Gareth Southgate, Marcus Rashford
Libero.id - Gareth Southgate ditunjuk sebagai pelatih Inggris pada September 2016 menyusul bencana yang ditimbulkan Sam Allardyce. Penunjukan Southgate sebenarnya hanya untuk sementara. Tapi, lima tahun kemudian dia masih menukangi Inggris.
Sebelum menukangi The Three Lions, Southgate adalah pelatih Inggris U-21. Di bawah asuhannya, The Young Lions sebenarnya biasa-biasa saja. Jadi, banyak yang tidak menduga jika hasil racikan Southgate bersama tim senior Inggris cukup lumayan. Bahkan, mencapai final Euro 2020.
Pada 6 September 2016, timnya menang 6-1 melawan Norwegia yang memainkan Martin Odegaard, Alexander Sorloth, Sander Berge, dan Mohamed Elyanoussi di pertandingan pertama Kualifikasi Euro U-21. Inggris berbaris dalam formasi 4-3-2-1 dan Marcus Rashford mencetak hattrick untuk The Young Lions.
Terlepas dari eksploitasi Rashford, itu adalah tampilan mendebarkan yang terbukti menjadi pencapaian manis terakhir bagi pelatih yang telah memimpin The Young Lions meraih 27 kemenangan dalam 33 pertandingan.
Lalu, apa yang terjadi dengan para pemain asuhan Southgate itu saat ini? Berikut ini kabar starting line-up terakhir Southgate sebagai pelatih Inggris U-21:
GK: Angus Gunn
Gunn menjadi pemain muda di Manchester City. Tapi, dia tidak pernah membuat penampilan senior di Etihad Stadium. Lalu, dia bermain untuk Norwich City dengan status pinjaman, Southampton, dan Stoke City. Pada musim panas 2021, dia kembali ke Norwich untuk menjadi cadangan Tim Krul.
Newly promoted Norwich have completed the signing of goalkeeper Angus Gunn from Southampton
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) June 23, 2021
RB: Dominic Iorfa
Sebagai pemain reguler Southgate di Inggris U-21, Iorfa berharap akan mendapat promosi ke level senior. Tapi, dengan opsi bek kanan Inggris saat ini, akan sulit baginya untuk masuk tim senior dalam waktu dekat.
Wolves melepas Iorfa secara permanen pada 2018 setelah membantu promosi. Dia juga sempat berada di Sheffield Wednesday, yang terdegradasi ke League One pada 2020/2021. Saat ini Iorfa harus absen cukup lama karena tendon achilles yang pecah.
CB: Calum Chambers
Chambers telah membuat lebih dari 50 penampilan untuk Arsenal pada saat pertandingan ini. Tapi, hal-hal lain belum berkembang seperti yang diharapkan. Sejak itu dia dipinjamkan ke Middlesbrough dan Fulham. Saat ini, dia hanya menjadi cadangan The Gunners setelah Takehiro Tomiyasu datang.
CB: Kortney Hause
Seperti Iorfa, Hause bermain untuk Wolverhampton Wanderers di Championship Division sebelum pindah ke Aston Villa seharga 3 juta pounds (Rp49 miliar). Penampilannya di musim 2020/2021 tidak konsisten mengingat Ezri Konsa dan Tyrone Mings lebih sering dipasangkan oleh Dean Smith.
Tapi, saat Villa memainkan tiga bek musim ini, Hause mendapatkan lebih banyak peluang. Bahkan, dia mencetak gol kemenangan di akhir babak saat menghadapi Manchester United di Old Trafford, September lalu.
This is Kortney Hause so highly doubt it ? pic.twitter.com/SkJQj4hmBH
— Amy ?? Villa, Swans & ⚔️s (@amydunne_2001) October 8, 2021
LB: Matt Targett
Targett pindah ke Villa dari Southampton pada 2019 dan telah membuat lebih dari 70 penampilan. Dia memainkan 38 pertandingan liga pada 2020/2021 dan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Musim Ini.
CM: James Ward-Prowse
Sudah menjadi pemain reguler Southampton saat itu, Ward-Prowse membuat gol kedua untuk Inggris melawan Norwegia dengan tendangan bebas yang cantik. Pada 2021, dia masih menjadi pemain reguler Southampton dan masih dipercaya mengambil tendangan bebas.
Dia juga masuk radar Southgate untuk dimasukan ke tim senior dan telah dipanggil untuk menggantikan Kalvin Phillips yang cedera saat menghadapi Andorra dan Hungaria pada Oktober 2021.
CM: Nathaniel Chalobah
Meski menjadi pemain yang paling defensif dari tiga lini tengah Southgate hari itu, Chalobah tetap mencetak gol saat berhasil mengonversi tendangan bebas Ward-Prowse. Dia tidak pernah mengambil langkah untuk menjadi pemain reguler tim utama di Chelsea dan pindah ke Watford pada 2017. Sekarang, dia telah dipinjamkan ke Fulham.
Take a bow Nathaniel Chalobah. The footwork! pic.twitter.com/2dE5NWLHWE
— • (@Iouorns) March 13, 2021
CM: Lewis Baker
Baker secara teknis masih menjadi pemain Chelsea. Tapi, setelah membuat penampilan tunggalnya untuk klub sebagai pemain pengganti pada menit 87 dalam pertandingan Piala FA pada 2014 dia belum terlihat lagi. Musim lalu, dia dipinjamkan ke Trabzonspor. Tapi, musim ini dia kembali ke Chelsea tanpa peluang main di tim utama.
AM: Ruben Loftus-Cheek (Duncan Watmore, 80)
Sama halnya dengan Baker, Loftus-Cheek telah menghabiskan waktu dengan status pinjaman setelah datang melalui tim muda Chelsea. Tapi, dia memiliki lebih banyak peluang untuk bermain di Stamford Bridge dan ingin bertahan di klub untuk musim 2021/2022 setelah Fulham terdegradasi musim lalu.
Keputusan itu tampaknya membuahkan hasil. Dia beberapa kali dimainkan oleh Thomas Tuchel setelah penampilan yang bagus melawan Villa di Piala Liga dan Southampton di Liga Premier. Sementara Watmore sekarang bermain di Middlesbrough setelah meninggalkan Sunderland pada 2020.
AM: Nathan Redmond (Demarai Gray, 80)
Redmond telah menjadi pemain reguler untuk Southampton. Dia sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Arsenal. Tapi, pemain ini belum mencapai level yang diharapkan. Sementara Gray kini berusia 25 tahun. Dia sedang menjalani masa sulit di Jerman.
3 - Nathan Redmond has been directly involved in three goals in a single game in all competitions for the first time since May 2015 for Norwich v Fulham in the Championship (1 goal, 2 assists). Upturn. #EmiratesFACup pic.twitter.com/tlKy5ZBqUm
— OptaJoe (@OptaJoe) March 20, 2021
FW: Marcus Rashford (Chuba Akpom, 84)
Akpom datang di Arsenal, tapi dilepas setelah beberapa masa peminjaman dan bergabung dengan klub Yunani, PAOK, pada 2018. Setelah dua tahun di sana, dia menandatangani kontrak dengan Middlesbrough. Tapi, setelah satu musim di Teesside, dia memilih untuk kembali ke Thessaloniki.
Sementara itu, pertandingan melawan Norwegia adalah penampilan pertama dan satu-satunya bagi Rashford untuk Inggris U-21. Ada fakta bahwa dia mencetak hattrick di depan pelatih Inggris saat itu, Sam Allardyce.
Dia kemudian menjadi pemain permanen skuad senior. Dan, kebugarannya menjadi bagian penting perjalanan nasib Manchester United. Lebih penting lagi, dia melakukan pekerjaan yang hebat sebagai pemain hingga saat ini. Kecuali saat cedera.
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini