Libero.id - Demam Lionel Messi ternyata tidak hanya melanda pendukung Paris Saint-Germain di Prancis. Di Paraguay, suporter tuan rumah meneriakkan nama La Pulga saat bersama Argentina tampil pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBO, Jumat (8/10/2021) pagi WIB.
Argentina harus puas menerima hasil imbang tanpa gol saat bertandang ke Paraguay, meski sebenarnya memiliki banyak peluang. Contohnya aksi Messi di menit 11 yang nyaris membuat Argentina unggul.
Bahkan, sejak awal, Argentina memang mampu mendominasi jalannya pertandingan. Itu terbukti dengan 69% penguasaan bola di babak pertama dengan tujuh tembakan dan lima diantaranya tercatat sebagai shots on target.
Tapi, sederet peluang itu tidak berbuah gol. Kiper Paraguay, Antony Silva, bermain apik sepanjang babak pertama. Begitu pula pada babak kedua.
Saat Argentina sibuk melancarkan tekanan, Paraguay satu dua kali merespons dengan malancarkan serangan balik. Paraguay mampu menciptakan beberapa peluang emas. Tapi kiper Argentina asal Aston Villa, Emiliano Martinez, juga tampil bagus di bawah mistar gawang.
Meski imbang, hasil ini membuat Argentina tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia. Tim Tango juga tidak pernah menderita dalam 23 pertandingan terakhir semua kompetisi.
This is how Paraguay received Messi and Argentina ?
Yang menarik adalah demam Messi yang melanda Asuncion. Sejak berita kedatangan La Pulga dan skuad La Albicelesta sampai ke telinga pendukung Paraguay, bandara sudah dipenuhi penggemar Messi. Di hotel dan tempat latihan juga banyak suporter tuan rumah yang coba menyapa sang idola.
Puncaknya, saat pertandingan terjadi. Suporter Paraguay justru meneriakkan nama Messi. Mereka bahkan sudah menunggu di jalanan menuju stadion. Ketika bus yang ditumpangi para pemain Argentina datang, teriakan kepada Messi semakin kencang. Begitu pula di stadion ketika La Pulga menyentuh bola.
Pemandangan seperti itu sangat langka terjadi di Amerika Selatan. Sebab, meski bertetangga, mereka bermusuhan di sepakbola. Argentina dan Paraguay juga bersaing ketat di lapangan sejak dulu, meski tidak seketat Argentina-Brasil atau Argentina-Uruguay.
Opini