Kisah Niko Kirwan, Anak Legenda Rugby Selandia Baru Justru Pilih Sepakbola

"Bapaknya main rugby, anaknya main sepakbola. Sehebat apakah dia? Ini profilnya."

Biografi | 15 October 2021, 15:51
Kisah Niko Kirwan, Anak Legenda Rugby Selandia Baru Justru Pilih Sepakbola

Libero.id - Ungkapan buah jatuh tak jauh dari pohonnya tampak tak berlaku bagi pemain asal Selandia Baru, Niko Kirwan. Meski ayahnya, John Kirwan, adalah legenda rugby, Niko ternyata memilih sepakbola. 

Pemain bernama lengkap Niko Mario Patrick Kirwan ini sekarang memperkuat klub Serie C, Padova. Gelandang itu juga mewakili tim nasional Selandia Baru. Bahkan, dia menjalani debut pada Sabtu (9/10/2021) saat Selandia Baru mengalahkan Curacao dalam pertandingan uji coba internasional. Tiga hari kemudian, Kirwan mencetak gol saat berujicoba dengan Bahrain.

Sebelum main di timnas, Kirwan baru saja dikontrak Padova. Itu jadi klub kasta bawah Italia keempat yang diperkuat Kirwan setelah Mestre (Serie D), Reggina (Serie B), dan Reggiana (Serie C).

Uniknya, meksi mengambil jalan yang lain dari sang ayah, Kirwan tetap saja dianggap mendompleng nama besar ayahnya. "Orang-orang akan selalu menganggap pencapaian saya  karena ayah saya. Saya melihat beberapa komentar yang mengatakan hal tersebut," kata Kirwan, dilansir NZ Herald.

"Semua itu omong kosong. Itu tidak mudah karena saya harus bekerja keras sendirian. Tapi, itulah (komentar sinis orang) yang harus saya atasi setiap hari," tambah pemuda kelahiran Aucklan, 4 September 1995, itu.

Tapi, sebenarnya, kontak awal dengan Kirwan dengan Mestre datang melalui saudara perempuannya, Francesca. Dia memiliki seorang teman yang mengenal salah satu sekretaris klub tersebut. Kirwan lalu diminta untuk mengirim email dan beberapa rekaman video.

Mestre saat itu mengundang Kirwan  untuk berlatih selama dua hari di Italia. Tapi, karena hasil uji cobanya bagus, pelatihan itu akhirnya berlanjut. Kirwan dimasukkan dalam kamp pramusim selama 12 hari. Akhirnya, dia mendapatkan kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan.

Sejak pindah ke Italia, tekadnya semakin bulat. Di sanalah kecintaannya pada sepakbola lahir. Dan, sekarang kefasihan berbahasa Italia Kirwan tidak perlu diragukan lagi. 

Tapi, sambil bermain di Serie C, Kirwan kuliah di Sacred Heart College di bawah pengawasan mantan kapten Selandia Baru dan sekarang pelatih Selandia Baru U-17, Danny Hay. "Kamu hanya harus kuat dan terus termotivasi untuk bisa lebih baik lagi setiap harinya," kata Kirwan tentang perjuangan di negeri yang jauh dari asalnya.

Sebelum memperkuat Mestre, Kirwan bergabung dengan klub lokal di Selandia Baru, Wellington Phoenix. Lalu pada musim 2018/2019 dia memperkuat Reggina di Serie B dan semusim berikutnya pindah ke Reggiana yang bermain di Serie C.

Ayah Kirwan sebenarnya pernah mencoba merayunya untuk menjadi pemain rugby. Tapi, itu ditolak mentah-mentah. "Dia mencoba memberi saya nasihat. Ada yang bagus, ada yang tidak relevan, tapi saya menghargai dukungannya. Saya bangga dengan ayah saya," pungkas Kirwan.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network