Bagaimana Marcelo Bielsa Bikin Raphinha Jadi Bintang Baru Brasil? Ini Analisisnya

"Bielsa adalah orang Argentina. Tapi, dia justru mendidik Raphinha yang asli Brasil."

Analisis | 21 October 2021, 10:12
Bagaimana Marcelo Bielsa Bikin Raphinha Jadi Bintang Baru Brasil? Ini Analisisnya

Libero.id - Raphinha baru saja menikmati awal karier internasional dengan dua gol dan dua assist. Dia juga menjadi harapan baru dari Selecao untuk mencapai prestasi puncak di Piala Dunia 2022. Uniknya, semua performa moncer Raphinha tercipta berkat orang Argentina, Marcelo Bielsa.

Meski musim kedua di Liga Premier mengecewakan bagi beberapa penggemar fanatik,  Leeds United masih berhutang budi kepada Bielsa. Itu karena dia membawa masa-masa indah kembali ke Elland Road. Dia terkenal karena bisa membawa Leeds tampil baik.

Bielsa juga telah membuktikan sentuhan midasnya dengan menetaskan banyak pemain bintang selama bertahun-tahun. Dari mantan pemain Newell's Old Boys dan pelatih Paris Saint-Germain saat ini, Mauricio Pochettino, hingga duo Inggris, Kalvin Phillips dan Patrick Bamford.

Tapi, El Loco akan terkejut melihat pelatih dari rival bebuyutan negaranya Argentina, Brasil, menyanyikan pujian untuk dirinya. Itu karena Raphinha telah memikat penggemar di Negeri Samba dengan awal yang gemilang untuk timnas. 

Menurut Tite, ada satu orang yang bertanggung jawab atas performa Raphinha. Dia adalah Bielsa. "Saya secara terbuka berterima kasih kepada Bielsa karena menemani dan bekerja dengan Raphinha untuk membawanya lebih dekat ke tim nasional," kata Tite setelah laga versus Uruguay, dikutip Goal.

"Saya berbicara secara pribadi dengan Bielsa dan saya berterima kasih kepadanya atas dukungannya," tambah sang nakhoda.

Raphinha dengan sepenuh hati juga setuju dengan penilaian Tite. "Bielsa adalah pelatih yang sangat berdedikasi dan sangat menuntut. Dia adalah seorang profesional yang hebat. Jika atlet tahu bagaimana menyerap semua yang dia berikan, dia pasti akan banyak berkembang," katanya kepada Globo.

"Dari hari pertama saya di Leeds, dia menerima saya dengan sangat baik dan membuat saya merasa sangat nyaman bermain sepakbola," tambah pemilik nama lengkap Raphael Dias Belloli itu.

Raphinha telah mendapatkan panggilan timnas pertamanya pada September 2021. Tapi, kesempatan menjalani debut dibatalkan oleh penolakan klub-klub Liga Premier melepas pemain internasional ke negara-negara dalam daftar merah Covid-19 milik Pemerintah Inggris.

Ketika dia akhirnya bergabung dengan pemain-pemain seperti Neymar, Alisson Becker, dan Gabriel Jesus di skuad kualifikasi Piala Dunia pada Oktober 2021, Raphinha tidak berminat untuk menyia-nyiakan waktu berharganya itu. Dia langsung moncer di sayap kanan.

Lebih dari kontribusinya yang signifikan dalam hal jumlah atau hasil, itu adalah angin segar yang diberikan Raphinha kepada Brasil. Pemain Leeds ini bisa menjadi obat yang sempurna untuk krisis regenerasi yang melanda Brasil dalam beberapa tahun terakhir.

Pasalnya, para pendukung Brasil menginginkan trofi. Mereka juga menginginkan trik dan gol spektakuler. Neymar tidak mungkin melakukannya seorang diri. Harus ada dukungan dari pemain lain untuk membawa Selecao berprestasi, khususnya di Qatar tahun depan.

"Akan sulit untuk melupakan malam ini (pertandingan melawan Uruguay). Saya berharap itu tidak berakhir. Tapi, saya akan kembali ke Inggris dengan fokus pada apa yang menempatkan saya di sini. Saya ingin melanjutkan pekerjaan saya di Leeds, dan saya akan terus bekerja untuk kembali lagi," ungkap Raphinha.

Namun, sangat disayangkan, saat Raphinha disebut menjadi harapan masa depan Brasil, hasil Leeds di Liga Premier sejauh ini kurang bagus. Kekalahan dari Southampton pada akhir pekan lalu adalah salah satu penampilan terburuk The Whites di era Bielsa. 

Serangan Leeds yang biasanya dinamis gagal menghasilkan satu tembakan tepat sasaran. Mereka juga terus-menerus gagal saat melakukan serangan balik. Akibatnya, Leeds ada di peringkat 17 klasemen sementara atau hanya empat poin dari dasar klasemen. 

Berhasil atau tidak mempertahankan Leeds di kasta tertinggi Inggris, masa depan Raphinha cukup cerah. "Ada banyak klub yang tertarik padanya," kata agen Raphinha, Deco. 

"Liverpool menyukainya dan ada beberapa pendekatan. Tapi, tidak ada yang resmi. Selain itu, Leeds ingin mempertahankannya. Raphinha juga bahagia di Leeds. Tapi, pasti akan ada saatnya dia mengambil langkah maju dalam kariernya. Dia memiliki tiga tahun tersisa di kontraknya. Tapi, tidak ada di dalamnya yang menyatakan berapa lama dia harus bertahan atau mencegah transfernya," ungkap Deco.

"Leeds sadar akan hal itu dan ingin menjualnya dengan harga yang besar. Sementara Raphinha pada akhirnya akan berkembang dalam kariernya. Dia berambisi untuk bermain di level yang lebih tinggi, meski Leeds berada di Liga Premier. Tapi, ini bukan waktu yang tepat untuk membahasnya. Bukan itu yang menjadi fokusnya. Segalanya akan berjalan dengan sendirinya," tambah Deco.

Raphinha disarankan untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Magangnya bersama Bielsa telah membuahkan hasil yang menakjubkan. Pemain sayap itu telah belajar memadukan kemampuan alaminya dengan kerja sama yang lebih erat dengan rekan satu tim.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network