Koulibaly & Gravina
Libero.id - Presiden Federasi Sepak Bola Itali atau FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio), Gabriele Gravina angkat bicara mengenai masalah rasisme yang kerap kali terjadi di stadion pada pertandingan Liga Italia.
Pada Senin kemarin (04/10/2021), Gravina selaku presiden FIGC hadir pada peresmian ruang VAR yang baru di Lissone dan mantan pria kelahiran kota Castellaneta itu banyak menyinggung banyak hal dalam pernyataanya.
“Semuanya disalurkan dan ditransfer dan kami mengambil kesempatan ini untuk memberikan wasit pusat ini,” ujar Gravina kepada TMW.
“Italia adalah salah satu yang pertama di dunia yang meluncurkan ide teknologi, baik dengan VAR maupun dengan Goal Line Technology."
"Kami adalah model dan kami ingin menyebarkan pesan ini, kami tidak takut inovasi, tanpa mengambil penilaian wasit."
Ketika ditanya mengenai kembalinya para penggemar ke stadion setelah hampir lebih dari satu tahun lamanya, pria berusia 67 tahun itu mengungkapkan bahwa ia kini sangat menikmati momen tersebut.
“Saya antusias, hidup kembali di stadion dan menikmati tontonan pertandingan itu penting,” lanjutnya.
“Masih ada persentase kecil yang saya harap bisa tiba dengan cepat, tapi saya senang. Ini akan segera mencapai 75 persen, klub-klub mulai mendapatkan lebih banyak pendapatan, bahkan jika apa yang hilang tidak dapat dipulihkan."
“Bukan kebetulan kami meminta pemerintah untuk membuat rencana industri untuk menahan biaya. Kami ingin aturan yang mewakili alat yang berguna untuk mengatasi masalah.”
Meski demikian, kembalinya para fans klub ke stadion tidak selamanya membawa sesuatu yang menyenangkan, terlebih untuk Kalidou Koulibaly yang baru saja menjadi korban pelecehan rasial saat Napoli bertandang ke markas Fiorentina hari Minggu kemarin (03/10/2021).
“Orang dungu menurut budaya adalah idiot,” ujar Gravina.
“Bukan karena panggilan. Kami mencoba memikirkan aturan yang lebih ketat, tetapi masalahnya adalah pendidikan."
“Investigasi telah dibuka, kita akan lihat. Jika stadion modern akan digunakan menghindari masalah? Kami mencoba mendorong modernisasi di seluruh negeri, juga untuk laporan keuangan berbagai klub.”
#Koulibaly Il presidente FIGC #Gravina alla presentazione della Var Room centralizzata: "Insulti razzisti ? Posizione di condanna su atteggiamenti scellerati. Ora aspettiamo il Giudice Sportivo, ma so che la Procura Federale ha già avviato una indagine e richiesto gli atti"
— Claudio Russo (@claudioruss) October 4, 2021
Fiorentina CEO Joe Barone apologises after 3 Napoli players were subjected to racist chants on Sunday.
Abuse targeted Kalidou Koulibaly, Zambo Anguissa & Victor Osimhen.
Took place at the end of Napoli’s 2-1 win, including as Koulibaly gave a post-match interview. ✍️ Athletics pic.twitter.com/t0I5bUZ5rf
— Oluwashina Okeleji (@oluwashina) October 3, 2021
Kemudian terkait dengan Italia yang sedang bersiap menghadapi Spanyol pada laga semifinal UEFA Nations League, Gravina berharapa tim asuhan Roberto Mancini mampu memenangkan pertandingan tersebut.
“Tim nasional telah membuat tanda mereka, mereka tidak hidup untuk hasil akhir tetapi untuk bermain dan bersenang-senang,” tambah Gravina.
“Kami peduli dengan kompetisi ini dengan cara tertentu, kami tahu sepak bola Spanyol, ini akan menjadi pertandingan yang intens dan spektakuler. Kami berharap bisa menang seperti di Piala Eropa.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini