Libero.id - Sejauh musim 2021-22 ini, performa Bayern Muenchen patut kita nilai dengan mengacungkan dua jempol. Die Bavarian meraih 5 kemenangan dalam 6 laga terakhirnya di semua kompetisi, bukan cuma itu, tingkat produktivitas klub yang bermarkas di Allianz Arena itu sangat bagus ; 29 gol dalam 8 laga.
Hampir setengah dari gol-gol itu terjadi saat Bayern Muenchen bertemu Bremen di DFB Pokal pada (26/8/2021) lalu yang diakhiri dengan skor 12-0. Lebih luas lagi, total 50 gol dalam 12 laga
di semua kompetisi. Luar biasa.
Julian Nagelsmann cuma butuh 12 laga untuk bikin 50 gol di Bayern, rata-rata 4,25 gol per laga
BACA BERITA LAINNYA
Reaksi Juergen Klopp Saat Simeone Enggan Jabat Tangan Seusai Laga29 gol di 8 laga Bundesliga musim ini juga menyamai rekor mereka tahun 1976/77. Pure genius ? pic.twitter.com/kXKjkhjkX7
— Spieltag Indonesia (@SpieltagIndo) October 18, 2021
Selain karena pemain-pemain berkualitas, yang tak kalah penting ialah sosok yang mengarsiteki pemilik 6 gelar Liga Champions itu, ia adalah Julian Nagelsmann.
Pelatih yang usianya masih sangat muda, 34 tahun, tak beda jauh dengan usia beberapa pemainnya, Thomas Mueller, Lewandowski, dan Neuer.
Namun, kecerdasan pelatih asal Jerman dalam mengolah taktik tidak bisa diragukan lagi. Tercatat Nagelsmann yang mulai dikontrak Muenchen sejak Juli 2021 lalu ---untuk menggantikan posisi Hansi Flick --- memiliki statistik poin setiap pertandingan yang patut diacungi jempol dengan nilai 2,58 dari 3,00.
Sebelum sampai ke titik yang sekarang, Nagelsmann dulunya juga merupakan pesepak bola, namun kariernya hanya mentok di dua klub asal Jerman saja. Tercatat, ia pernah berseragam TSV 1860 Munich dan Augsburg, dan dirinya memutuskan untuk pensiun di usianya yang masih 21 tahun.
Memulai Karier Sebagai Pelatih
Selepas gantung sepatu, pada tahun 2008 Nagelsmann memulai karier kepelatihannya dengan menjadi manajer di akademi mantan klubnya, Augsburg.
Setelah itu, ia berkelana dengan melatih beberapa tim junior di klub-klub Jerman, hingga diangkat menjadi manajer utama Hoffenheim pada 2016.
Ketika menukangi klub yang berjuluk 'Die Kraichgauer', Nagelsmann sukses mengubah skema taktik dan pola permainan Hoffenheim. Dan hasilnya, Hoffenheim selalu konsisten di papan
atas klasemen, yang semula cuma di papan tenga hampir bawah.
Caranya melatih membuat klub yang mulai berkembang lainnya menaruh minat, hingga akhirnya Nagelsmann dikontrak oleh RB Leipzig pada musim 2019.
Catatan Nagelsmann dengan klub barunya juga makin moncer, Leipzig juga konsisten menduduki papan atas klasemen walaupun belum meraih sekali pun trofi Bundesliga. Di level Liga Champions 2019/20 bahkan mereka jadi kuda hitam yang sampai ke babak semifinal.
Julian Nagelsmann adalah manajer termuda dalam sejarah Bundesliga saat menangani Hoffenheim pada usia 28 tahun.
Saat ini ia kembali cetak rekor pelatih termuda di semifinal UCL pada usia 33 tahun bersama RB Leipzig.
Made in Germany. pic.twitter.com/7JfkY1cWSV
— Footballieur Podcast (@FootballieurID) August 14, 2020
Pada babak pindahnya Nagelsmann ke Leipzig, saat itu ia pernah santer diberitakan bakal menjadi pelatih Arsenal. Namun menurut laporan dari Daily Mail, The Gunners malah memilih mengontrak Unai Emery.
Usai sukses bersama Leipzig, Nagelsmann kembali naik level, kini ia melatih klub raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen dengan kontrak jangka panjang hingga 2026 untuk menjadi suksesor pengganti Hansi Flick.
Keputusan Bayern mendatangkan Nagelsmann dari RB Leipzig ternyata langsung berbuah manis. Di tangan pelatih yang dijuluki 'Baby Mourinho' itu, Bayern Muenchen tampak semakin kokoh dan solid.
Secara permainan juga menunjukkan progres yang bagus. Kalau konsisten, Bayern Muenchen di bawah kepelatihan
Nagelsmann bukan tak mungkin bisa mengulangi atau bahkan melampaui era Pep Guardiola atau Hansi Flick.
? Julian Nagelsmann's Bayern Munich:
- 3-1 build-up structure
— Jamie Scott (@JamiescottUV) October 14, 2021
- Player profiles suited to roles
- Fluidity to create overloads between the lines
- Staggered midfield to create vertical options
- ''Minimum width'' at times to aid rest defence pic.twitter.com/5T2V1EqF0m
(gigih imanadi darma/gie)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini