WHO Sarankan Dunia Menyerang Balik Virus Corona, Ini Caranya

"Hanya dengan menyerang balik virus bisa dikalahkan."

Health | 06 April 2020, 06:28
WHO Sarankan Dunia Menyerang Balik Virus Corona, Ini Caranya

Libero.id - Dunia sedang beradu cepat, kali ini bukan untuk saling sikut antar negara dalam meraih medali terbanyak di ajang Olimpiade, tapi memutus mata rantai penyebaran virus corona baru yang pada Sabtu (4/4), telah menghilangkan 56.985 nyawa penduduk dunia.

Jumlah kematian itu terjadi hanya dalam waktu 104 hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan keberadaan sumber penyakit yang penyebaran pertama kalinya terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Jika dirata-rata 548 orang kehilangan nyawa dalam satu hari, atau 23 jiwa penduduk dunia melayang hanya dalam waktu satu jam saja.

Pada hari ke-104 setelah WHO mengumumkan penyebaran virus corona baru penyebab penyakit COVID-19 tersebut. Bonaire, Sint Eustatius dan Saba yang merupakan kepulauan dan teritori spesial dari Kerajaan Belanda yang berlokasi di Laut Karibia menjadi wilayah baru yang terjangkit COVID-19.

Dengan demikian penyebaran penyakit telah terjadi di 177 negara dan 31 teritori di dunia.

Sementara di Indonesia, sejak kasus positif COVID-19 pertama di Depok diumumkan sebagai Kasus 1 dan Kasus 2 pada 2 Maret 2020, jumlah meninggal dunia mencapai 191 jiwa dan 2.092 orang positif terjangkit. Jika dirata-rata setiap hari ada 61 penambahan kasus baru dan lima meninggal dunia pada 4 April.

Kecepatan SARS-CoV-2 menginfeksi manusia itu diakui ilmuwan dunia mengalahkan virus sebelumnya, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ibarat kata, virus corona baru tersebut sedang menguji coba teknologi 5G yang diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya, 4G.

Pertanyaannya saat ini, bagaimana mengalahkan virus yang melesat cepat tersebut?

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan negara-negara di dunia untuk menyerang balik virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang telah membuat 1.051.635 orang di dunia terjangkit COVID-19 pada Sabtu (4/4).

Tedros meyakini dengan menyerang virus dengan langkah-langkah agresif dan komprehensif akan lebih cepat mengakhiri pembatasan sosial dan mengurangi dampak ekonomi negara.

“Temukan, tes, isolasi dan sembuhkan setiap kasus, lacak setiap kontak,” ujar Tedros menjelaskan gerak cepat yang harus dilakukan setiap negara yang menangani kasus per kasus COVID-19.

Ia menegaskan jika negara-negara di dunia terburu-buru atau terlalu cepat mencabut pembatasan sosial, virus dapat muncul kembali dan dampak ekonomi bahkan bisa lebih parah dan berkepanjangan.

Tedros meminta semua negara bisa memastikan pendanaan untuk memutus mata rantai virus dipenuhi. Penemuan kasus baru, tes COVID-19, pelacakan kontak, pengumpulan data, dan kampanye komunikasi dan informasi publik tidak boleh terputus, karena semua itu inti dari cara menyerang balik sumber penyakit tersebut.

Ia juga meminta agar setiap negara bersama mitra memperkuat fondasi sistem kesehatan. Artinya, semua petugas kesehatan harus dibayar gajinya, dan pastikan pendanaan tersedia untuk membeli pasokan alat medis.

Tedros menyerukan semua negara menghilangkan hambatan finansial demi mengurus pandemi COVID-19. Jika ada yang menunda atau melepas tangan karena persoalan finansial, mereka tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga membuat pandemi menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan membuat masyarakat menjadi semakin berisiko terkena.

Ia menyebut beberapa negara menangguhkan biaya layanan kesehatan dan menyediakan pengujian dan perawatan gratis untuk penanganan COVID-19, terlepas dari persoalan asuransi seseorang, kewarganegaraan, atau status tempat tinggal.

“Kami mendorong langkah-langkah tersebut. Ini kondisi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menuntut respons yang juga belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Tedros.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Health

Artikel Pilihan


Daun Media Network