Libero.id - Ada yang menarik dari pertandingan Campeonato Brasileiro Serie A antara Santos melawan Gremio di Vila Belmiro, Senin (11/10/2021) pagi WIB. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, ditolak masuk stadion kandang Santos itu karena belum divaksinasi Covid-19. Bagaimana bisa?
Jika anda mengikuti berita tentang pandemi Covid-19 di seluruh dunia, anda pasti tahu sepak terjang Bolsonaro. Sepanjang pandemi, mantan anggota militer itu dikenal sebagai salah satu pemimpin negara yang tutup mata terhadap Virus Corona.
Pemerintahan Bolsonaro telah dituduh meremehkan krisis ketika jumlah warga Brasil yang terinfeksi meningkat secara eksponensial pada pertengahan 2020. Bolsonaro mengklaim Covid-19 tidak lebih mematikan daripada flu biasa dan bahwa prioritasnya adalah pemulihan ekonomi bangsa daripada krisis kesehatan.
Bolsonaro terus-menerus menuduh lawan-lawan politik dan pers membesar-besarkan ancaman virus dan menyebutnya sebagai "fantasi" yang diciptakan oleh media. Padahal, kematian di Brasil mencapai lebih 600.000 orang dengan tingkat infeksi lebih dari 21 juta orang.
Pada November 2020, Bolsonaro mengatakan tidak akan mengambil vaksin Covid-19 jika tersedia. Tapi, dia kemudian mengatakan akan mendukung vaksin apa pun yang mungkin jika Badan Kesehatan Brasil menganggapnya aman. Dalam siaran yang sama, dia menyebut masker wajah sebagai "tabu terakhir yang jatuh".
Beberapa hari setelah Brasil melampaui Rusia sebagai negara yang paling parah dilanda Covid-19, Bolsonaro justru mengadakan rapat umum politik di Brasilia. Saat itu dia dikelilingi oleh pendukung dan penjaga keamanannya sendiri, yang mengenakan masker. Tapi, dia tidak melakukannya.
Akibatnya, pada Juni 2021, protes nasional meletus terhadap tanggapan Bolsonaro terhadap pandemi. Di Sao Paulo, diperkirakan ada 100.000 pengunjuk rasa di jalanan. Sebulan kemudian, Youtube menghapus video yang diposting oleh Bolsonaro karena menyebarkan informasi palsu tentang virus tersebut.
Youtube dilaporkan telah menghapus 15 video sekaligus; salah satu yang dihapus menunjukkan bahwa mantan Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, membandingkan virus dengan HIV. Di video lain, Bolsonaro mengkritik upaya menghentikan penyebaran virus, seperti memakai masker atau vaksinasi.
Berkat sikap yang keras dan antimaisntream itulah Bolsonaro mendapatkan masalah saat akan mengunjungi stadion sepakbola. Tidak peduli apakah anda presiden, menteri, gubernur, atau orang biasa, Asosiasi Sepakbola Brasil (CBF) sudah memastikan syarat utama menonton pertandingan adalah dua dosis vaksin.
Jadi, tanpa divaksin, Santos bersikeras tidak mengizinkan orang masuk stadion. "Saya ingin menonton pertandingan Santos ketika itu dan mereka mengatakan kepada saya bahwa anda harus divaksinasi," kata Bolsonaro, dilansir Goal.
Selain alasan ideologis dan politis, penolakan Bolsonaro terhadap Covid-19 karena dirinya pernah terpapar. Bolsonaro mengklaim bahwa dirinya memiliki antibodi sehingga merasa tidak perlu divaksinasi lagi.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini