Libero.id - Salah satu penghambat kemajuan pesepakbola adalah cedera. Kini, Christian Pulisic tahu betul arti dari kalimat di atas. Pemain Chelsea asal Amerika Serikat yang diboyong dari Borrusia Dortmund itu sedang berjuang untuk bisa pulih dari masalah kebugaran.
Karier Pulisic di Chelsea musim ini benar-benar terhambat oleh serangkaian cedera yang mengancam masa depannya. Bukan sekali atau dua kali. Dalam setidaknya dua musim terakhir, Captain America mengalami 11 cedera berbeda. Dan, yang saat ini ada di pergelangan kaki.
Itu artinya, pemain berusia 23 tahun tersebut telah kehilangan 40 pertandingan di semua kompetisi untuk Chelsea sejak datang ke London Barat pada awal musim 2019/2020.
Situasi tersebut benar-benar membuat frustrasi semua orang di Chelsea. Tidak hanya bagi pelatihnya, melainkan juga tim medis klub. Mereka telah berjuang terus-menerus untuk mencoba menyelesaikan masalah Pulisic dengan menangani beban kerja dan pengkondisiannya dengan hati-hati.
Namun, sejauh ini mereka tidak dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengurangi kemungkinan cedera Pulisic. "Dia cedera karena pelanggaran, pelanggaran berat, dan itu melukai pergelangan kakinya," ujar Thomas Tuchel, dilansir Goal.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal detail spesifik. Kami tidak menyembunyikannya. Tapi, saya tidak bisa memberikan semua detailnya karena saya bukan dokter," tambah pelatih asal Jerman itu.
Lebih lanjut Tuchel menjelaskan kondisi Pulisic. "Pada saat ini, dia mengalami beberapa kemunduran karena rasa sakit. Bukan karena cedera atau komplikasi besar. Ini hanya rasa sakit di pergelangan kaki yang mengganggunya," beber mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) itu.
Sebetulnya Pulisic sempat ikut sesi pelatihan klub, tetapi kondisinya belum sepenuhnya kembali. "Anda memulai dari awal lagi dan anda mencapai titik tertentu dan rasa sakit itu kembali. Dan, anda harus beristirahat sejenak dan memulai dari awal lagi," kata Tuchel.
Ada keinginan kuat dari Pulisic untuk segera bisa pulih dan bergabung dengan rekan-rekannya. Sebab, dirinya baru bermain dua kali pada musim ini. pertama laga Piala Super Eropa melawan Villarreal. Kedua, pekan perdana Liga Premier melawan Crystal Palace.
"Dia sangat tidak sabar, tentu saja, dan dia melakukan segalanya dan kita bisa melihatnya menderita di setiap pertemuan. Dan, setiap kali kami bertemu dengannya di sini (tempat latihan), dia benar-benar menderita dan dia ingin berada di lapangan, membantu kami. Semua orang melakukan yang terbaik. Sayangnya cedera membutuhkan waktu," ungkap Tuchel.
Namun, waktu adalah komoditas berharga dalam sepakbola, dan khususnya di klub seperti Chelsea. Pulisic jelas akan selalu menjadi figur kunci bagi negaranya. Tapi, di Stamford Bridge, pemain yang gampang cedera sangat bisa dibuang ketika transfer window dibuka.
Itu karena kedalaman skuad Chelsea sangat bagus. Mereka punya beberapa pemain yang siap mengambil alih posisi Pulisic untuk selamanya. Salah stu contohnya Callum Hudson-Odoi. Bahkan, secara khusus Tuchel memainkannya di sayap, bukan full back. Dan, hasilnya menjanjikan.
Jangan lupa, Chelsea juga punya banyak pemain muda yang sedang mengantri masuk starting line-up. Begitu pula beberapa pemain yang sedang dipinjamkan ke klub lain.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini