Pierre-Emerick Aubameyang. Alexandre Lacazette
Libero.id - Manchester United, Liverpool, Manchester City, atau Chelsea boleh saja mengklaim sebagai klub terbaik di sepakbola Inggris terkini dengan raihan berbagai trofi domestik maupun internasional. Tapi, bagaimana jika membahas klub kasta elite Inggris yang paling lama tidak terdegradasi?
Banyak penggemar sepakbola sangat bangga dengan sejarah klub favoritnya. Mulai dari kisah awal terbentuknya klub, pemain legendaris yang pernah memperkuat klub, dan tentu saja jumlah trofi yang telah mereka menangkan. Begitu juga dengan berapa lama klub kesayangan bermain di kasta tertinggi.
Contohnya di sepakbola Inggris. Secara luas, Liga Premier diakui sebagai kompetisi sepakbola terbaik di dunia. Meski secara resmi baru digelar pada 1992, kompetisi di Negeri Ratu Elizabeth II sudah berlangsung sangat lama. Bahkan, sejak akhir abad 19.
Mengingat fakta bahwa banyak klub di Inggris telah ada dan bersaing selama lebih dari satu abad, partisipasi di level tertinggi tanpa pernah terdegradasi tentu saja merupakan pencapaian besar.
Khusus era Liga Premier, hanya ada enam klub yang tidak pernah terdegradasi. Mereka adalah MU, Arsenal, Tottenham Hotspur, Liverpool, Everton, dan Chelsea. Tapi, sebelum era Liga Premier, bukan berarti klub-klub tersebut tidak pernah turun kasta.
Catatan menunjukkan, Arsenal adalah klub yang paling lama bertahan di kasta tertinggi Inggris baik di era sebelum maupun setelah Liga Premier. The Gunners terakhir kali terdegradasi pada musim 1912/1913. Ketika itu, mereka masih memakai nama Woolwich Arsenal dan finish di posisi terbawah liga.
Pada 1914/1915, mereka sebenarnya mendapatkan tiket promosi dari kasta kedua. Tapi, Perang Dunia I meletus dan menyebabkan kompetisi harus terhenti pada 1915-1920.
Liga kembali dilanjutkan pada 1919/1920 setelah perang berakhir dengan Arsenal menjadi peserta kasta tertinggi. Selanjutnya, mereka tidak pernah terdegradasi ke kasta kedua, meski gelar juara liga pertama kali didapatkan pada 1930/1931 atau 11 tahun setelah promosi.
Setelah Arsenal, klub berikutnya yang lama tidak terdegradasi adalah Everton. The Toffees terakhir kali turun kasta pada 1950/1951. Tapi, tidak butuh waktu lama untuk naik kasta. Mereka kembali pada 1954/1955 atau hanya butuh empat tahun.
Arsenal is the only league team still in existence that has never been relegated and has been in top flight English football since 1919-1920 pic.twitter.com/a8njZ7THS3
— Arsenal Malaysia (@Arsenal_MY) October 6, 2016
Di belakang Everton, ada Liverpool. The Reds terdegradasi ke kasta kedua setelah menyelesaikan musim di peringkat terakhir Divisi I 1953/1954. Tapi, beda dengan The Toffees, Liverpool menghabiskan waktu lebih lama, yaitu delapan musim. The Reds baru mendapatkan promosi di musim 1961/1962.
Klub berikutnya adalah MU. The Red Devils terakhir kali terdegradasi dari papan atas pada musim 1973/1974. Tapi, mereka langsung bangkit dan telah menjadi bagian dari papan atas sejak musim 1975/1976.
Kemudian, Tottenham terdegradasi terakhir pada 1976/1977 dan kembali ke Divisi I pada 1978/1979. Lalu, Chelsea, terakhir kali terdegradasi pada 1987/1988, setelah kalah dalam pertandingan play-off degradasi dengan Middlesbrough. Tapi, mereka kembali setelah satu musim dengan memenangkan Divisi II 1988/1989.
Jika dihitung, Arsenal sudah bertahan di kasta elite Inggris selama 102 tahun. Lalu, Everton (67 tahun), Liverpool (60 tahun), MU (46 tahun), Tottenham (43 tahun), dan Chelsea (32 tahun).
Lalu, bagaimana dengan Man City? Sang juara bertahan Liga Premier itu menjadi tim yoyo pada 1995-2002. The Citizens baru menjelma menjadi tim hebat sejak Sheikh Mansour menguasai mayoritas saham klub dari mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
The view from the North Bank terraces of Highbury, 1920's #Arsenal #AFC pic.twitter.com/g0DzfLrwDW
— Terrace Images (@TerraceImages) February 12, 2016
(mochamad rahmatul haq/anda)
17-12-2023 | ||
Arsenal | 2 - 0 | Brighton & Hove Albion |
10-12-2023 | ||
Aston Villa | 1 - 0 | Arsenal |
06-12-2023 | ||
Luton Town | 3 - 4 | Arsenal |
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini