Libero.id - Dalam sebuah penalti, penjaga gawang menjadi pemain yang paling disorot. Jika sukses menepis tendangan lawan, dia jadi pahlawan. Sebaliknya, kegagalan menebak arah bola membuat dirinya banjir hujatan.
Di sepakbola, tidak mudah bagi penjaga gawang untuk bisa menebak arah bola yang akan ditendang lawan. Kebanyakan kiper hanya mengandalkan insting dan keberuntungan untuk mencoba menghalau tentangan 12 pas lawannya. Jika beruntung, dia akan menemak dengan benar.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak kiper dan pelatihnya mempelajari arah tendangan lawan. Meski tidak mudah, beberapa kiper melakukannya. Salah satu yang cukup unik dilakukan Jordan Pickford. Dia menuliskan arah tendangan lawannya di secarik kertas, yang ditempelkan di botol minuman.
Contohnya, dalam kemenangan adu penalti yang dijalani Inggris pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Kolombia. Dia melakukannya lagi dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Kroasia. Kemudian, pertandingan persahabatan melawan Amerika Serikat (AS). Semuanya pada 2018.
Pickford kembali mengulangi trik botolnya untuk final Euro 2020 melawan Italia. Meski kalah dalam adu penalti, Pickford sempat membaca arah dua tendangan pemain Gli Azzurri.
Dan, yang paling baru terjadi akhir pekan lalu pada Liga Premier ketika Everton menjamu West Ham United di Goodison Park. Kamera televisi menangkap momen ketika botol air Pickford tergeletak di rumput. Di botol air tersebut tertera kebiasaan Mark Noble, Michail Antonio, dan Declan Rice dalam menendang penalti.
Dalam lembar berisi nama-nama pemain The Hammers tersebut juga terdapat arah tendangan yang biasa diambil. Penanda lingkaran hijau menunjukkan gol dan lingkaran merah menunjukkan tembakan yang gagal.
Sayangnya penelitian Pickford tidak membuahkan hasil karena West Ham gagal mendapatkan hadiah penalti di Merseyside.
(atmaja wijaya/anda)
Opini