Kenalkan Mohamed Daramy, Pemuda Denmark Berlabel The Next Sadio Mane

"Daramy jalani debut profesional di usia 16 tahun. Sehebat apa dia? Inilah profilnya."

Biografi | 30 September 2021, 22:20
Kenalkan Mohamed Daramy, Pemuda Denmark Berlabel The Next Sadio Mane

Libero.id - Ajax Amsterdam dikenal sebagai klub sepakbola penghasil pemain jempolan. Mereka juga dikenal karena kehebatan memantau pemain muda klub lain untuk dimatangkan dan kemudian dijual ke luar Belanda dengan harga selangit. Salah satu yang sedang dalam proses itu adalah Mohamed Daramy.

Pada musim panas lalu, Ajax membayar 10,3 juta pounds (Rp199 miliar) untuk mendapatkan tanda tangan Daramy dari FC Copenhagen. Pemuda Denmark keturunan Sierra Leone itu baru berusia 19 tahun dan langsung moncer di awal musim 2021/2022.

"Kami memiliki harapan yang tinggi," ucap Direktur Sepakbola Ajax, Marc Overmars, setelah kesepakatan perpindahan diselesaikan untuk pemain yang banyak dibandingkan dengan Sadio Mane itu, dilansir Goal.

Tanda-tanda awal Daramy di Eredivisie juga cukup bagus. Dia menandai penampilan keduanya di liga dengan dengan satu gol dan satu assist dalam kemenangan 9-0 atas Cambuur. "Saya melihat anak muda ini (Daramy) punya masa depan yang bagus di sepakbola Eropa," kata Kapten Ajax, Dusan Tadic.

Bagi mereka orang Denmark, penampilan Daramy di lapangan tidak terlalu mengejutkan. Pada usia 15 tahun dia sudah menjadi harapan untuk tim Copenhagen U-17. Lalu, saat berusia 16 tahun 263 hari, dia menjalani debut senior melawan Viby IF di Piala Denmark dan langsung mencetak gol. Itu berarti dia menjadi debutan dan pencetak gol termuda dalam sejarah Copenhagen.

"Mohamed memiliki bakat dan kecepatan yang luar biasa. Aksi satu lawan satunya sangat kuat, dan ancaman gol yang bagus," kata pelatihnya saat itu, Stale Solbakken. Solbaken adalah orang yang berjasa mengintegrasikan Daramy ke skuad utama selama musim 2018/2019 sebelum menjadikannya pemain inti pada awal musim berikutnya.

Daramy berhasil mencetak tujuh gol dan empat assist selama musim 2019/2020. Sorotan datang tepat di akhir ketika remaja itu bermain menghadapi Manchester United di perempat final Liga Europa.

"Ketika saya masih muda, Cristiano Ronaldo adalah idola besar saya. Sebagai seorang anak, saya adalah penggemar Manchester United. Sekarang, Marcus Rashford adalah idola saya. Saya telah mengikutinya sejak dia melakukan debut. Saya pikir permainan saya serupa pada usia itu," kata Daramy kepada  Ajax TV.

Kesamaan itu jelas. Skill Daramy dalam menggiring bola dari posisi favoritnya di sisi kiri mengingatkan banyak pengamat pada Rashford saat dalam performa terbaiknya. Keduanya disebut-sebut berpotensi untuk bermain sebagai striker sentral di masa depan.

"Daramy sangat cepat. Dia adalah pemain sayap yang kreatif. Muda dan berbakat. Tapi, anda juga mendengar laporan yang bagus bahwa dia ingin bekerja keras untuk rekan satu timnya," ungkap mantan pemain tengah Ajax dan Denmark, Soren Lerby, kepada De Gelderlander. 

Sejak lama, Daramy memang menjadi rebutan banyak klub besar Eropa. Banyak laporan menyatakan Liverpool, Manchester City, AC Milan, hingga Borussia Dortmund pernah membujuk Daramy sebelum kesepakatan transfer ke Ajax tercapai pada 22 Agustus 2021.

RB Leipzig juga sempat dikabarkan mempertimbangkan mengontrak Daramy ketika Timo Werner pergi ke Chelsea. Sementara Copenhagen juga mengkonfirmasi bahwa negosiasi telah dimulai dengan Club Brugge pada awal Agustus sebelum Ajax masuk.

Daramy telah menghadapi semuanya dengan tenang. Dia menyumbangkan tiga gol dan tiga assist dalam lima pertandingan terakhirnya untuk Denmark sebelum menjadi pemain termahal kedua yang pernah dijual oleh tim Superliga setelah Kamaldeen Sulemana yang meninggalkan Nordsjaelland ke Rennes dalam transfer senilai 13 juta pounds (Rp251 miliar) di awal musim panas.

"Saya harus angkat topi ketika seorang anak seusia itu bisa menjaga performanya setelah semua omong kosong isu transfer. Dia tetap tampil baik meskipun di bawah tekanan itu, dan itu tidak boleh dilupakan," kata Pelatih Copenhagen, Jess Thorup.

"Ini kekuatan besar untuk dimiliki. Tidak semua orang bisa karena anda bisa goyah. Tapi, dia masuk begitu saja, memainkan permainannya, dan menaikkan levelnya dari waktu ke waktu. Itu sangat mengesankan," tambah Thorup.

Daramy meninggalkan Copenhagen setelah mencetak 18 gol dan memberikan 10 assist dalam 93 penampilan. Pemain yang lahir di Denmark dari orang tua Sierra Leone itu dianggap sebagai bintang masa depan sepakbola Denmark.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network