PR Shin Tae-yong untuk Leg II: Penyelesaian Akhir dan Konsentrasi

"Ada banyak peluang yang seharusnya menjadi gol, tapi hanya dua gol yang tercipta."

Analisis | 08 October 2021, 04:34
PR Shin Tae-yong untuk Leg II: Penyelesaian Akhir dan Konsentrasi

Libero.id - Memetik kemenangan 2-1 atas Taiwan tidak otomatis membuat tim nasional Indonesia nyaman menghadapi leg kedua, empat hari kemudian. Pasalnya, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Shin Tae-yong, yaitu penyelesaian akhir dan konsentrasi.

Pada pertandingan di Chang Arena, Buriram, Kamis (7/10/2021) malam, Indonesia benar-benar menguasai semua sektor lapangan. Taiwan, yang sadar dengan kualitas materi pemainnya, memilih bertahan total. Bahkan, negeri di Pulau Formosa itu cenderung memilih taktik "parkir bus".

Sayangnya dominasi Indonesia tidak bisa berlanjut dengan banyaknya gol yang bersarang ke jala lawan. Indonesia hanya mendapatkan masing-masing satu gol di setiap babak, yaitu melalui Ramai Rumakiek dan Evan Dimas Darmono. 

Para pemain depan Indonesia sebenarnya mendapatkan banyak peluang. Umpan-umpan dari Irfan Jaya, Miftah Anwar Sani, Pratama Arhan, Egy Maulana Vikri, Syahrial Abimanyu, hingga Evan seperti kesulitan untuk menambahkan gol ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya.

Begitu pula dengan skema bola-bola mati melalui tendangan bebas langsung maupun tidak langsung. Begitu pula dengan sepakbola pojok yang gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Justru, di menit-menit akhir para pemain lengah dan membiarkan Taiwan mencetak satu gol yang bisa berdampak buruk bagi Indonesia di leg kedua nanti.

Tapi, hasil 2-1 tetap layak disyukuri. Sebab, meski memiliki peringkat yang lebih rendah, kemenangan Indonesia sebenarnya sudah diprediksi. Materi skuad Garuda lebih memiliki kemampuan teknis, fisik, maupun pengalaman. Selain itu, secara head to head, Indonesia jelas lebih unggul dari Taiwan. 

Sebelum pertandingan malam ini, Indonesia unggul atas Taiwan dalam 12 kali pertemuan. Pasukan Merah-Putih mampu meraih delapan kemenangan dan hanya kalah empat kali. Indonesia juga berhasil mendulang 28 gol dan menderita kebobolan 11 gol dari 12 laga tersebut. Bahkan Indonesia, mampu melibas Taiwan 10-1 pada 1968 di sebuah turnamen di Malaysia. 

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada laga uji coba di Stadion Jakabaring, Palembang, 24 November 2010. Dalam duel tersebut, Indonesia asuhan Alfred Riedl meraih kemenangan 2-0.

Dengan kemenangan terbaru di Buriram, langkah Indonesia ke fase selanjutnya terbentang luas di depan mata. Meski masih ada pertemuan kedua di tempat yang sama pada Senin (11/10/2021) malam, kesempatan skuad Garuda jauh lebih besar karena hanya cukup bermain imbang.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network