Ryotaro Araki
Libero.id - Sepakbola Jepang terus berkembang sejak kompetisi profesional diperkenalkan pada 1992. J-League memproduksi banyak pesepakbola top dengan kualitas ekspor ke berbagai negara di enam konfederasi anggota FIFA. Salah satu yang akan segera menghiasi media internasional adalah Ryotaro Araki.
Dari Hidetoshi Nakata hingga Keisuke Honda, dan sekarang Takefusa Kubo, sepakbola Jepang berkembang pesat ketika seorang pemain yang sangat berbakat muncul sehingga sebuah tim dapat dibangun.
Kubo adalah yang paling tenar saat ini. Terlepas dari beberapa tahun pertamanya yang naik turun di La Liga, penampilan Jepang U-24 di Olimpiade 2020 itu memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan ditawarkan pemain berusia 20 tahun itu kepada tim nasional.
Dan, kabar baiknya adalah kali ini ada kemungkinan rising star baru yang bisa mengangkat sepakbola Asia, khususnya Jepang ke level baru. Lahir di Kumamoto, 29 Januari 2002, Araki saat ini bermain untuk Kashima Antlers. Musim ini masuk jajaran 10 besar pencetak gol sementara J1 League dengan 10 gol.
Jika ditotal, pemain berusia 19 tahun itu telah mencetak 11 gol dan delapan assist di semua kompetisi selama musim 2021. Catatan itu membuat Araki menjadi pemain termuda kedua yang mencatatkan dua digit gol dalam satu musim. Dia mengikuti jejak mantan pemain nasional Jepang, Shoji Jo.
Jo menyelesaikan prestasi tersebut pada 1994, sebelum mencetak gol dalam kemenangan yang memastikan tempat Jepang di Piala Dunia pertama mereka empat tahun kemudian. Selanjutnya, dia mendapatkan kesempatan untuk bermain di La Liga bersama Real Valladolid.
Araki diharapkan dapat mengikuti jejak yang sama untuk menjadi bintang timnas saat bermain di salah satu liga terbesar Eropa. Tidak seperti Kubo yang dianggap sebagai fenomena sepakbola Jepang ketika bergabung ke La Masia saat berusia 10 tahun, Araki memulai semuanya dari sistem kompetisi binaan Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA).
㊗️27年ぶりの快挙㊗️
昨日の試合で#鹿島アントラーズ #荒木遼太郎 選手が10代での2桁得点を達成✨
この記録は1994年の #城彰二 氏以来史上2人目となります⚽️
荒木選手、おめでとうございます?@atlrs_official @a__ryotaro #Jリーグ pic.twitter.com/TKBuUtVGzo
— Jリーグ(日本プロサッカーリーグ) (@J_League) November 4, 2021
Memulai pendidikan sepakbola di kampung halamannya di Kumamoto, Araki pertama kali mendapat perhatian yang lebih luas ketika mencetak dua gol dalam kemenangan Jepang atas Thailand di Piala AFC U-16 2018. Dia dinobatkan sebagai Man of the Match untuk penampilannya. Di akhir turnamen, Jepang juara.
Lebih dari setahun kemudian, tepatnya pada Oktober 2019, Araki diumumkan akan bergabung dengan Kashima. Itu klub besar di Negeri Sakura yang telah dia amati dengan cermat selama bertahun-tahun.
"Saya mulai menonton pertandingan Kashima dan saya merasakan hubungan dengan Atsuto Uchida (pemain legendaris Kashima yang memulai debut internasional bersama Jepang setelah lulus SMU). Saya terinspirasi dan terkesan dengan cara dia bermain," kata Araki, dilansir Goal.
Seperti yang terjadi kemudian, musim pertama Araki bersama Kashima menjadi yang terakhir bagi Uchida. Pasalnya, bek sayap itu pensiun pada 2020 setelah kembali dari Schalke 04 dan Union Berlin.
Tapi, posisi Araki dan Uchida jelas berbeda. Beda dengan Uchida yang full back, Araki lebih banyak dimainkan sebagai pemain sayap selama musim pertamanya di level senior. Hasilnya, mencetak dua gol dalam 26 penampilan J1 League, termasuk gol penyama kedudukan di menit akhir melawan Vissel Kobe. Itu juga gol profesional pertamanya.
Kemudian, Kashima memindahkan posisi Araki lebih ke depan. Dia bukan lagi sayap murni, melainkan scond striker. Di posisi itu, dia berkembang pesat. Dia langsung menghasilkan empat gol dalam tiga pertandingan pertama.
"Dia selalu siap menerima bola dari rekan satu timnya dan kemudian menghasilkan umpan yang bagus. Taro, ketika dia bermain di belakang striker, adalah jantung tim," kata rekan setim Araki dan sesama pemain muda Jepang, Yuta Matsumura.
Kualitas dan kepercayaan diri itulah yang menjadikan Araki berpotensi menjadi bakat khusus yang dapat diandalkan oleh Jepang di tahun-tahun mendatang.
Ryotaro #Araki ?? ('02) becomes the second U19 player in the #J1League history to score 10+ goals during the championship.
The first one is Shoji Jo (12) in 1994 with JEF United Chiba. Araki has 4 games to beat this record.
New wave ? ?pic.twitter.com/lVfRXKwOUo
— The Underrated Scout (@ScoutUnderrated) November 3, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini