Kisah Samuel Iling-Junior, Wonderkid Juventus Buangan Chelsea

"Keinginan menjadi seperti Jamal Musiala."

Biografi | 07 October 2021, 23:33
Kisah Samuel Iling-Junior, Wonderkid Juventus Buangan Chelsea

Libero.id - Selama dekade terakhir ini, Chelsea telah membangun reputasi sebagai salah satu akademi terbaik untuk mengembangkan bakat-bakat muda dari seluruh penjuru dunia.

Di lain sisi, ada semacam keyakinan bahwa mayoritas pemain lokal harus meninggalkan Chelsea jika mereka ingin berkembang di level senior.

Pada musim panas ini, The Blues menjual Tammy Abraham ke Roma, Fikayo Tomori ke AC Milan, Tino Livramento ke Southampton, dan Marc Guehi ke Crystal Palace. Nama-nama pemain asal Inggris di atas seolah membenarkan pernyataan pada awal tulisan.

Namun, ada juga pemain jebolan akademi Chelsea yang sukses bersama klub lain. Mereka tidak pergi dari Chelsea lewat proses transfer yang wajar, melainkan kita bisa sebut pemain buangan.

Kisah semacam itu terjadi pada Samuel Iling-Junior. Bayern Muenchen sebenarnya tertarik mengontrak Iling-Junior pada musim panas 2020. Minat itu menjadi jelas ketika Chelsea tak menginginkan Iling-Junior.

Paris Saint-Germain dan Borussia Dortmund juga menunjukkan minat pada pemain sayap itu, hingga Juventus akhirnya memenangkan perlombaan untuk mengontraknya.

Iling-Junior telah dipromosikan ke skuad Chelsea U-19 saat berusia 16 tahun. Tetapi, setelah melihat mantan rekan setimnya, Jamal Musiala, muncul di Bavaria, pemain muda asal Inggris itu ingin mengikuti jejaknya.

Juventus bertindak cepat dengan menawarkan Iling-Junior kesempatan untuk melakukan uji coba, yang kemudian berlanjut hingga penandatanganan kontrak. Itu terbukti menjadi titik balik dalam karier Iling-Junior.

"Saya penuh dengan emosi yang luar biasa, berada di Chelsea sejak usia muda telah membangun saya. Tidak hanya sebagai pemain hari ini, tetapi juga sebagai pribadi," tulisnya di halaman Instagram setelah konfirmasi kepindahannya. 

"Ini merupakan perjalanan yang diberkati dan saya sangat berterima kasih untuk semua yang ada di akademi. Dari petugas lapangan, staf dapur, pemain, pelatih, dan seterusnya. Saya dipenuhi dengan rasa terima kasih atas waktu dan upaya yang diberikan untuk pengembangan saya. Mereka membawa saya ke tempat saya hari ini," ungkapnya.

Iling-Junior memulai kiprahnya dengan tim Primavera (U-19) asuhan Andrea Bonatti. Dia memainkan peran berbeda di berbagai posisi dan dirinya sudah dianggap cukup fleksibel untuk bermain sebagai bek kiri atau penyerang kiri. Iling-Junior terkadang bermain di sisi kanan, serta sebagai gelandang No10, atau bahkan gelandang tengah.

Bonatti paling terkesan dengan kemampuan menggiring bola dan menembak Iling-Junior. Juventus sekarang ingin dia bermain lebih banyak dari kanan, sehingga memungkinkan pemain berusia 17 tahun itu memotong ke dalam dan melepaskan tembakan ke gawang dengan lebih teratur.

Perubahan itu mulai berlaku menjelang akhir musim 2020/2021, di mana Iling-Junior menikmati akhir yang kuat untuk kampanye dalam peran barunya. Dia membuat golnya tahun ini menjadi empat gol dan tujuh assist dalam 28 penampilan.

Performa akhir musim itu membuatnya mendapatkan peluang pertamanya bersama Juventus U-23, yang bermain di kasta ketiga sepak bola Italia. Dia menjalani debutnya di kompetisi profesional di ajang Coppa Italia pada Agustus 2021.

Peluang yang makin banyak didapat Iling-Junior membuatnya makin terasah, meski dirinya membutuhkan pembelajaran di luar rutinitasnya sebagai pesepakbola.

Dia terus belajar bahasa Italia di waktu luangnya. Dia juga mengorganisir sesi pelatihan pribadi di London selama musim panas dalam upaya memperbaiki aspek-aspek tertentu dari permainannya.
Yang jelas, Iling-Junior menunjukkan kemampuannya saat menghadapi mantan klubnya, Chelsea di ajang UEFA Youth League.

Ironisnya, Chelsea memasuki pertandingan dengan kekurangan pilihan untuk bermain di bek sayap kiri. Iling-Junior pasti mengisi posisi itu jika dia masih di Cobham. Sebaliknya, dia akan bermain di pihak Juventus.

Dia masih memiliki beberapa cara untuk menyamai eksploitasi Musiala di Munich. Tanda-tanda awal adalah pertaruhan Iling-Junior untuk membuahkan hasil bersama Nyonya Tua.

(atmaja wijaya/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network