Derby della Madonnina
Libero.id - Derby della Madonnia antara AC Milan dengan Inter Milan berakhir tanpa pemenang. Penalti Hakan Calhanoglu terbalaskan gol bunuh diri Stefan de Vrij dan laga tuntas 1-1. Tapi, pertandingan ini berbeda karena ada persembahakan khusus untuk para pekerja medis yang terlibat menangani pandemi Covid-19.
Ini menjadi Derby della Madonnia pertama dalam setahuh terakhir dengan penonton kembali diizinkan hadir ke Stadio San Siro. Akibatnya, para penonton dari kedua klub bersemangat untuk mendukung perjuangan para pemain.
Perasaan yang sama juga ada di dada pelatih dan para pemain. Untuk mengejar tiga poin, Stefano Pioli menampilkan sekuad terbaiknya dengan Ciprian Tatarusanu, Davide Calabria, Simon Kjaer, Fikayo Tomori, Fode Ballo-Toure, Sandro Tonali, Franck Kessie, Rade Krunic, Rafael Leao, dan Zlatan Ibrahimovic fi starting line-up.
Sementara Simone Inzaghi menampilkan Samir Handanovic; Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni, Matteo Darmian, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Hakan Calhanoglu, Ivan Perisic, Eden Dzeko, dan Lautaro Martinez.
Yang unik adalah keberadaan Ultras Milan yang mendedikasikan koreografi Derby della Madonnina mereka untuk orang-orang yang terlibat selama penanangan pandemi Covid-19 tahun lalu. Mereka juga mengenang korban-korban yang tidak bisa bertahan dari penyakit mematikan itu.
La coreografia più importante della stagione dedicata alle vittime del Covid, al personale sanitario, al Paese che riparte. Questa è una grandissima cosa. #Derby #MilanInter pic.twitter.com/gRQSTAymsK
— franco vanni (@franvanni) November 7, 2021
Sebuah spanduk dikibarkan di depan koreografi, sebuah dedikasi dari Curva Sud. "Untuk mereka yang berjuang, untuk mereka yang tidak berhasil". Lainnya bertuliskan: "Untuk mereka yang berjuang di garis depan untuk menyelamatkan bangsa". Ada lagi: "Kami menghormati semua orang ini, mendedikasikan koreografi terpenting musim ini".
Puncaknya: “Milan tidak lupa. Terima kasih". Dan, kemudian dilanjutkan dengan gambar besar petugas kesehatan di garis depan dengan masker dan pelindung wajah, memegang bendera Italia dengan simbol berkabung di tengahnya.
Faktanya, Lombardy adalah wilayah di Italia ketika Virus Corona pertama kali melanda tanah Eropa pada Februari 2020 dan kemudian menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di Italia dalam hal kasus dan kematian.
Inilah sebabnya mengapa Derby della Madonnina pertama dengan penggemar kembali di kerumunan Stadio Giuseppe Meazza adalah waktu yang tepat untuk mengirim pesan khusus.
Goodnite rossoneri.. Thanx @acmilan and thanx alla curva!! #MilanInter PS. Calhanoglu Suka! pic.twitter.com/EAffgmZhFT
— DJ RINGO (@VIRGINRINGO) November 7, 2021
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini