Luis Campos, Muhammad bin Salman
Libero.id - Hanya dua tim selain Paris Saint-Germain yang telah memenangkan gelar Ligue 1 dalam sembilan tahun terakhir, yakni AS Monaco dan Lille. Benang merah dari kesuksesan itu adalah sosok Portugal berusia 57 tahun bernama Luis Campos.
Siapa dia? Campos adalah direktur olahraga di Monaco dan Lille. Selama waktunya di Stade Louis II. Dia membawa Kylian Mbappe, Fabinho, Thomas Lemar, Bernardo Silva, dan Anthony Martial. Para pemain yang membawa perubahan bagi Monaco. Semua dari mereka didatangkan tanpa biaya dan dijual dengan harga mahal.
Kemudian, di Lille, Campos adalah orang mempercayai Victor Osimhen, Timothy Weah, Mike Maignan, Jose Fonte, hingga Burak Yilmaz. Mereka adalah sosok yang membawa Lille juara musim lalu. beberapa nama juga dijual dengan harga mahal ke klub lain. Contohnya Osimhen (Napoli) dan Maignan (AC Milan).
Berkat reputasi tersebut, Campos kini dipertimbangkan untuk menjadi direktur teknik baru di Newcastle United setelah mendapatkan pemilik baru Pangeran Arab Saudi, Muhammad bin Salman.
Campos dibutuhkan karena Pangeran Muhammad disebut tidak ingin sembarangan mengelola The Magpies. Dia ingin uang yang akan digelontorkan digunakan dengan cermat untuk membeli pemain-pemain dibutuhkan. Dan, itu membutuhkan direktur teknik dengan reputasi emas seperti Campos.
Peluang Campos bekerja di St James' Park sangat besar karena saat ini berstatus penggangguran. Dia mundur dari Lille pada Desember 2020 setelah klub Ligue 1 itu berganti pemilik.
Pada jendela transfer musim panas lalu, Campos sempat dikaitkan dengan Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Manchester United . Tapi, semua rumor tersebut tidak terbukti. "Saya menganggap diri saya istimewa. Saya sangat menyukai tantangan itu. Saya siap," kata Campos ketika itu tentang rumor-rumor tersebut, dilansir Sky Sports.
Uniknya, Campos sebenarnya pernah bekerja sebagai asisten Jose Mourinho di Real Madrid. Kemudian, dia menjadi direktur teknik Monaco pada 2013, dan selama empat tahun membangun tim. Campos berjasa membawa gelar liga kembali ke Monaco setelah pertama kalinya dalam 17 tahun.
Sementara di Lille, Campos dikenal karena banyak menjual pemain, termasuk Nicolas Pepe dan Gabriel ke Arsenal dengan keuntungan hampir 90 juta pounds. Bahkan, setelah kepergian mereka, Lille memenangkan gelar untuk pertama kalinya dalam satu dekade dan memutus rantai dominasi PSG.
Jika melihat profil Newcastle, Campos tampaknya akan cocok. Pasalnya, The Magpies sebenarnya mirip Monaco dan Lille. Itu adalah klub dengan cerita kejayaan masa lalu yang telah menunggu terlalu lama untuk mengangkat trofi. Klub itu juga punya potensi besar dan basis penggemar yang setia dan bersemangat.
✍️ Luis Campos is one of the names under consideration to become @NUFC sporting director as per @SkySportsNews.
? One of the very best in the game.
? What an appointment this would be! pic.twitter.com/wmT1TYx4ni
— SPORF (@Sporf) October 13, 2021
(atmaja wijaya/anda)
06-08-2022 | ||
Newcastle United | 2 - 0 | Nottingham Forest |
22-05-2022 | ||
Burnley | 1 - 2 | Newcastle United |
17-05-2022 | ||
Newcastle United | 2 - 0 | Arsenal |
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini