Libero.id - Ada pepatah populer yang mengatakan bahwa pemain hebat tidak akan pernah menjadi pelatih hebat. Mereka yang percaya pada pepatah tersebut barangkali adalah orang-orang tua yang masih menyaksikan Diego Maradona, Paul Scholes dan Edgar Davies sebagai pelatih.
Dan memang kenyataannya, nama-nama di atas memang gagal sebagai pelatih.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, faktanya justru terbalik. Sebab tak sedikit mantan pesepakbola hebat yang saat meneruskan karier sebagai juru taktik justru tak kalah hebatnya.
Dan daftar ini akan mengulas beberapa nama dalam kategori itu. Ini dia :
5. Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer pernah bermain singkat di klub Norwegia Clausenengen dan Molde sebelum bergabung dengan Manchester United pada musim panas 1996. Ia membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain penting di tim Sir Alex Ferguson di Old Trafford, di mana ia menikmati sembilan tahun yang sukses.
? Ole Gunnar Solskjaer becomes the 9th manager to take charge of 100 top division games for Man Utd - Jadon Sancho & Raphael Varane are the 38th & 39th players to start under him in PL pic.twitter.com/fYXRLjCTqe
— Sky Sports Statto (@SkySportsStatto) August 29, 2021
Ole membantu United memenangkan enam gelar Liga Premier, satu mahkota Liga Champions, dua Piala FA, dan empat Community Shields bersama Setan Merah. Ia pensiun pada Agustus 2007 dan mendapatkan pekerjaan pelatih tim utama pertamanya di Molde pada 2013.
Ole Gunnar Solskjaer kembali melatih Manchester United di pertengahan musim 2018-19 menyusul dipecatnya Jose Mourinho. Meski belum mempersembahkan trofi, kesempatan untuk Ole mengembalikan masa kejayaan United sangat terbuka lebar.
4. Ronald Koeman
Koeman adalah legenda untuk Barcelona dan Ajax Amsterdam. Meskipun sebagian besar bermain sebagai bek, Ronald Koeman mencetak 253 gol yang luar biasa selama kariernya, 60 di antaranya berasal dari situasi bola mati.
Ia juga memenangkan beberapa trofi, seperti Piala Eropa, La Liga, Eredivisie, Euro, dan masih banyak lagi.
Sejauh ini dalam karir kepelatihannya, ia telah menangani Vitesse, Ajax, Everton, Southampton, Benfica, Feyenoord dan sekarang Barcelona. Dia membawa Blaugrana meraih sukses Copa del Rey musim lalu.
Despite largely playing as a defender, Ronald Koeman scored an incredible 253 goals during his career, 60 of which were from dead-ball situations.
Not just a world-class player for nearly two decades, but the owner of a goalscoring record that most forwards would be proud of. pic.twitter.com/zslT6zzUBR
— bet365 (@bet365) April 25, 2020
Dan sekarang kariernya di Barcelona berada di ujung tanduk. Meski begitu hal tersebut tak bisa mengaburkan fakta bahwa secara keseluruhan Koeman merupakan pelatih yang hebat.
3. Roberto Mancini
Sebagai pemain, Mancini mewakili klub-klub seperti Bologna, Lazio, Sampdoria dan Leicester City, dan dari semua itu Mancini telah memenangkan 13 trofi di semua level kompetisi.
Dan sebagai seorang pelatih, Mancini juga merasakan kesuksesan yang sama ketika diberi tugas untuk melatih Manchester City, Inter Milan, Galatasaray, Fiorentina dan Lazio.
Sementara di level timnas, Roberto Mancini ditunjuk sebagai pelatih Italia pada 2018, dan semenjak itu Azzurri belum pernah terkalahkan.
Sang ahli taktik membuat sejarah dengan memimpin Azzurri menuju kesuksesan Kejuaraan Eropa musim panas ini, mengalahkan Inggris melalui adu penalti di babak final.
2. Carlo Ancelotti
Pada saat masih aktif sebagai pemain, Carlo Ancelotti beroperasi sebagai gelandang tengah, bermain untuk klub-klub top Serie A seperti Parma, AS Roma dan AC Milan.
Ancelotti pertama kali mengawali karier di dunia kepelatihan ketika ditunjuk sebagai asisten pelatih Italia pada tahun 1995. Sejak itu, ia telah mengelola beberapa klub elit di seluruh Eropa, termasuk Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Bayern Munich, Everton, Napoli dan Real Madrid.
?? Carlo Ancelotti as a player...
? At AS Roma:
? 227 appearances
⚽️ 17 goals
? 1 x Serie A; 4 x Coppa Italia?⚫️ At AC Milan:
? 160 appearances
⚽️ 11 goals
? 2 x Serie A; 2 x European Cup?? For Italy:
— Football Chronicle (@ftblchronicle) January 20, 2020
? 26 appearances
⚽️ 1 goal
? 1990 World Cup third place pic.twitter.com/18S39kgIFj
Bersama dengan klub-klub di atas, Ancelotti memenangkan tiga trofi Liga Champions, tiga Piala Super UEFA dan beberapa gelar domestik di Inggris, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.
1. Pep Guardiola
Pep Guardiola adalah pemain penting pada era kejayaan Barcelona di tahun 90-an. Ia menghabiskan 17 tahun di Camp Nou da memenangkan 16 trofi yang mengesankan..
Setelah pensiun pada Juni 2007, Pep Guardiola memulai pekerjaan sebagai pelatih dengan engambil alih tim muda Barcelona. Dia ditunjuk sebagai manajer tim utama pada Juli 2008 dan meninggalkan Camp Nou pada 2012.
On this day 9 years ago: Guardiola managed Barcelona for the last time, in a 3-0 Copa final win vs Athletic. That was the 14th trophy won by Barça under the most decoratd manager in Barcelona's history. pic.twitter.com/T7DEuGeZ2U
— adil (@Barca19stats) May 25, 2021
Dalam rentang waktu itu Pep telah mempersembahkan 14 trofi di semua level kompetisi. Pep juga meraih sukses bersama Bayern Munich dan kini Manchester City.
(gigih imanadi darma/mag)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini