Libero.id - Cole Palmer adalah pemain akademi Manchester City, yang telah memulai jalan ke tim utama seperti halnya Phil Foden. Kehadiran pemain ini menunjukkan akademi The Citizens sebagai penghasil calon pemain masa depan yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Palmer telah dimainkan beberapa menit dari bangku cadangan saat Man City bermain di Piala Liga. Dia juga telah mendapatkan pengalaman di level Eropa saat ikut menjalani pertandingan tandang Liga Champions ke Belgia.
Apakah pemain depan berusia 19 tahun itu akan mencapai hal yang sama dengan Foden? Masih harus dilihat beberapa tahun ke depan. Tapi, Palmer menunjukkan akademi terus mengembangkan pemain muda sebagai bagian dari rencana jangka panjang.
Faktanya, banyak anak-anak lain yang berkualitas dan ingin mencapai puncak. Bersama dengan Palmer, beberapa pemain akademi juga dimasukan Pep Guardiola ke dalam skuad untuk pertandingan putaran keempat Piala Liga melawan West Ham United. Sayang, The Citizens kelah adu penalti.
Palmer, CJ Egan-Riley, Josh Wilson-Esbrand, Luke Mbete, Finley Burns, Romeo Lavia, dan James McAtee juga tampil dalam kemenangan 6-1 atas tim League One, Wycombe Wanderers, di babak sebelumnya.
Guardiola bukan orang yang berlebihan tentang potensi pemain mudanya, karena dia tahu betapa sulitnya meningkatkannya. Anak-anak muda itu harus lebih baik dari yang lain. Dan, ketika anda melihat kedalaman dan kualitas skuad tim utamanya, itu adalah tugas untuk bersaing.
"Kami juga memiliki Liam Delap, Sam Edozie, Luke Mbete, Romeo Lavia, lima atau enam pemain berbakat yang sangat bagus di akademi. Jika mereka terus rendah hati dan bekerja, mereka bisa menjadi bagian penting bagi Manchester City," kata Guardiola setelah gol Palmer dalam kemenangan Liga Champions atas Club Brugge, dikutip Goal.
Man City sudah lama berambisi untuk memiliki aliran pemain yang membuat kemajuan dari akademi ke tim utama. Barcelona, mantan klub Guardiola, direktur sepak bola Txiki Begiristain dan kepala eksekutif Ferran Soriano, selalu menjadi sumber inspirasi bagi Akademi Man City.
Lionel Messi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan banyak lagi superstar lahir dari La Masia. Sementara pemain yang lain sukses di tempat lain dan menghasilkan keuntungan besar bagi El Barca.
Sepertinya Man City ingin meniru generasi 1992 dari Manchester United yang dianggap sebagai keuntungan besar Inggris saat melahirkan pemain-pemain top seperti David Beckham, Paul Scholes, Ryan Giggs dan Gary dan Phil Neville. Mereka membantu kesuksesan tim dalam satu dekade setelah naik dari tim junior ke tim pertama.
Apakah kesuksesan seperti itu dapat direplikasi Man City? Itu butuh waktu dan proses. Lagipula, rekan-rekan Foden di akademi, termasuk Jadon Sancho yang sekarang bermain untuk MU, Brahim Diaz dari AC Milan, atau Eric Garcia dari Barcelona. Beberapa pemain itu bisa saja berakhir di tim utama Guardiola jika bertahan di Etihad Stadium.
"Sungguh menakjubkan bagi para pemain untuk memiliki begitu banyak kontak dengan pelatih kami dan dengan para pemain tim utama. Ini hanya tentang bagaimana kami beradaptasi dengan itu dan menjadi sangat fleksibel. Mencoba menciptakan tujuan bersama atau perasaan yang sama di antara kelompok adalah tantangan besar bagi kita semua," kata Pelatih Man City U-23, Brian Barry-Murphy.
Setelah Palmer, ada sejumlah pemain yang membuat heboh. McAtee, misalnya. Dia adalah gelandang cerdas, yang telah membintangi tim U-23 dan membuat Joao Cancelo terkesan dan memilihnya sebagai pemain hebat dengan masa depan yang besar.
Guardiola telah menandai potensi bek tengah kelahiran London bernama Mbete, sementara Edozie menjadi starter di Community Shield pada awal musim dan menjawab anggapan mengapa dia dibandingkan dengan mantan pemain sayap Leroy Sane.
Sementara Delap juga memiliki rekor mencetak gol yang luar biasa di setiap level musim lalu. Meski frustrasi karena cedera karena absen pada saat Man City kekurangan penyerang tengah alami, masa depannya masih panjang.
Full-back Wilson-Esbrand dan Egan-Riley juga melakukan debut yang sempurna saat melawan Wycombe. Sementara kiper Irlandia, Gavin Bazunu, juga tampil mengesankan dengan status pinjaman di Portsmouth.
Tentu saja, itu merupakan permintaan besar bagi salah satu dari mereka untuk menjadi pemain reguler di tim utama City yang bertabur bintang dan permintaan yang lebih besar untuk melihat seluruh kelompok produk akademi membuat terobosan.
(diaz alvioriki/anda)
Crystal Palace
Opini