Oliver Kahn
Libero.id - Menang! Satu kata yang secara sempurna menggambarkan mantan kiper Jerman dan Bayern Muenchen, Oliver Kahn. Sebagian besar pesepakbola profesional benci kalah dan Kahn adalah contohnya.
Sepanjang kariernya, Kahn meraih delapan gelar Bundesliga, enam DFB-Pokal, dan satu Liga Champions. Sekarang, Khan sudah berusia senja dan memegang posisi penting sebagai CEO Bayern. Tugas utamanya mengatur aktivitas FC Hollywood sehari-hari.
Meski sudah lama pensiun, semangat kompetitif Kahn tidak pernah padam. Salah satunya tertulos di sebuah buku tentangs ejarah sepakbola Jerman berjudul "Tor!" (gol).
Dalam buku itu diceritakan Kahn diminta untuk ambil bagian dalam sebuah pertandingan amal melawan sekelompok anak berusia sembilan tahun yang berlangsung dengan adu penalti. Uang hasil acara itu akan disumbangkan. Uang itu berasal dari setiap penalti yang dicetak oleh para pemain muda.
? According to 'Tor!', a book about the history of German football, Oliver Kahn once played in a penalty shootout against a group of 9 year olds
? For every penalty scored by the kids, money would be given to a charity
Kahn saved every penalty that he faced ? pic.twitter.com/sjlEKVPI6q
— ODDSbible (@ODDSbible) May 23, 2019
Tapi, Kahn tidak bisa membiarkan dirinya kebobolan. Bahkan, untuk sebuah laga amal. Seluruh tendangan bocah berusia 9 tahun itu ditepis Kahn.
Tidak ada informasi donasi tetap diberikan atau tidak. Tapi, yang jelas penjaga gawang yang pernah membawa Jerman ke final Piala Dunia 2002 tersebut membuktikan dirinya sebagai sosok yang perfeksionis dan tak mau kalah.
"Kiper butuh unsur kegilaan. Siapa lagi yang akan berdiri di sana dan membiarkan orang menembak bola di wajah atau perut mereka, dan masih berpikir itu bagus?" kata Kahn dalam sebuah kesempatan tentang kejadian tersebut.
Tidak heran jika penjaga gawang itu digambarkan sebagai orang gila. Dan, apakah Kahn memikirkan perasaan anak-anak malang itu? Sampai hari ini tidak ada yang tahun persis jawabannya.
Wir sind sehr stolz, dass wir heute unser gemeinsames, clubübergreifendes Leitbild präsentieren konnten. Es basiert auf der Historie des @FCBayern, die im europäischen Fußball einzigartig ist und erklärt die Werte, für die wir als Verein stehen wollen. pic.twitter.com/B4w2xlt0nx
— Oliver Kahn (@OliverKahn) October 1, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini