Bayern Muenchen
Libero.id - Entah apa maksudnya, suporter Bayern Muenchen memasang banner besar di pinggir lapangan Allianz Arena saat kemenangan 5-0 atas Dynamo Kiev pada laga kedua Liga Champions dihasilkan, Kamis (30/9/2021) dini hari WIB. Protes itu berbunyi: "Hentikan reformasi Liga Champions. Sepakbola untuk jutaan fans, bukan miliaran euro".
Bayern menunjukkan dominasinya kala menjamu Dynamo untuk memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara Grup E mengalahkan Benfica dan Barcelona.
Menampilkan skuad terbaik dengan Manuel Neuer sebagai kiper, yang dilindungi Niklas Suele, Dayot Upamecano, Lucas Hernandez, dan Alphonso Davies di lini belakang. Kemudian, Joshua Kimmich, Leon Goretzka sebagai gelandang bertahan. Lalu, Serge Gnabry, Thomas Mueller, Leroy Sane sebagai gelandang serang, Robert Lewandowski menjadi striker tunggal.
Hasilnya, Bayern langsung menguasai permainan selepas sepak mula. Mueller sempat mencetak gol di menit ketujuh dari sepakan di tepi kotak penalti, tapi dianulir. Itu Lewandowski lebih dulu melanggar Oleksandr Andriyevskiy.
Lewandowski baru bisa sudah membawa tuan rumah unggul di menit 12 lewat titik penalti setelah handball Serhiy Sydorchuk. Selanjutnya, Bayern tak terbendung. Penyerang asal Polandia itu menggandakan keunggulan Bayern di menit ke-27. Gnabry, Sane, dan Eric Maxim Choupo-Moting lalu mencetak gol di menit 68, 74, 87 untuk memastikan Bayern menang 5-0.
Both Bayern and Borussia Dortmund’s fanbases with a clear message towards Uefa! “STOP UCL REFORMS! FOOTBALL FOR MILLIONS OF FANS, NOT BILLIONS OF EURO!” pic.twitter.com/cEwRanVKLD
— ULTRAS (@fotos_ultras) September 29, 2021
Hasil ini memantapkan posisi Bayern di puncak klasemen sementara Grup E dengan enam poin. Benfica di posisi kedua dengan empat poin seusai mengandaskan Barcelona 3-0. Dynamo di posisi ketiga dengan satu poin dan Barcelona jadi juru kunci tanpa poin.
Yang menarik adalah aksi pendukung Bayern yang memasang banner besar di pagar pembatas lapangan di belakang gawang. Pesan itu jelas ditujukan kepada UEFA.
Langkah yang sama sebelumnya dilakukan Borussia Dortmund saat pertandingan Liga Champions melawan Sporting Lisbon. Spanduk besar dengan tulisan yang sama: "Hentikan reformasi Liga Champions. Sepakbola untuk jutaan fans, bukan miliaran euro" juga dipasang pendukung di belakang gawang di pagar pembatas.
✨ Ein wunderschöner #UCL-Abend! ✨
♦️ #FCBDYN | 5-0 | 90' ♦️ pic.twitter.com/GpqTBJkdUJ
— FC Bayern München (@FCBayern) September 29, 2021
Entah apa yang dimaksud dengan ketidaksetujuan itu, yang pasti mereka menentang rencana UEFA mereformasi Liga Champions sebagai bagian dari usaha membendung Liga Super Eropa.
Pasalnya, jika Liga Champions tidak dirubah format maupun jumlah pertandingannya, beberapa klub mengancam akan menggelar Liga Super Eropa. Jika kompetisi ini bergulir justru akan semakin merugikan klub karena hanya tim-tim besar saja yang diizinkan terlibat di dalamnya.
A pleased Bayern Munich side celebrate their 5-0 thumping of Dynamo Kyiv in their #UCL clash tonight. ? pic.twitter.com/jgLnGxDQAU
— Squawka News (@SquawkaNews) September 29, 2021
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini