang kejayaan Man United. Rooney seperti memberi kepastian pada ribuan orang untuk membawa tim sampai ke puncak.

Man United akhirnya menambahkan dua gol untuk melengkapi kemenangan menjadi 6-2. Hal itu tidak berdampak pada Rooney, meskipun treble golnya setidaknya sudah memberi gambaran yang baik sampai gol berikutnya datang empat pertandingan kemudian.

Alan Smith adalah satu-satunya pemain Man United yang mencetak gol dalam 300+ menit. Tetapi, Rooney memberikan dampak berikutnya, yakni sebuah gol dan penalti yang dimenangkan untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan Arsenal yang panjang. Itu pasti lebih penting bagi masa depan klub.

Namun, beberapa elemen dapat memiliki dampak yang nyata, yang lain tumbuh berdasarkan sedikit keberuntungan mereka.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network