Libero.id - Laga perdana, Antonio Conte sebagai pelatih Tottenham Hotspur ditandai dengan hasil yang positif, dimana saat menjamu Vitesse dalam matchday keempat Grup G Liga Konferensi Eropa (UECL), Jumat (5/11/2021) dini hari WIB, Spurs meraih kemenangan 3-2.
Namun laga tersebut penuh dengan drama, antara lain tiga pemain mendapat kartu merah, yakni pemain Tottenham Hotspur Cristian Romero dan Danilho Doekhi dan Markus Schubert dari Vitesse.
Antonio Conte’s first game for Tottenham was ???????? ?
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pesepakbola dengan Manuver Karier Paling Nyeleneh15’ Tottenham 1-0 Vitesse
22’ Tottenham 2-0 Vitesse
28’ Tottenham 3-0 Vitesse
32’ Tottenham 3-1 Vitesse
39’ Tottenham 3-2 Vitesse
59’ Cristian Romero ?
81’ Danilho Doekhi ?
85’ Markus Schubert ? pic.twitter.com/GvEo20JKJ0— Goal (@goal) November 4, 2021
Dan nama yang terakhir disebut, Markus Schubert, mendapat kartu merah dengan cara yang menarik perhatian.
Dimana insiden terjadi pada menit ke-84. Wasit Marco Di Bello mengganjar kartu merah Schubert karena ia menyentuh bola dengan tangan di area luar kotak penalti untuk menyelamatkan gawangnya.
Dan wasit kontan saat itu juga langsung mencabut kartu merah, menghadiahkannya pada kiper berusia 23 tahun itu.
Analisis Aturan Kartu Merah
Untuk orang-orang awam yang menyaksikan momen itu, mereka mungkin akan berpikir apa yang dilakukan Schubert sah belaka.
Namun bagaimanakah hal tersebut secara aturan?
International Football Association Board (IFAB) menerangkan dalam Laws of the Game 2021/22 bahwa ada beberapa jenis-jenis pelanggaran yang layak mendapat kartu merah langsung, lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1. Menghalangi gol dari tim lawan atau peluang mencetak gol yang jelas dengan pelanggaran handball --- kecuali kiper di area penalti sendiri.
2. Menghalangi gol atau peluang mencetak gol yang jelas kepada lawan yang gerakan keseluruhannya mengarah ke gawang si pelanggar dengan pelanggaran yang dapat dihukum dengan tendangan bebas.
3. Pelanggaran serius (serious foul play).
4. Menggigit dan atau meludahi seseorang.
5. Perilaku kekerasan (violent conduct).
6. Menggunakan bahasa dan/atau tindakan yang menyinggung, menghina, atau kasar.
7. Menerima kartu kuning kedua dalam pertandingan yang sama.
First Doekhi and now this! Oh wow Vitesse, how on earth did you get 2 extremely stupid red cards within 3 minutes!? #TOTVIT #Tottenham #Spurs #Vitesse pic.twitter.com/bM1xhiO1Lg
— Lionel Piguet ???? X ???? (@lionelpiguet) November 4, 2021
Untuk kasus di atas, kita bisa mengacu pada poin pertama. Dimana perlu didudukkan, situasi sebelum kartu merah diberikan adalah ketika Emerson Royal menerima umpan lambung dari belakang. Ia berada dalam posisi tak terkawal, tidak offside, dengan barisan pertahanan Vitesse yang terlambat untuk mundur.
Alhasil, Emerson punya kesempatan bagus untuk bisa mencetak gol. Dan sebagai tindakan pencegahan, Schubert keluar dari area kotak penalti Vitesse untuk memblok tendangan dari Emerson. Namun sayangnya bola itu terkena tangannya.
Dan wasit menilai ada usaha sengaja dari Schubert untuk menghentikan bola dengan tangannya untuk menghalangi gol tercipta. Maka itu jadila Schubert diganjar kartu merah langsung.
(gigih imanadi darma/gie)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini