Emiliano Sala
Libero.id - Hampir berjalan 2 tahun, penyedia jasa layanan penerbangan yang menyebabkan kematian almarhum Emiliano Sala, resmi dinyatakan bersalah pada hari Kamis (28/10/2021) karena membahayakan keselamatan dalam penerbangan.
Sala meninggal setelah pesawat bermesin tunggal Piper Malibu yang ditumpanginya jatuh di Selat Inggris pada 21 Januari 2019. Eks pemain Bordeaux itu sebelumnya sedang melakukan perjalanan untuk bergabung dengan tim barunya, Cardiff, di Wales. Adapun jenazah sang pilot, David Ibbotson, tidak dapat ditemukan hingga sekarang.
"If in an hour in a half you don't hear from me, I don't know if they're gonna send someone to get me because you're not gonna find me, so...you know. Boy, I'm scared!"
BACA BERITA LAINNYA
Sambil Menunggu Xavi, Barcelona Tunjuk Sergi Barjuan Sebagai Caretaker-Emiliano Sala's WhatsApp voicenote to a group of friends while aboard the Piper PA-46 Malibu that disappeared pic.twitter.com/Xntmhn1dU8
— Nico Cantor (@Nicocantor1) January 22, 2019
David Henderson, operator pesawat yang mengatur penerbangan, telah meminta Ibbotson untuk menerbangkan pesawat itu karena ia sedang berlibur. Ibbotson, yang secara teratur terbang ke Henderson, tidak memiliki lisensi pilot komersial atau kualifikasi untuk terbang di malam hari, dan peringkatnya untuk menerbangkan Piper Malibu telah kedaluwarsa.
Henderson yang berusia 67 tahun dihukum oleh juri di Cardiff Crown Court dengan keputusan mayoritas 10-2.
BREAKING: Sala Flight Case: David Henderson Found Guilty https://t.co/NuxAhjr22q
— Cardiff City Forum ??????? (@cardiff_forum) October 28, 2021
Juri mendengar bagaimana hanya beberapa saat setelah mengetahui pesawat itu jatuh, Henderson mengirim pesan teks ke sejumlah orang yang menyuruh mereka untuk tetap diam dan memberikan sebuah ancaman serius jika buka suara.
Jaksa Martin Goudie mengatakan Henderson telah "sembrono atau lalai" dalam mengoperasikan pesawat, menempatkan kepentingan bisnisnya di atas keselamatan penumpang. Goudie mengatakan Henderson telah menciptakan budaya melanggar peraturan navigasi udara di antara pilot yang ia pekerjakan.
Pengacara pembela, Stephen Spence mengatakan tindakan kliennya "murni masalah dokumen" dan tidak mengarah pada hal-hal yang berbahaya apalagi menghilangkan nyawa. Spence mengatakan Henderson tahu Ibbotson, yang telah terbang selama beberapa 10 tahun terakhir, setidaknya telah memiliki jarak tempuh penerbangan sekitar 3.500 mil dan merupakan seorang pilot berpengalaman.
Henderson sebelumnya telah mengakui pelanggaran terpisah dengan mencoba mengeluarkan penumpang tanpa izin atau otorisasi yang sah.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini