Libero.id - Xavi Hernandez gantung sepatu pada 20 Mei 2019, dan hanya seminggu kemudian ia sudah duduk di bangku cadangan di Al Sadd, dan sudah pasti bukan sebagai pemain melainkan dalam kapasitasnya sebagai pelatih.
Dan saat itu, mantan gelandang legendaris Barcelona sudah satu langkah lebih maju dari rekan-rekan satu timnya.
Xavi yang sewaktu masih aktif bermain menyumbang banyak trofi untuk Blaugrana kini membawa langkah tersebut ke klub yang ia latih saat ini.
Bayangkan saja, Xavi sejauh ini telahmemenangkan enam trofi sebagai pelatih hanya dalam waktu dua tahun, sebuah prestasi yang sulit untuk dicapai siapapun.
Xavi Sukes membangun tim dengan fondasi filosofi sepak bolany yang kokoh, seperti yang orang-orang sering sebuah, dibawah kepelatihan Xavi, Al-Sadd bertransformasi menjadi klub dengan gaya 'Tiki-TaQatar '. dan cara atau gaya seperti itulah yang menyihir para penggemar.
Dalam sebuah video untuk The Coaches' Voice, Xavi menjelaskan filosofi kepelatihannya dan merinci taktik yang ingin ia terapkan di setiap kesempatan.
“Tim harus menikmati penguasaan bola dan menghasilkan keunggulan numerik dalam serangan setelah fase bertahan dengan tekanan yang tinggi,” tegas Xavi .
Terdengar seperti sebuah tips. Dan Anda dapat menonton video Xavi selengkapnya di The Coaches' Voice pada link di bawah ini :
Selain itu Xavi juga mengakui bahwa gaya melatih Pep Guardiola tempo waktu di Barcelona merupakan inspirasi terbesarnya saat ini.
"Konsep permainan saya sebenarnya hampir sama dengan Pep Guardiola. Dia selalu ingin mendominasi, menguasai bola, dan terus menekan lawan," kata Xavi.
Tampaknya Xavi menyadari betul bahwa mantan pelatihnya itu selalu terobsesi untuk memainkan sepak bola dengan taktik yang rapi dan menghasilkan permainan yang indah.
Kalau Anda melihat dengan seksama pola permainan Al Sadd maka Anda akan melihat ada ruh atau nuansa Barcelona yang Xavi kreasikan disana.
Menajer Xavi Hernandez ?
Al Sadd'dan tiki-taka şov ⚽pic.twitter.com/yvDHoT4F1Y
— NTV Spor (@ntvspor) May 14, 2021
(gigih imanadi darma/mag)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini