Libero.id - Totalitas Harry Kane kepada Tottenham Hotspur tidak perlu diragukan. Dia bukan hanya jago mencetak gol, melainkan juga menjadi pemimpin yang bagus. Bahkan, Kane bersedia berkorban untuk klubnya, termasuk menjadi kiper dadakan.
Kane adalah penyerang yang sangat ditakuti oleh barisan pertahanan lawan. Pemain berusia 28 tahun itu merupakan starter reguler tim nasiona Inggris dengan 41 gol dalam 64 pertandingan. Di level klub, Kane telah mendapatkan tiga penghargaan Sepatu Emas Liga Premier, dan beberapa penghargaan individu lainnya.
Meski belum pernah memenangkan trofi utama di Tottenham, Kane tetaplah striker hebat. Bahkan, pernah satu ketika, pada 2014 dia menjadi penjaga gawang saat pertandingan Liga Europa melawan klub asal Yunani, Asteras Tripolis.
Ketika itu, pada menit 86, Hugo Lloris dikeluarkan dari lapangan. Berhubung pergantian pemain sudah habis, maka Kane menggantikannya. Dia sangat percaya diri karena baru saja mencetak hattrick. Tanpa pikir panjang, Kane akhirnya terpaksa mengenakan kaus kiper berwarna ungu.
Saat tragedi itu, Spurs yang sudah unggul 5-0. Kemudian, Kane dihadapkan pada situasi tendangan bebas.
Penyerang yang sama sekali tidak berpengalaman menjadi penjaga gawang tersebut tentu saja berbuat konyol. Bola yang datang tak begitu kencang gagal ditepis Kane, dan gol tidak terelakkan lagi. Skor akhir, yang seharusnya 5-0, menjadi 5-1 karena ulah Kane.
Tapi, Kane bukan satu-satunya pemain satu-satunya yang jadi kiper dadakan. Dari Niall Quinn yang menyelamatkan penalti untuk Manchester City hingga Rio Ferdinand yang mencoba menyelamatkan tendangan penalti melawan Portsmouth di Piala FA 2008.
Selain itu, masih banyak lagi pemain lainnya. Ada yang sukses besar. Tapi, beberapa lainnya juga mengalami nasib yang tidak berbeda jauh dengan Kane.
Opini