Binga FC
Libero.id - Meski klub kecil dari kasta kedua dan berasal dari negara miskin; profesionalisme klub asal Mali, Binga FC, layak mendapatkan acungan dua jempol. Demi pertandingan Piala Konfederasi Afrika 2021/2022, mereka rela menempuh perjalanan darat lebih dari 2.000 km pulang-pergi ke Liberia.
Binga FC adalah klub kecil dari Liga Mali yang bermain di Divisi II. Mereka memiliki dana terbatas karena minimnya sponsorship.
Dalam situasi serba minim, Binga harus mewakili Mali di Piala Konfederasi Afrika. Itu adalah kompetisi antarklub kelas dua Afrika sekelas Liga Europa di Eropa atau Piala AFC di Asia. Binga lolos ke kompetisi itu setelah secara mengejutkan menjuarai Piala Mali musim lalu.
Seperti Liga Europa atau Piala AFC, Piala Konfederasi Afrika juga akan terbagi ke dalam beberapa grup, yang akan dimainkan tahun depan. Tapi, sebelum tampil di babak utama, beberapa klub non unggulan harus melalui fase kualifikasi dan play-off, yang berlangsung tahun ini. Salah satunya, Binga.
Pada Kualifikasi I, Binga harus bermain di Liberia melawan Breweries Monrovia dalam pertandingan dua leg. Bagi klub lain, pertandingan itu bukan masalah besar. Mereka cukup menelepon maskapai penerbangan untuk membeli tiket pesawat ke Liberia.
لن تنتهي الأمور هنا.. الحافلة وصلت إلى الحدود الليبيرية ومن هناك استقلوا عربات "لاند كروزر" -كما بالصور- للانتقال إلى مدينة مونوروفيا حيث يقام اللقاء. بعد كل هذا فاز بينجا على الفريق الليبيري في عقر داره بنتيجة 2-0 ليتأهل للدور المقبل.
1400 كم أخرى للعودة للمنزل!
? @WesleyKla pic.twitter.com/iO9WlpaWY9
— Ben Arafa (@Ibrahim3rafa) October 23, 2021
Tapi, Binga adalah klub miskin. Mereka tidak punya banyak dana untuk naik pesawat dari Bamako ke Monrovia yang membutuhkan biaya besar. Mereka hanya memiliki dana untuk perjalanan darat menggunakan minibus. Masalahnya, mereka harus menempuh jarak lebih dari 1.000 km sekali jalan dengan kondisi jalan yang tidak selalu mulus.
Binga melakukannya atas nama profesionalisme, sportivitas, dan negara. Mereka sebenarnya bisa saja mengundurkan diri. Tapi, klub tidak melakukannya karena sepakbola adalah mimpi mereka.
Hebatnya, perjuangan Binga membutuhkan waktu dua hari (empat hari pulang-pergi). Dan, meski para pemain kelelahan, kemenangan 2-0 dihasilkan di Liberia pada 19 September 2021. Binga lolos ke Kualifikasi II dengan keunggulan agregat 5-0 setelah pada leg pertama menang 3-0, 11 September 2021.
Kemenangan atas Breweries membawa Binga melawan ASFA-Yennenga dari Burkina Faso. Lagi-lagi, Binga harus menempuh perjalanan darat panjang dan melelahkan. Berhubung Yannenga tidak bisa menggelar laga kandang di Ouagadougou karena faktor keamanan, duel dipindah ke Abidjan di Pantai Gading.
?? The incredible story of Binga FC, a Malian 2nd division side playing in the CAF Confederation Cup #CAFCC this season: A small club with little resources, Binga has traveled to away games in Sierra Leone and Burkina Faso by bus, trips of over 1,300 kms each and won both ties! pic.twitter.com/umSoLhB5II
— DZfoot English ??⚽️ (@DZfoot_EN) October 24, 2021
Padahal, Mali dan Burkina Faso bertetangga dan jarak antara Bamako dengan Ouagadougou hanya 800 km. Sementara Pantai Gading adalah tetangga Liberia. Jadi, jarak tempuh Bamako ke Abidjan mencapai 1.100 km.
Perjuangan Binga menempuh jalan darat ke Pantai Gading kembali berbuah hasil positif. Mereka menang adu penalti 7-6 setelah menciptakan agregat 1-1 (0-1, 1-0).
Dengan keberhasilan ini, Binga akan tampil di play-off sebelum mencapai fase grup. Lawan di play-off adalah tim-tim buangan dari Liga Champions Afrika. Entah siapa lawannya, Binga akan kembali menjalani perjalanan darat yang panjang dan sangat melelahkan.
Jadi, untuk langkah awal, mereka hanya berharap lawan yang dihadapi berasal dari negara tetangga. Bukan dari tempat yang jauh seperti Nigeria, Kongo, Zambia, Kenya atau Tanzania.
?
??Binga FC traveled over 158000m[Distance by Google] by road to Liberia from Mali for the CAFCC Preliminary match
The Mali side traveled by road because they did not have funds to book a flight
Binga qualified to the Round 32 of the CAFCC knocking out ASFA Yennenga pic.twitter.com/Qi0Bx3kXcR
— Yaw Ampofo Jr (@Yaw_Ampofo_) October 24, 2021
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini