Sir Alex Ferguson
Libero.id - Kekalahan 0-5 dari Liverpool yang baru saja diderita Manchester United membuat banyak pendukung merindukan Sir Alex Ferguson. Meski era Ferguson juga pernah kalah telak, pendukung Setan Merah merasakan aura yang berbeda dengan era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer.
Tak ada yang berani meragukan kualitas Ferguson. Sampai sejauh ini dia adalah pelatih terbaik Manchester United, dengan puluhan trofi yang dipersembahkan mulai level rendah macam Community Shield hingga kelas berat seperti Liga Champions.
Selama 26 tahun masa jabatannya di Old Trafford, ada banyak alasan lainnya yang bisa menjadi argumen kuat tentang mengapa Ferguson adalah pelatih yang bagus dan hebat.
Sebuah cuplikan langka beredar di sosial media baru-baru ini yang menunjukkan kelas Ferguson. Pelatih asal Skotlandia tersebut tampak sedang menyemangati skuadnya di ruang ganti. Momennya ketika Manchester United berhadapan dengan Liverpool. Itu adalah cuplikan dari film dokumenter bertajuk "The Alex Ferguson Story", yang dibuat pada 1998.
Rekaman yang viral beberapa hari terakhir memberikan wawasan yang menarik tentang cara berpikir Ferguson sehingga layak menjadi pelatih yang sangat sukses di era Liga Premier.
Sejumlah legenda MU seperti Roy Keane, Gary Neville, hingga Solskjaer sendiri benar-benar memusatkan perhatian pada sang nakhoda ketika sedang membakar semangat para pemain dengan kata-kata motivasi. Tidak ada yang berani mengedipkan mata. Semua pemain benar-benar fokus dan seperti tersihir oleh kharisma Ferguson.
Ferguson memulai dengan kalimat membara: "Jangan mencoba membiarkan dia (pemain Liverpool) menindas anda. Benar?" Kemudian, dia melanjutkan dengan kata-kata lain: "Pastikan saja kamu siap untuknya besok. Itu saja yang perlu kau khawatirkan tentang dia, Charlie mengigitnya. Dia melawan pria sialan, kan? Hanya itu yang perlu kau khawatirkan tentang dia".
Steve McManaman adalah sosok kunci Liverpool yang membuat Ferguson meminta pemainnya serius. Dia juga memiliki kata-kata hebat tentang bagaimana untuk menutup winger Inggris tersebut.
"Ini lurus ke depan. Sejauh yang saya ketahui, kamu menjaga McManaman dan kamu menutupnya dengan cepat. Kamu tidak perlu merinci seorang pemain. Siapa pun yang paling dekat denganmu, kamu menutupnya dan tidak membiarkannya mendikte," kata Ferguson.
"Tiga tahun lalu, kita kehilangan (gelar) liga di Anfield karena tidak mendengarkan instruksi saya tentang McManaman," lanjut Ferguson.
Perkatan Ferguson mendapatkan respons dari Peter Schmeichel. "Kami telah mendengarnya setiap kali kami bermain Liverpool, 'McManaman melakukan ini, itu, ini', kami tahu itu. Dia tidak benar-benar harus memberi tahu kami. Kami sudah tahu. Saya pikir dia suka pembicaraan tim," ujar Schmeichel.
Ferguson kemudian membalas dengan komentarnya sendiri dan menjelaskan: "Ini adalah masalah para pemain. Mereka cukup senang untuk tidak berubah. Ketika saya pertama kali datang ke klub, saya berkata 'Ngomong-ngomong, saya tidak akan berubah, tidak ada pertanyaan tentang itu, kalian semua harus berubah'. Itulah yang terjadi, seorang pelatih harus membuat dampaknya," ungkap Ferguson.
Lalu, bagaimana hasil pertandingan itu? MU akhirnya bermain imbang 1-1 melawan Liverpool. Mereka tidak memenangkan gelar Liga Premier pada musim itu. Tapi, pada musim berikutnya (1998/1999), MU meraih treble bersejarah
Jadi, bayangkan jika akhir pekan lalu Ferguson yang berbicara di depan para pemain sebelum MU menjamu Liverpool? Bisa dipastikan kekalahan 0-5 tanpa perlawanan tidak akan terjadi. Jika sial, MU hanya akan imbang atau kalah dengan margin tipis lewat penampilan pantang menyerah. Bukan seperti yang ditunjukkan Solskjaer.
5 - Manchester United have suffered their heaviest ever defeat at home to Liverpool, whilst it's the first time they have lost to-nil by 5+ goals at home since February 1955 (5-0 v Man City). Erosion. pic.twitter.com/ZeGo6Lm69M
— OptaJoe (@OptaJoe) October 24, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini